V. New Friend, eh?

148 11 0
                                    

Aku menoleh ke belakangku, dan ternyata dia adalah Harry. Mau apa dia menghampiriku? Sudah tau aku sedang bersama sahabatku.

Mengganggu.

“Harry? Ada apa?” ucapku tanpa basa basi. Kulihat raut muka Dave seperti tidak suka dengan kehadiran Harry, ya sama, Dave.

“kau, ditunggu Zayn di parkiran, katanya, mau berbicara. Ayo cepat” ucapnya sembari memegang tanganku dengan paksa

“uh, okay. Guys, aku duluan ya?” tanyaku melihat kearah Jezz,Claire, dan Dave. Mereka semua mengangguk. Kontan, aku langsung melepaskan genggaman Harry, dan langsung jalan dengan cepat kearah parkiran, dan Harry pun menyusul ku dengan sedikit berlari.

“hey, mengapa kau terlihat sangat capek?” tanya Zayn yang berdiri disamping mobilnya. Dia bodoh atau apa? Sudah tau aku ngos-ngosan karena tadi ada adegan kejar-mengejar dengan Harry, masih saja nanya.

“uh, ya seperti yang kau lihat, apa aku boleh meminta minumanmu?” tanyaku melihat keearah botol air mineral yang sedari tadi ia pegang. Zayn tersenyum dan membukakan tutup botolnya lalu memberikannya kepadaku.

“thanks” ujarku sembari menutup tutup botolnya kembali dan memberikannya lagi kepada Zayn, kulihat ia hanya tertawa sembari mengacak-acak rambutku

“kau sangat lucu, Flo.” Ujarnya kemudia disusul dengan tawanya lagi. Aku hanya mendengus kesal lalu memutar kedua bola mataku. Ohya, ngomong-ngomong dimana si keriting itu? Mengapa sampai saat ini ia tidak ada? Apa ia sudah musnah? Kuharap begitu.

“Flo, Aku hari ini ada pelajaran tambahan, kau bisa tidak pulang,u-umm...  se-sendiri?” tanya nya ragu sembari menggaruk tengkuknya yang pasti tidak gatal.

no problem, kok! aku bisa naik bus, Zayn" ujarku meyakinkannya. ya, bisa dibilang, dia sangat protektif terhadapku, walaupun kadang itu membuatku sedikit risih. 

"well, hati-hati dijalan Flo. kalau ada apa-apa langsung telefon ya, jikasudah sampai langsung hub--"

"aku akan langsung menghubungi mu, kapten Zayn." ucapku memotong perkataannya. dia mengembangkan senyumannya itu, lalu mengacak rambutku pelan.

***

 "FLO! tunggu!" teriak seseorang dari arah gerbang sekolah, uh, aku mengenalnya. ya, dia Harry. Dia sepertia seseorang yang baru saja dikerjar oleh anjing, dan dia sangat......berkeringat. 

"mh-hm?" ucapku sedikit menggumam, kulihat ia mengelap keringatnya dengan kemejanya

"kau, pulang sendiri?" tanyanya sembari menggaruk tengkuknya. Sialan, mengapa ia menanyakan aku pulang sendiri? sudah tau aku berjalan sendiri, apa dia menanyakan ini hanya untuk mengejekku nanti? awas saja kau Styles.

"ti-tidak! ak-aku pulang d-dengan... nah! itu dia! Niall!" balasku berbohong, untung saja aku melihat Niall yang baru saja keluar dari lab dan menuju kearah kami. kulihat Niall yang sepertinya bingung, menghampirku

"ya Flo? ad--"

"Niall! kau jadi kan, mengantarku pulang? nah, okay. ayo pulang sekarang! kami duluan ya, Harry!" potongku dan meanarik lengan Niall agar menjauh dari Harry
Aku menyeret Niall kearah taman lumayan jauh jauh dari sekolah, ia hanya bisa menautkan kedua alisnya seakan bertanya-tanya apa yang terjadi kepadaku 

"Niall? kau marah ya?" tanyaku hati-hati, karena kulihat ia seperti kesal kepadaku

"what? noo! siapa yang bilang aku marah padamu, Flo? ohya, ceritakan kepadaku mengapa kamu tiba-tiba memanggilku dan menyuruhku mengantarkanmu pulang. c'mon" pintanya sembari duduk diatas rerumputan ini. Akupun duduk disebelah nya dan mulai berbicara, 

"u-uhm, jadi begini. Kau tahu, kan? aku adiknya Zayn? dan ya, aku asalnya pulang bersamanya, tetapi saat bel pulang sekolah, aku menemui Zayn di parkiran, ia bilang ia tidak bisa pulang bersamaku karena ada kelas tambahan, alhasil aku jadi pulang sendiri. dan saat tadi di depan gerbang, aku bertemu si keriting bodoh itu, dan aku tahu ia pasti akan mengejekku bahwa aku akan pulang sendiri,menaiki bus, dan tanpa siapa-siapa. jadi, ya aku memanggilmu, deh" jelasku panjang lebar, Niall terkekeh akan penjelasanku, 

"hey! mengapa kau tertawa, Niall?" tanyaku menyubit lengannya 

"ti-tidak kau lucu sekali Flo" ujarnya dengan tawaannya. "uhm, jadi kau mau kuantarkan pulang, tidak?" lanjutnya sembari menatapn langit yang biru se-biru bola matanya

"sepertinya tidak, tetapi maukah kau menemaniku jalan-jalan di taman kota?" tanyaku melirik kearahnya

"sounds good. tapi kau belikan aku ice cream, ya" ucapnya seperti anak kecil meminta dibelikan balon 

"ughhh, okay Niall, okay." balasku kemuadian menarik lengan Niall agar berdiri 

***

sekitar 15 menit kita menaiki bus dan sekarang, kita sudah sampai di depan taman kota. keadaan disini bisa dibilang ramai, karena sekarang sudah tepaat pukul jam 4 dan pasti di jam-jam seperti ini banyak anak-anak yang bermain disini,dan jajanan pun tak kalah banyak

"Ni, mau ice cream rasa apa?" tanyaku menatap mata indahnya yang berwarna biru laut 

"chocolate chips, 2 scoop" ujarnya enteng, aku membelalakan mataku kaget, dia lapar atau rakus, sih? Niall yang melihat raut mukaku langsung tertawa dengan sangat kencang, sampai orang-orang yang berjalan melihat kami sekarang, uh, memalukan 

"ini, tuan Horan" ucapku menyodorkan Ice cream-nya, ia berterimakasih kepadaku dan langsung menjilat ice creamnya. Uh, boleh kukatakan sesuatu padamu?

Ia seperti anak kecil yang baru diperbolehkan memakan ice cream untuk pertama kalinya.  

"HEEY . enak saja! aku tidak seperti anak kecil, Floire" ucapnya memukul lenganku pelan. Sontak aku kaget. Bagaiman bisa ia mengetahui apa yang sedang aku bicarakan di dalam hatiku? oh,tunggu sebentar... ini tidak untuk ke pertama kalinya Niall bisa menebak apa yang sedang kukatakan dalam hati, ini yang kedua kalinya! Ingatkah kalian saat aku dan Zayn sedang ada di festival malam itu? Dia bisa menebak apa yang aku omongkan tentang dirinya! bahkan aku tidak memberi tahunya. 

"Flo? FLOO! Ice Cream mu meleleh! cepatlah makan, sebelum aku menghabiskannya Flo." teriak Niall yang berhasil membangunkan aku dari lamunanku, sontak aku berusaha bersikap seperti aku-tidak-apa-apa dan langsung mengelap lelehan Ice cream yang sudah terkena tanganku ini. 

"y-yes Ni" ujarku terbata-bata. Panggilah aku orang gila sekarang, karena aku hanya menatap Ice cream ini dan tidak ingin menyentuhnya sama sekali

"Flo" 

"ya, Niall?" 

"u-um.."

"M-mau kah k-kau menjadi t-temanku?" ujarnya sembari menggaruk tengkuknya. HOLY CHEEESSSSEEEE! pintaanya itu berhasil membuat mulutku menganga. Tidak, aku sedang tidak ingin melahap Ice cream ini,tetapi aku kaget dengan perkataan Niall, oh baru saja seorang Niall Horan si murid baru yang sudah terkenal memintaku untuk berteman? 

"w-what?" ucapku dengan nada rendah dengan maksud supaya ia mengulangi perkataannya lagi. Ia hanya memutar kedua bola matanya dan mendengus kesal 

"bisakah kita berteman, Flo?" ujarnya lagi dengan suara yang sedikit ditinggikan. Aku terkekeh mendengar perkataannya, dan kulihat ia hanya mengerutkan dahinya lalu membuang muka dariku 

"weeeyy heeey! calm down Horan! kau marah?? aku mau, kok berteman denganmu!" ujarku seraya mengguncang tubuhnya agar ia membalikkan badan kearah ku. 

"really????" ujarnya dengan nada sok imut nya

"yes! sekarang, kita berteman okay! umm.. Red Promise?" ucapku sembari menaikkan jari kelingking ku kearahnya

"R-red promise?" 

"Yap! Red Promise, karena Pink Promise is too mainstream, man" ucaoku sedikit bergurau. Niall terkekeh dan menautkan kelingking nya pada kelingkingku.

MEMORIES. // h.s n.hWhere stories live. Discover now