Downpour 11

3.4K 446 50
                                    

내리는 비가 그칠 때쯤에
그때 다시 만나요

When the rain stops
Let’s meet again


*

 

"Ong Seongwo dan Kang Daniel."

Saat ini keduanya sedang duduk di hadapan seorang opsir polisi. Geng Dongho sedang diamankan di dalam tahanan sementara yang ada di ruangan tersebut.

"Benarkah kalian terlibat perkelahian dengan segerombolan bocah itu?" ucap sang opsir sambil menunjuk geng Dongho dengan dagunya.

"Ya, Pak," jawab Daniel. "Mereka duluan yang memulai perkara. Jika tidak percaya, lihat saja CCTV yang terpasang di jalan." Daniel menjabarkan alibinya tanpa keragu-raguan. Sementara Seongwoo terus menundukkan kepala dengan pundak menegak. Daniel tahu benar kalau pria yang tengah duduk di sebelahnya itu sedang ketakutan. Ia pun menggenggam kepalan tangan Seongwoo yang tersembunyi di bawah meja, berusaha menenangkan dan seakan memberitahu kalau semua akan baik-baik saja. Seongwoo menoleh sejenak ke arah Daniel yang menatapnya lembut.

Tak lama kemudian, Tuan Kang datang berbarengan dengan Ibunda Seongwoo. Daniel segera melepaskan genggamannya dari tangan Seongwoo.

"Seongwoo-ya!" Ibunda Ong berlari menghampiri putranya dengan wajah cemas. "Kau tidak apa-apa?"

"Eo..." jawab Seongwoo setelah melepas pelukan Ibunya.

"Apa yang terjadi?"

Lalu Seongwoo menceritakan kronologi kejadian yang turut didengar oleh Tuan Kang.

Pria berusia lima puluh tahunan itu menatap putranya dalam diam. Lalu tanpa berkata apa-apa lagi, ia menghampiri opsir yang menangani kasus putranya.

Daniel cukup heran melihat reaksi Ayahnya. Biasanya Ayahnya itu akan selalu murka dengan kenakalan apapun yang Daniel perbuat. Tapi kali ini, reaksinya berbeda.

Tiga puluh menit kemudian, Daniel dan Seongwoo sudah diperbolehkan pulang, sementara geng Dongho diberikan sanksi ringan oleh pihak kepolisian. Daniel pikir kebebasannya ini ada sangkut pautnya dengan kekuasaan sang Ayah. Tapi sampai detik ini Ayahnya belum berbicara sepatah kata pun dengannya.

Keluar dari kantor polisi, Daniel dan Seongwoo berpisah. Seongwoo pulang bersama sang Ibu, sementara ia pulang bersama Ayahnya.

Daniel masuk ke dalam mobil Ayahnya dan duduk di kursi belakang.

Supir mulai melajukan mobilnya. Hening sejenak sebelum akhirnya Tuan Kang memulai pembicaraan.

"Kau masih gemar membuat onar?"

"Bukan aku yang memulai," jawab Daniel tegas.

Sang Ayah hanya mendecak pelan. "Mobilmu Ayah sita untuk sementara waktu."

"Sh*t!" Daniel mengumpat di dalam hati. Bukan Ayahnya jika tidak diktator seperti ini.

Percuma saja melawan, dia juga tidak akan pernah melawan Ayahnya. Ini juga hanya perkara mobil. Daniel tidak akan mati jika hidup tanpa mobil.

Tapi keesokkan paginya begitu sampai di sekolah, barulah Daniel merasakan penderitaannya hidup tanpa mobil. Jisung sampai terheran-heran melihat temannya yang berbahu lebar itu diantar oleh supir pribadi.

"Mobilku disita." Daniel mengumumkan hal tersebut saat dirinya duduk di kantin bersama Jaehwan, Minhyun, dan Seongwoo.

"Mwo?" pekik Jaehwan dan Minhyun berbarengan.

Downpour l #OngNiel [COMPLETE]Where stories live. Discover now