F| Fanservice 10: Memories

1K 53 1
                                    

Note : FF di repost dari karya yang pernah aku kirimkan ke OA Kurobas Roleplay☆ di LINE, jadi ini bukan copast ya ;w; (part ini sudah diperbaiki sebelum di publish di wattpad jadi akan ada beberapa perbedaan untuk menyambung plot yang bolong)

***

PRIA bersurai crimson itu cepat-cepat menekan tombol "YES" yang tertera pada layar hologram yang berada di permukaan kaleng yang menyerupai manusia itu-sebuah robot. Robot bersurai sebiru langit tanpa awan itu menatap sedih pria crimson tersebut. "Anda yakin ingin log-out, tuan?" tanya sang robot.

"Aku akan kembali, okay?" jawab sang tuan. Sang robot hanya mampu tersenyum lemah, dengan sisa-sisa memori yang ia miliki, dengan lirih ia mengatakan,

"Maaf, saya tahu robot tidak seharusnya memiliki perasaan, tetapi saya mencintai Anda, Akashi-kun ..." Sang pria crimson, dengan bulir bulir air mata membasahi pipinya, mengecup bibir dingin sang robot.

"Aku tahu ini tidak seharusnya, tetapi aku juga mencintaimu, Kuroko."

***

Akashi memasuki ruang laboratorium lamanya, kemudian membuka kain putih penutup Kuroko. Sepuluh tahun sudah berlalu, sejak ia dipaksa menghapus memori Kuroko karena ia memiliki perasaan. Robot militer, seharusnya tidak memiliki perasaan. Tetapi, zaman telah berubah, dan kini robot dapat dijadikan pembantu rumah tangga, teman, sahabat bahkan dapat dianggap keluarga. Robot pada zaman ini, dapat dikategorikan memiliki hak yang sama dengan manusia. Manusia membayar pajak, begitu juga robot.

Bahkan saat ini, kehidupan manusia dan robot saling ketergantungan. Oleh sebab itu, Akashi merasa sudah saatnya ia mengembalikan Kuroko. Ia membuka layar komputer hologramnya dan mengetikkan sandi. Dengan cepat, Akashi membuat perbaruan pada software Kuroko. Namun, ia mengalami sebuah masalah. Saat ia mencoba mengembalikan memori Kuroko, file secara automatis ditolak. Akashi menatap layar komputernya dengan putus asa, tetapi akhirnya, ia menekan tombol "ON" pada Kuroko.

"Selamat pagi, Tuan Akashi Seijuuro," sapa Kuroko datar. Akashi menatap robot bersurai biru itu penuh sukacita. Ia menggulung lengan kemeja-nya dan mengusap surai biru Kuroko dengan lembut.

"Apakah kau mengingatku, Tetsu?" tanya Akashi lembut.

"Nama, Akashi Seijuuro, Umur, 26 tahun, tempat tinggal, Prefektur Kyoto ..." jelas Kuroko membacakan biodata yang Akashi masukkan kedalam softwarenya.

"Bukan itu, maksudku, apa ... kau mengingatku ...?" tanya Akashi pelan.

"Apa anda pernah menggunakan saya sebelumnya, tuan?" Hati Akashi mencelos. Ia menyadari apabila robot dihadapannya benar-benar kehilangan semua memori dan perasaannya. Ia menjadi sama seperti dahulu-sebelum ia mengenal apa itu cinta. Ia menjadi seperti dulu, dimana ia hanyalah robot militer yang diburu pemerintah karena berpotensi menghancurkan negara. Kuroko kehilangan ingatannya dan perasaannya. Satu-satunya hal yang sama dari ia hanyalah surai biru nya, iris cyan-nya dan chip didalamnya yang berpotensi menghancurkan negara.

***

Akashi mengantar Kuroko memasuki mansionnya, kemudian ia mengantarnya memasuki kamar Kuroko. Pikirannya kembali dipenihi spekulasi-spekulasi kemungkinan para pria berjas hitam itu muncul di depan pintu rumahnya lagi. Robo-Maid tidak diajarkan untuk berbohong oleh karena itu ia dan Kuroko berada didalam bahaya sekarang. Pasalnya, jika chip yang tertanam didalam Kuroko dicabut ... ada kemungkinan bahwa Kuroko tidak dapat diaktifkan lagi. Dalam kamus manusia, tidak dapat diaktifkan lagi sama saja dengan kata mati; meninggal, dan Akashi tidak mau Kuroko tidak dapat diaktifkan.

Dalam keadaan Kuroko mengingatnya maupun tidak. "Apakah saya harus menjaga rumah ini, Akashi-sama?" tanya Kuroko pada Akashi.

Akashi menatap Kuroko. Raut wajahnya sedih-karena Kuroko tidak mengingat apapun tentang Akashi; termasuk rasa cintanya pada Akashi. Tetapi, Akashi berusaha menutupi semua itu. "Tidak, kau boleh tinggal disini, seperti aku tinggal disini. Kau juga akan dilayani oleh robot maid lain, seperti aku dilayani oleh mereka. Aku memberimu hak, untuk tinggal disini, karena ... ah, lupakan," jelas Akashi.

KnB's Side Story [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang