Thirteen

24.3K 1.9K 85
                                    

Author's POV

Beberapa jam kemudian. Elle akhirnya bisa menguasai dirinya, lalu dia bangkit dan mengganti pakaiannya yang sobek-sobek itu dengan baju yang lain. Dia mencuci mukanya yang lengket karena air matanya, dan merapikan rambutnya yang sedikit berantakan. Elle kemudian membuka pintu kamarnya untuk melihat keadaan Carlos. Walaupun sebenarnya ketakutan masih menyelimuti hatinya, namun dia mencoba memberanikan diri untuk menghadapinya.

Saat dia berada diluar kamarnya, sepasang mata yang cukup banyak menatapnya dengan penuh kebencian. Tampak Nyonya Medeline, Clarissa, Alice, kepala desa dan beberapa orang pengikutnya berdiri didepan Elle. Orang-orang yang tidak pernah baik padanya tersebut, kini makin tambah membenci dirinya. Clarissa menarik tangan Elle dengan kasar sembari bertanya.

"Apa yang telah kamu lakukan dengan kekasihku? Kau mau membunuhnya ya?"

"Tidak! Aku hanya membela diri, karena dia mencoba memper..." belum habis gadis malang itu menjawab untuk menjelaskan, tiba-tiba Nyonya Medeline menampar pipinya.

"Kami tidak butuh penjelasan darimu! Kami sudah mendengar semua dari Carlos, bahwa kau menggodanya! Namun dia menolak, lalu kau marah dan memukul kepalanya dengan snow globe kan?" ujar Nyonya Medeline yang tidak mau memperdulikan penjelasan dari pelayannya sendiri.

"Tidak, itu tidak benar Nyonya?" ungkap Elle berusaha memberi tahu yang sebenarnya, namun lagi-lagi Nyonya Medeline menampar pipinya.

"Dasar budak tak tahu diri!" ucap Nyonya Medeline.

"Gadis jalang, sialan" tambah Clarissa dengan geram sembari menjambak rambut Elle. Lalu mendorongnya hingga terjatuh kelantai, Elle mencoba menahan air matanya, tapi tidak berhasil.

"Sudah-sudah! Dia akan mendapatkan hukuman atas perbuatannya tersebut" ujar kepala desa yang tidak terima dengan keadaan anaknya. "Dia akan di hukum gantung, karena mencoba melakukan pembunuhan pada anakku!"

Elle melebarkan matanya, dan dia berusaha untuk membela dirinya. Namun sia-sia, orang-orang yang berada dihadapnya sekarang tidak mau mendengarkannya.

"Bawa dia!" ujar kepala desa menyuruh pengikutnya menunjuk kearah Elle.

"Iya, bawa saja dia! Dia pantas mendapatkan hukuman itu!" ucap Clarissa yang tampak senang, karena dia sangat membenci Elle. Sebab Clarissa iri dengan kecantikan Elle, dia merasa tidak terima! Kenapa budak/pelayan di rumahnya lebih cantik dari dirinya?

Lalu Elle dibawa oleh para pengikut kepala desa keluar dari rumah besar Nyonya Medeline untuk dihukum gantung. Sebuah hukuman yang tidaklah pantas untuk dirinya, karena dia hanya mencoba melindungi kehormatannya sebagai seorang perempuan. Elle pasrah sekarang, karena dia hanyalah seorang pelayan yang tidak pernah didengar suaranya.

Tiba-tiba ditengah perjalanan, sebuah angin besar menerpa kepala desa dan para pengikutnya yang memegang erat tangan Elle. Kepala desa dan pengikutnya pada tersungkur di tanah, lalu tubuh Elle diangkat tapi lebih tepatnya digendong seseorang yang dikenalnya ke udara.

Elle terperanjak kaget, melihat seseorang yang mengangkat tubuh mungilnya. Elle merasa kaget serta kagum melihat sepasang sayap putih besar dari tubuh lelaki tampan yang tengah mengangkatnya ke udara. Lelaki itu jelas bukan manusia, karena dia memiliki sepasang sayap seperti burung dan sekarang dia terbang di udara sembari mengangkat tubuh Elle.

"Ka... kau pemuda malaikat itu kan?" ujar Elle kepada lelaki yang mengangkat tubuhnya sekarang.

"Iya, kau masih mengingat ku?" ujar lelaki yang mengenakan pakaian serba putih tersebut.

"Iya, karena aku memiliki ingatan yang kuat!" ujar Elle kepada lelaki yang merupakan seorang malaikat yang pernah ditolongnya di hutan dulu.

"Iya, karena aku memiliki ingatan yang kuat!" ujar Elle kepada lelaki yang merupakan seorang pemuda malaikat yang pernah ditolongnya di hutan dulu.

Pemuda malaikat itu hanya tersenyum kecil sembari menggeleng-gelengkan kepalanya dengan perlahan.

"Oh ya, apa malaikat juga punya nama?" tanya Elle lagi.

"Tentu saja!" jawab pemuda malaikat tersebut.

"Kalau begitu, apa aku boleh tahu siapa namamu?"

Pemuda malaikat itu menatap Elle sembari menimbang-nimbang untuk menjawab.

"Agar aku mudah memanggil mu" tambah Elle.

"Sean Gabriel, kau bisa memanggilku, Sean!"

"Nama yang bagus" ungkap Elle sungguh-sungguh.

"Terima kasih"

"Sama-sama" ucap Elle, "Oh ya, aku juga mau mengucapkan terima kasih! Karena kamu telah menolongku dari hukuman gantung tersebut"

.

To be continued...

Ini gambaran tentang Sean Gabriel, malaikat tampan yang jatuh ke bumi saat hujan turun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini gambaran tentang Sean Gabriel, malaikat tampan yang jatuh ke bumi saat hujan turun.

Jangan lupa untuk kasih dukungan suaranya ya! Tinggal tekan bintang dipojok bagian kiri paling bawah!!!

Jangan lupa ya teman-teman! Hehehe...

Aaron's MateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang