Ajisai Gakuen -Hydrangea School- [JunRos, BobLis, JenBin] (END)

RIVAL

Blackpink in your area!

Been a bad girl I know I am
And I'm so hot I need a fan
I don't wanna boy I need a man

-Boombayah

18 Februari.

Waktu berlalu, detik demi detik bertalu-talu. Fajar kembali menyapa sang gedung tua.

'Ajisai Gakuen'. Nama sekolah teruntai diatas gerbang lengkap dengan dua gadis yang menjaganya tertangkap pandang gadis yang tengah melangkah waspada telusuri setapak menuju gedung itu.

'Aku tiba' gumam gadis dengan seragam atas berwarna softpink dan bawahan hitam itu. Blazer hitam dikenakannya guna menutup atasannya yang berbeda warna dengan para murid Ajisai Gakuen yang berseragam putih-hitam dan vest hitam berhoodie tanpa lengan khas sekolah itu.

Baru saja bersiap keluar dari persembunyiannya, sekelompok gadis melenggang memasuki gerbang, akibatnya niat sang gadis urung ia laksanakan. Segera saja ia kembali menyembunyikan tubuhnya diantara semak-semak tanaman Ajisai tanpa bunga sebab belum berakhirnya musim dingin.

"RED VELVET!" sambut kedua gadis penjaga gerbang menyerukan nama genk kelima gadis yang baru saja tiba itu.

"HAYI! SUHYUN!" balas Irene mengepalkan tangannya, mengajak tos pada gadis bersurai ombre biru langit dengan binnie dan syal senada, Hayi. Lalu beralih pada gadis bersurai marun dengan turtleneck dan loose socks senada, Suhyun.

Hayi dan Suhyun. 'Duo' penjaga gerbang masuk sekolah. Tameng terluar pertahanan Ajisai Gakuen.

Sementara Hayi dan Suhyun melanjutkan tos dengan Seulgi, Yeri, Joy dan Wendy; Si gadis kini mulai berusaha mengumpulkan keberaniannya.

"Ah! Aku punya hadiah untuk kalian!" seru Wendy melempar botol minuman yang mendarat manis ditangan Hayi.

"Whisky gratis!" sorak Hayi-Suhyun layaknya mendapat harta karun.

Sang gadis mengepalkan tangannya seraya menghela nafas lantas berlari menyerang cepat para gadis itu guna menghalau balasan dari mereka.

BUGH!

Kepalannya mendarat diparas Hayi.

BUGH!

Terjangan mendarat dilutut Suhyun.

BUGH! BUGH! BUGH! BUGH! BUGH!

Red Velvet tak luput dari serangan.

Sontak riuh erang kesakitan bermula dari gadis-gadis yang tumbang membentang di lorong itu sebab diserang dalam keadaan yang tak siap.

Sementara sang pelaku keributan nampak anggun melenggang masuk seakan apapun tak terjadi, malah sibuk menoleh ke segala arah bak mencari sesuatu. Mengundang riuh makin menjadi kala ia tepat berpijak dipusat lapangan Ajisai Gakuen.

Hayi-Suhyun tak tinggal diam, segera bangkit mengejar sang gadis. Diikuti Red Velvet yang ikut bangkit lantas mengawasi sang gadis. Siap menerkam.

Suhyun dengan langkah sedikit terpincang lekas mencengkram lengan kiri sang gadis, sedangkan lengan kanannya dicengkram oleh Hayi seraya menyeka kasar darah yang menganak hulu disudut bibirnya.