Thirty-eight

10.1K 642 10
                                    

Elle's POV

Saat aku membuka mataku, tahu-tahu aku sudah berada ditempat lain, bukan di kamarku lagi. Ada apa dengan ku? Kenapa mulutku dibekap dengan sapu tangan merah ini, dan kenapa juga tubuhku diikat di kursi besar ini?

Aku mulai mengingat-ngingat bagaimana aku bisa sampai ke sini? Apa mungkin aku dibawa oleh bayangan hitam yang berkelebatan dibalik pepohonan itu? Saat aku bertanya-tanya pada diriku sendiri, seseorang yang mengenakan jubah panjang bewarna hitam datang mendekati ku sembari berkata.

"Gadis dari bangsa manusia yang menawan" ujar seseorang itu sambil berjalan memutariku. Saat aku melihat wajahnya aku sepertinya pernah melihatnya. Oh ya, aku ingat dia adalah vampire yang pernah ingin membunuh Luna Rowena dulu. Aku yakin dia pasti vampire yang dikatakan Aaron, yaitu vampire yang ingin balas dendam kepadanya dan orang-orang terdekatnya.

Vampire itu kemudian berdiri didepan ku. "Aku sudah lama mencari tahu kelemahan dari anjing pengganggu itu, dulu aku gagal membunuh Ibunya untuk membuatnya bersedih. Tapi sekarang aku sudah menemukan sesuatu yang akan membuatnya lebih dari bersedih, bahkan mungkin dia akan bunuh diri akan hal itu"

Aku yakin yang dia maksud anjing itu pasti, Aaron. Tapi apa yang dia maksud sudah menemukan sesuatu yang akan membuat Aaron lebih dari bersedih, dan bahkan mungkin Aaron akan bunuh diri akan hal itu? Kataku dalam hati dengan rasa bingung.

Seakan tahu dengan apa yang aku pikirkan, vampire itu memberi jawabannya, "Kau tahu? Kau lah kelemahan terbesarnya! Karena dia yakin kau pasangan hidupnya. Asal kau tahu! Bagi kaum werewolf yang sudah menemukan pasangannya yang biasa mereka sebut sebagai 'mate' itu, tapi mereka tidak menandainya atau bersatu maka werewolf itu akan lemah dan tidak berarti" ujarnya dengan menyeringai menakutkan.

"Bahkan banyak dari kaum werewolf yang bunuh diri akan hal itu dan kau tahu? Jika werewolf yang menganggap mu itu sebagai pasangannya mati bunuh diri, maka dengan mudah aku akan menghancurkan wilayah mereka atau yang sering mereka sebut 'pack' itu. Aku akan sangat mudah menghancurkan wilayah mereka tanpa seorang pemimpin" ujarnya lagi, "Untuk melenyapkan pengganggu sekaligus musuh abadi kaumku, karena wilayah mereka menghalangi kami menuju pemukiman manusia terdekat"

A... apa? Batinku dengan melebarkan bola mataku dan aku tidak tahu harus berkata apa-apa lagi. Lagi pula mulutku di bekap seperti ini bagaimana mungkin aku bisa bicara?

"Aku yakin sebentar lagi dia akan datang kesini! Karena aku telah meninggalkan pesan untuknya" beberapa menit setelah vampire itu bicara, dua orang lelaki yang sepertinya pengikut vampire tersebut datang memberitahu kan.

"Werewolf itu sudah datang dan kami sudah membukakan pintu seperti yang Tuan pinta" ujar salah seorang pengikut vampire itu.

"Bagus, semua sesuai dengan rencana" kata vampire itu, "Kalian pergilah! Nanti jika aku butuhkan aku akan memanggil kalian lagi!" lanjutnya sembari bersembunyi di belakangku, tepatnya dibelakang kursi besar tempat tubuh mungilku diikat setelah kepergian dua pengikutnya.

Beberapa saat kemudian aku mendengar langkah seseorang masuk keruangan yang cukup besar dan cukup terang ini, karena ruangan ini diterangi oleh banyak obor yang berada didinding ruangan. Alangkah terkejutnya seseorang yang tidak lain adalah Aaron, saat matanya menemukan sosokku berada ditengah ruangan ini. Mungkin dia terkejut melihat ku yang diikat di sebuah kursi besar dengan mulut dibekap memakai sapu tangan merah seperti sekarang ini.

"MATE!!!" jerit Aaron sembari melangkah kearah sosokku. Namun, langkahnya terhenti saat dia mendengar sebuah suara berkata.

.

To be continued...

Aaron's MateWhere stories live. Discover now