Is it Wrong to Love You? (2)

2.9K 276 49
                                    

Langit sangat cerah menghiasi Osaka. Tapi tidak dengan hati para member. Mereka masih khawatir dengan keadaan Daehwi dan Jinyoung, padahal mereka telah menyelesaikan syuting dan akan langsung pergi kembali ke Korea.

"Tidak apakah meninggalkan mereka berdua dalam keadaan emosi seperti itu?" Woojin terlihat tidak bisa tenang. Sedari tadi ia terus

berdiri dengan Jisung disebelahnya.
"Tenanglah Woojin ah," Jihoon menghampiri mereka. Menenangkan emosi seorang kakak Lee Daehwi.

Sementara itu,

"BAE JINYOUNG!" Daehwi berteriak, meninggikan suaranya.
"LEPASKAN AKU!" Namun Jinyoung tidak mempedulikannya. Jinyoung semakin mempererat tarikannya, membawa Daehwi kedalam mobil.

Brakkk!
Pintu mobil ditutup kasar oleh Jinyoung. Jinyoung mendudukkan Daehwi disampingnya, dikursi belakang. Sedangkan Daehwi sudah menunduk, kehilangan kekuatan untuk menahan air matanya.

"Apa masalahmu, katakan," Jinyoung berkata sangat dingin. Tatapannya seolah mematikan, menghentikan detak jantung siapapun yang menatapnya.
"Kau...," Daehwi menahan isaknya. Mengangkat wajahnya. Menatap manik mematikan itu dengan berani.
"Kau, berhentilah menyakitiku," Daehwi menatap Jinyoung bersama dengan seluruh air matanya.

"Wae Jihoon?" Jinyoung masih sangat dingin.
"Kau mendekatinya lagi bukan?"
"Jihoon Hyung neomu kiyowo,"
"Aaa kiyowoo,"
"Kau memeluknya, kau mencubit pipinya, kau menciumnya,"
"Sudahlah Bae Jinyoung. Aku yang akan pergi,"
"Memang benar komentar-komentar itu, aku yang mendekatimu,"
"Aku yang menginginkanmu,"
"Tapi kau.."
"Sudahlah aku tidak ingin membuatmu terbelenggu dengan semua perasaanku,"
"Aku ini parasit untukmu,"
"Astaga Lee Daehwi sadarlah," setelah membombardir Jinyoung dengan semua kata-katanya, Daehwi menundukkan kepalanya. Mengusak kasar rambutnya. Membenamkan seluruh wajahnya pada telapak tangan ringkih yang sekarang sudah sangat basah menampung air matanya.

Jinyoung mengangkat bahu Daehwi. Menghapus semua air mata lelaki kecil itu. Merapikan rambut Daehwi lembut. Memberikan semua kekuatannya untuk cintanya.

"Kau hanya tak tahu Daehwi ah, betapa sulitnya hidupku jauh darimu," Jinyoung meneteskan air matanya.
"Aku bahkan menyanyikan lagu-lagu sedih di zerobase, kau tak pernah mau tau, aku sangat sedih saat itu. Aku terus menerus menyanyikan lagu sedih agar kau mendengarkan,"

 Aku terus menerus menyanyikan lagu sedih agar kau mendengarkan,"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

(Bisa liat kompilasi nyani Baejin di eps 8)

"Ah untuk Jihoon Hyung, aku tidak tau harus berkata apa lagi Daehwi ah. Itu membuatku sangat frustasi. Sumpah itu sangat membuatku muak, berhentilah Daehwi ah. Kau sangat tahu dia dengan Guanlin. Kau yang jadi tempat curahan hatinya. Kau malah sangat mengerti mereka berdua. Jinjja Daehwi ah, itu hanya refleks seperti dengan Hyung lainnya," Jinyoung menepuk dahinya, membenamkan wajahnya pada tengkuk Daehwi.

Daehwi mendongak, tersadar akan cemburu butanya.

"Daehwi ah, kau sangat tahu Jihoon hyung lebih dari aku,"

Daehwi membalas memeluk Jinyoung.

"Dae maafkan aku,"
"Sungguh Dae, maafkan aku,"

Daehwi menangkup wajah kecil Jinyoung. Membelai wajah kecil itu pelan.

"Mianhae Hyung aku menjauhimu, aku sangat sensitif belakangan ini," ucap Daehwi menyesal.
"Oh ya hyung, kemarin aku ke makam appa," Daehwi tersenyum. Jinyoung kaget mendengarnya.

"Mianhae Dae, aku tidak bisa menemanimu menjenguk makam appa. Aku sangat benci pada diriku sendiri saat ini. Jinjja Daehwi ah, aku sangat ingin menemanimu. Aku sangat menyesal tidak ada disisimu saat itu, aku sangat tidak berguna," Jinyoung mengusak rambutnya.

"Anni Hyung, aku bersama Seungwoon Hyung dan Minhyun Hyung, ada mereka saja sudah mewakilkanmu. Aku hanya ingin bercerita, aku sangat senang bisa mengunjunginya setelah sekian lama. Kau adalah orang yang ingin kukenalkan pada appa, mungkin lain kali kita bisa pergi mengunjunginya bersama," Daehwi memegang erat tangan Jinyoung.

"Kapanpun kau mau, aku akan bersamamu Dae. Dae, ingatlah selalu kau punya tamengmu disini. Aku akan menjadi orang pertama yang akan membelamu, membuatmu bangkit, kau tidak harus merasa sendiri dan kesepian kau punya aku dan member tentunya. Tapi yang terpenting, kau bisa mengandalkanku Daehwi ah," Jinyoung membelai rambut Daehwi. Mengukir senyum manis dibibir Daehwi.

"Kita harus kembali Hyung," ajak Daehwi.
"Tapi Dae,"
"Wae Hyung?"
"Woojin hyung akan membunuhku," ujar Jinyoung memelas.

Daehwi tertawa terbahak keluar dari mobil dan berjalan mendahului Jinyoung.

"Jangan keluar sampai mereka meninggalkanmu Hyung," teriak Daehwi melambaikan tangannya pada Jinyoung dan berlari.

●●●

Aigoo 😁
HAPPY NEW YEAR READERNIM❤❤

Aigoo 😁HAPPY NEW YEAR READERNIM❤❤

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.



maafkan aku yang baru update :(
Jangan lupa voment yaaaaaa❤❤❤

Sudah kuselesaikan dengan gantung sandalnya 😂 mianhae 😢

SARANGHAE READERNIM💕 - Dari pendamping masa depan cerah Bae Jinyoung.

SARANGHAE READERNIM💕 - Dari pendamping masa depan cerah Bae Jinyoung

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


The Truth {JINHWI}Where stories live. Discover now