4. Bertemu Ayah

86 4 0
                                    

4. Bertemu Ayah

"Jack, siapa yang kau bawa ke sini!?" Sam juga mengeluarkan pistolnya dan mengarah pada Ben.

Jack menengok sampingnya dengan tersenyum menggemaskan, "Dia... dia putramu, Dean..."

Dean terkatup, dan sesaat tak yakin apa yang didengarnya. Apa anak ini sedang bercanda? Bercanda di saat seperti ini? Yang benar saja!! Ditengoknya pemuda di samping Jack.

"Hey, Dean, ini aku...." Ben tersenyum ragu, takut mendapatkan reaksi yang sama saat seperti di restoran tadi.

"Ben...?" Dean terpaku kaget.

Perasaan Ben melambung senang, Dean masih mengenalinya. "Yeah..." ia menyahut dengan tersenyum gugup. Apakah Dean akan marah padanya?

Dean masih tak yakin dengan kemunculan Ben. Bukankah Castiel sudah menghapus kenangan dirinya sehingga Lisa dan Ben tidak akan mengingat Dean lagi? Ditengoknya Sam dan Castiel dengan penuh pertanyaan. Mereka pun terlihat kaget.

"Kau masih mengingatku, Ben?"

"Tentu saja, Dean, kau tinggal bersama kami, aku dan Mom."

Dean menengok pada Castiel, "Cas, bukankah sudah kau _?" Ia mempertanyakan tugas itu pada sang malaikat.

"Memang sudah kulakukan," Castiel mengkonfirmasikan pasti.

"Tapi...?? Dean masih tak percaya. Ia mengeluarkan botol dari balik jaketnya. Dibukanya, lalu dicipratkan cairan di dalamnya ke wajah Ben.

"Dean!?" Jack terlonjak melihatnya.

Ben menahan napas dengan cipratan air tiba-tiba ke wajahnya.

"Maaf, Ben, ini air suci, hanya untuk memastikan..." Dean memberi alasan.

"Aku bukan iblis, Dean..." Ben mengusap wajahnya.

Dean terkatup masih tak percaya.

"Ini benar-benar aku..." Ben meyakinkan.

Dean menelan ludah, masih memandang Ben dengan waspada, "Dan kau bilang, kau adalah anakku?" Diturunkan senjatanya. Sepertinya memang benar Ben.

"Ya."

"Bukan... bukan..., aku bukan ayahmu." Dean mencoba menyangkalnya. "Meskipun aku mengharapkannya, kau bukanlah anakku, Ben, bukan anak kandungku."

"Aku anak kandung, Dean. Aku punya buktinya." Ben segera mengeluarkan amplop dari dalam tasnya dan diberikannya pada Dean.

Dean masih kebingungan saat menerima amplop itu. "Tidak mungkin. Ibumu sudah melakukan tes saat kau masih bayi. Dia memastikannya padaku," seraya membuka amplop dan mengeluarkan kertas di dalamnya.

"Yeah, dan ada kesalahan. Aku merasa ragu dan aku sangat merindukanmu. Jadi aku mencari cara untuk melakukan tes lagi, dan kejutan..., kaulah ayah kandungku."

Dean menelan ludah dan membaca surat itu, melihat hasil yang tertera di sana. Ditengoknya Sam dengan tatapan tak percaya.

Sam mengendikkan bahunya, tak tahu harus berucap apa. Mungkin memang benar.

Dean beralih pada Castiel. "Bagaimana bisa terjadi?" Kemudian ia tersadar, Jack yang membawa Ben ke sini. "Apa kau yang melakukannya, Jack?" tuduhan terarah pada Jack. "Bagaimana kau bisa tahu tentang Ben?"

Jack yang benar-benar tak tahu apa-apa, langsung menggeleng, "Bukan, bukan aku. Aku sama sekali tidak tahu tentangnya, Dean. Sungguh." Wajahnya sudah ketakutan lagi. Ia takut jika Dean marah padanya.

"Kami bertemu secara kebetulan," Ben menjawabnya. "Kita seperti ditakdirkan harus bertemu."

"Huh? Bagaimana bisa?" Dean butuh penjelasan yang bagus.

Finding FatherWhere stories live. Discover now