Downpour 13

2.8K 405 9
                                    

우산을 필 힘조차 없네요
하지만 우린 알아요
잠시만 울게요 빗물에 기대어


I don't even have the strength to open an umbrella
But we know
Let me just cry for a moment

 

 
Tanggal 15 Februari pagi, bus-bus SMA101 sudah berjejer rapi di halaman depan resort ski untuk mengantar pulang murid-murid ke Seoul.

Seongwoo memilih kursi di dekat jendela dan duduk di sebelah Jaehwan. Daniel juga pulang ikut bus, dan dia segera melesat ke kursi belakang Seongwoo supaya tidak ditempati oleh murid lain. Walaupun tidak bisa duduk bersebelahan (karena akan terlihat aneh oleh teman-teman lainnya), setidaknya Daniel dan Seongwoo tidak terpisah jauh. Jisung yang duduk di sebelah Daniel saja sempat heran sejenak.

Belum lagi saat di tengah perjalanan, Daniel yang beberapa kali mengintip ke kursi depan, tidak sengaja melihat Seongwoo yang tertidur dengan kepala yang menghantup-hantup jendela.

Dengan cekatan Daniel mengulurkan tangannya di sela-sela antara kursi Seongwoo dan jendela. Menjadikan telapak tangannya penyangga agar kepala 'pacar'nya itu tidak terbentur jendela.

Jisung yang tadinya juga hampir terpejam pun tidak sengaja melihat pemandangan itu. Dia tidak menyangka dengan apa yang dilihatnya. Untuk apa Daniel bersusah payah melakukan itu? Untuk si murid-bodoh-yang-selalu-berdiri-di-bawah-guyuran-hujan itu?

"Ah, molla!" Jisung memilih untuk tidak peduli dan membiarkan saja Daniel meneruskan hal tidak wajarnya itu.

Sampai di Seoul, Seongwoo terbangun dari tidur nyenyaknya. Semua berkat telapak tangan Daniel.

Tanpa sepengetahuan Seongwoo, Daniel secepat mungkin menarik mundur lengannya yang sudah mati rasa. Lima belas menit pertama, dia hanya kesemutan. Tapi melakukannya selama hampir sejam, sukses membuat lengannya kebas.

Daniel mengibas-ngibaskan lengan kirinya dan tidak sengaja bertemu tatap dengan Jisung yang juga sedang menatapnya. Daniel hanya menyengir kikuk sementara Jisung geleng-geleng kepala, tidak mengerti dengan sikap bodoh si pembully yang ia kenal.

Mungkin Jisung paham kenapa sekarang temannya itu berubah. Laki-laki cenderung bertindak bodoh ketika sedang jatuh cinta, bukan?


 

 

Tanggal 16, Daniel mengadakan janji temu dengan Ibunya yang kebetulan sedang berada di Seoul. Untuk merayakan Tahun Baru bersama anak, katanya.

Daniel dan Ibunya makan siang bersama di sebuah restoran sebelum jalan-jalan ke tempat-tempat yang ingin mereka kunjungi.

Di sela-sela waktu luang, Daniel mengecek ponselnya dan mengetikkan sesuatu untuk Seongwoo.


Kdn
[Happy Seollal, Ong!]


Lalu Daniel memotret sajian yang berada di atas piringnya.

Lalu Daniel memotret sajian yang berada di atas piringnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Downpour l #OngNiel [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang