Hajimemashite

3K 153 20
                                    

Get Ready.. Show Time!

Acara ini telah dimulai dan lagu diputar
Sorak-soraimu memberikan semangat ke darahku
Bersiap-siap untuk begadang
Sebelum kekuatan ku mengalahkanmu
Lakukan apapun yang tubuh mu minta
No alkohol!
Hanya minuman ringan atau jus
Hei, kita bersih!
Jangan khawatir dan hanya bangkit dan bergerak
Jika kau tidak mau pulang saja ke rumah
Apakah kalian siap?
Satu dua tiga empat..

- Sinosijak

11 Februari.

Fajar bersanding anggun alunan gemricak yang naungi langit gedung bercap 'sekolah buangan'. Dimana sebuah pertarungan bukanlah hal tabu di tempat ini. Kapan pun, dimana pun pertarungan dapat terjadi di sekolah setara senior high school ini.

Rinai mutiara langit nampak menggenangi lapangan sekolah yang dihuni para murid yankee atau anak berandalan ini. Ajisai Gakuen. Layaknya bunga Ajisai yang suka akan hujan. Dimana tak terkungkung sunyi, mendung justru bertaut bising.

Puluhan bunyi hantaman menjelma melodi yang bergelayut pada iringan ciprakan-ciprakan kecil itu. Dalam ruangan di puncak sang gedunglah kebisingan bermula. Sementara beberapa kilat menghias cakrawala, nampak pemuda tinggi besar bertelanjang dada dengan tato bahasa latin di dada kiri dan pinggang kanannya tengah bertarung dengan empat orang pemuda sekaligus. Berupaya mengusir mereka dari tempat yang merupakan sebuah markas ini.

Chan bangkit, untuk kesekian kalinya kembali mengarahkan sebuah hantaman ke arahnya, namun ia menghindar dan balik menghantam wajah Chan hingga terhuyung menghantam dinding di belakangnya.

Song pun bangkit dan ikut mengarahkan sebuah hantaman ke arahnya, ia kembali menghindar lekas menerjang Song hingga kembali tersungkur.

Jay dan DK pun ikut menyerang bersamaan, namun tetap dengan tenang dapat dihindarinya dengan melancarkan hantaman dan terjangan kepada mereka secara bersamaan pula.

Melihatnya, Chan kembali menyerang dengan melancarkan serangan secara cepat, namun secara cepat pula ia menghindar dan menerjang perut Chan menggunakan lutut lantas menghantam paras Chan hingga terpelanting ke lantai seiring redanya sang rinai.

KLIK! KRIET!

Pintu yang terbuka mengintrupsi kegiatannya. Menampakan pemuda berparas tegas berselimut blue varsity jacket yang dibiarkan terbuka dengan tangan tersilang didadanya.

"BI." panggilnya dingin pada pemuda tinggi besar seraya mengalunkan langkah memasuki ruangan.
"Kau ini, ada 'santapan' kau makan sendiri." imbuhnya.

Pemuda berhidung bangir itu mendecih.
"Heh Jungkook! Apa yang mau dibagi heh?! Belum apa-apa mereka sudah sekarat semua! Aku bahkan belum berkeringat sedikit pun!" balas pemuda tinggi besar seraya mengenakan kembali brown leather jacketnya yang beberapa saat lalu ia lempar kasar ke lantai. Dimana seragamnya? Sulit mendapat seragam yang mampu mencakup tubuh kekarnya. Tinggi badannya saja 198 sentimeter. Jauh dari ukuran anak sekolah. Mau pakai seragam macam apa? Huh, malah merepotkan tukang jahit.

Dibalik tubuh pemuda yang dipanggil 'Jungkook', muncul pemuda berkacamata mengenakan rapi black windbreaker jacket tengah meneguk air dari botol minum hitam-biru khasnya.

Ajisai Gakuen -Hydrangea School- [JunRos, BobLis, JenBin] (END)Where stories live. Discover now