Part 5

7.5K 457 0
                                    

            Waktu bergulir dengan cepat, hari demi hari terlewati. Tepatnya sekarang mereka sedang berkutat dengan soal-soal ulangan tengah semester lima. Amanda dan Aqilla mereka satu ruangan sedangkan Nadia berada di ruangan sebelahnya tentu karena absennya jauh dengan mereka yang nama depannya berhuruf A sedangkan Nadia huruf N.  Tapi tidak masalah bagi mereka, sebelum bel berbunyi menandakan masuk dan bel istirahat mereka selalu berkumpul bertiga di depan ruang tersebut.

         Ulangan tengah semester berlangsung selama lima hari sampai hari jumat, karena sekolah mereka sudah menerapkan full day school. Tepatnya sekarang hari keempat mereka UTS yakni hari kamis, dan sekarang juga merupakan hari ulang tahun Aqilla Fariza Mufia yang ke-17 tahun.

           Amanda dan Nadia tentu sudah mengucapkannya tadi pagi lewat group whatsapp dan sekarang di sekolah. Begitupun dengan kedua orangtuanya serta adik dan kakak nya tadi di rumah. Namun seseorang yang tentunya spesial di hati Aqilla belum mengucapkannya sampai saat ini yaitu Alif Gunawan. Mungkin dia lupa pikir Aqilla.

         Dua mata pelajaran telah selesai mereka kerjakan. Sekarang waktunya istirahat. Nadia sudah keluar dari ruangannya akan tetapi Amanda dan Aqilla belum keluar dari ruangannya. Nadia menunggu mereka di depan ruangannya.

         Tidak berseling lama kedua gadis tersebut keluar dan menghampiri Nadia yang sedang duduk itu.

"Nadiaaaaaa!!" teriak Aqilla heboh, sambil menghampiri sahabatnya itu. Sedangkan Amanda hanya tertawa melihat tingkah konyol Aqilla.

"Ya Allah Aqilla ... berisik!" jawab Nadia. Aqilla langsung mengerucutkan bibirnya, membuat Nadia dan Amanda gemas melihatnya dan langsung mencubit pipinya itu.

"Oh ya, gimana tadi soal-soal nya mudah bukan?" tanya Nadia.

"Alhamdulillah Nad, soal-soalnya mudah," jawab Amanda.

"Alhamdulillah kalau begitu, oh ya Manda, Aqilla antar aku ke kamar mandi yuk!" ucap Nadia. Mereka pun mengantar Nadia ke kamar mandi yang tidak jauh dari ruangannya.

        Mereka berjalan ke arah kamar mandi dekat mushola, kebetulan kamar mandi siswi berdekatan dengan mushola. Amanda dan Aqilla melihat Alvin dekat mushola bersama Devan. Mereka langsung menarik tangan Nadia untuk tidak ke kamar mandi dekat mushola itu.

"Nad! Ke kamar mandinya yang sebelah sana aja yuk jangan kesini!" cegah Aqilla.

"Iya Nad, kamar mandi yang itu aja yuk!" lanjut Amanda.

"Ih kalian kenapa sih? Aku udah kebelet nih. Udah ah aku mau ke kamar mandi dekat mushola aja. Kalau kalian gak mau ikut, tungguin aja deket musholanya ya!"

          Baru saja Amanda dan Aqilla ingin memberitahu bahwa Alvin dan Devan dekat mushola itu, tapi Nadia sudah pergi duluan. Akhirnya mereka pun mengikuti Nadia dan menunggunya di teras mushola.

        Nadia mempercepat jalannya karena sudah kebelet pipis. Nadia melihat Alvin dan Devan sedang duduk di teras mushola, rasanya Nadia ingin balik lagi ke ruangannya akan tetapi ia sekarang tidak peduli kemudian mengabaikan Alvin dan Devan yang sedang melihat ke arahnya itu. Tanpa permisi Nadia melewati kedua cowok tersebut dan langsung masuk ke kamar mandi samping mushola itu.

        Aqilla dan Amanda sudah sampai di teras mushola. Mereka ingin sekali pergi, namun mereka kasihan pada Nadia. Kalau mereka tidak menunggu Nadia, bisa-bisa Nadia ngambek. Ya begitulah Nadia mudah sekali ngambek. Mereka duduk di teras mushola yang tidak jauh dari kedua cowok itu. Alvin melihat ke arah Amanda dan Devan melihat ke arah Aqilla, sehingga membuat Amanda dan Aqilla risi, mereka pun hanya menundukan pandangannya.

Sahabat Until Jannah (SUDAH TERBIT)Where stories live. Discover now