I only ever thought,
there were two kinds of love;
the kind you would kill for and
the kind you would die for.
But you, my darling,
you were the kind of love
i would live for.
(o.g.k)
⏱️
T
ernyata dibanding memperhatikan tatapan mata atau tindikan di telinga, ada hal yang lebih mudah dilakukan untuk membedakan Ken dengan Mahesa. Mahesa sekalipun selalu tampil mempesona, namun tak pernah bersikap seolah-olah ialah pusat dunia. Mahesa bersikap terlalu rendah hati hingga kadang terlihat seperti rendah diri, ia selalu berusaha agar tidak kasat mata. Sungguh berbeda seratus delapan puluh derajat dengam kembarannya yang hobi buat onar.
Siang itu selepas makan siang, kehebohan terjadi di area parkir utama. Wilayahnya yang berada di tengah-tengah antara student center dan kantin bersama tentu saja menjadi area paling sering dilewati mahasiswa selama jam makan siang.
Namun ajaibnya, alih-alih buru-buru ke kantin untuk mencari tempat kosong, mahasiswa kampus tersebut justru berdiri mengkerumun di area parkir utama. Penyebabnya tak lain tak bukan adalah Kenandra a.k.a Mahesa Januar versi badboy.
Pemuda itu berdiri di tengah lapangan, berhadapan dengan Lea yang masih bersidekap. Bukannya Wrangler kesayangannya, di belakang Mahesa justru terdapat mobil pick up yang mengangkut ratusan buket bunga. Mulai dari mawar merah, hingga rangkaian bunga yang biasa digunakan untuk mengucapkan selamat atau belasungkawa.
Beruntung bukan Turut Berduka Cita yang tertera di papan, melainkan kalimat. "Be mine, Azalea Prameswari!"
Benar-benar bodoh dan kekanak-kanakan.
Ken melepas sunglassesnya, hingga menimbulkan pekikan tertahan di berbagai penjuru. See? Hanya cewek buta yang menolak pesonanya. Bryan dan Kania yang berada di belakang Lea saja sampai melongo tak berdaya.
"Soal lo yang kemarin minta diturunin dan nggak mau nurut, it's okay, gue maafin," ujar Ken penuh percaya diri.
Menurut Rully ada satu hal yang membuat Ken lebih menonjol daripada Mahesa; rasa percaya diri. Maka dari itu dengan cerdas akan ia gunakan kelebihannya itu sebaik-baiknya. Sayangnya Ken tidak tahu, bahwa kepercayaan diri berlebihan juga berpotensi didepak gebetan. Apalagi gebetan semacam Azalea Prameswari yang jelas-jelas ilfeel dengan dirinya.
"Bryan," panggil Lea mengembalikan kesadaran Bryan.
"Iya cyin?"
Lea menyipitkan matanya, menatap Ken dengan sorot permusuhan. "Tolong bilang sama orang gila di depan gue, suruh bawa bunganya balik, gue nggak butuh maafnya."
Kania menggelengkan kepalanya prihatin, tak menyangka sahabatnya memang punya hati sekeras baja. Ia saja yang cuma nonton udah kena baper, lah ini? Jangankan baper ya, senyum aja enggak.
Justru Ken harus bersyukur Lea belum melindasnya.
"Lo nggak suka bunga?" tanya Ken sangsi.
"Kania, bilang sama cowok gila ini, gue bukan kuburan, nggak butuh kembang," tandas Lea pedas, membuat Ken mengumpat dalam hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
About Forever
RomanceKita adalah sepasang ganjil, yang digenapkan oleh tangan Tuhan. Sekeping hati, yang tiada lengkap tanpa sepetak dari yang lain. Mulanya, kukira semesta mempertemukan hanya untuk membuat kita saling jatuh cinta. Namun di antara takdir yang telah diko...