chapt 2

5 0 0
                                    

CHAPT 2

Dengan berat hati aku meninggalkan dad dan nana di California. Dengan tiba-tiba mom datang ke California untuk meminta izin sekaligus menjemputku untuk tinggal bersamanya di korea dengan alasan nenek-kakek ku merinndukanku. Ahh alasan macam apa itu?kemana saja mereka selama 15 tahun ini. Bahkan aku saja tidak tahu wujud mereka seperti apa. Dan dengan terpaksa dad dan nana mengizikanku karena bagaimanapun katanya "aku merindukan dan membutuhkan sosok ibu". Dan entah kenapa aku juga menurut pada mereka. Bahkan aku belum melakukan pesta last farewell bersama teman-temanku. Maafkan aku teman-teman, aku pasti akan merindukan kalian. Ahh menyedihkan sekali hidupku ini.

INCHEON ,2015

aku tiba di korea di awal musim panas. Untungnya aku tidak salah kostum. Aku memakai baju couple dengan mom. Hal yang selama ini selalu aku impikan. Walapun terkadang aku memakai baju couple juga dengan dad. Aku dan mom memakai kaos putih longgar bertuliskan "welcome seoul", ripped jeans berwarna biru dan sunglasses. Aku memakai sneakers putih dan mom menggunakan angkle boots hitam. Semua yang aku pakai adalah hadiah dari mom, katanya kado selamat datang. Dan aku sangat menyukaianya, ini benar-benar gayaku. Entahlah sejak kapan mom memperhatikanku sampai dia tahu detail selara fashionku, bahkan kami tidak pernah bertemu selama 15 tahun. Apa sebegitunya mom memperhatikanku dari jauh lewat social mediaku. Padahal aku jarang mengepost diriku di social mediaku.

Dengan elegannya mom melenggang di bandara bak supermodel. Ayolah siapa yang mengira dia berumur hampir kepala 4 dengan gayanya yang seperti seorang member girlband itu. aku berjalan di belakanhgnya sambil menyeret koper dan rannsel kecil di punggungku. Mom sibuk dengan ponselnya yang entah menghubungi siapa. Mungkin seseorang yang akan menjemput kami.

INDAH DAN HANGAT. Kesan pertama saat aku menginjakan kaki di tanah kelahiran mom ini. Aku pikir disini akan terasa dingin. Pantas saja mom memberiku kado pakaian seperti ini.

"honey, are you oke?" mom menguusap pipiku lembut.

"gwenchana" aku tersenyum sambil membuka sunglasses ku.

"owhh kau bisa bahasa korea sayang?" mom sepertinya terkejut.

Mana mungkin aku melupakan nenek moyangku walaupun entahlah mereka menganggapku atau tidak, bagaimanapun dalam tubuhku mengalir darah korea jadi aku sedikit belajar budayanya dan juga menonton dramanya. "sedikit.." kataku dengan senyuman.

Mom mengangguk senang. Dia sedikit terperanjat ketika sebuah mobil mercy hitam mengkilap berhenti di depan kami. Seseorang keluar dan membukakan pintu mobil untuk kami.

Aku sedikit terperanjat lalu membungkuk kepada seorang pria berjas hitam itu. itulah budaya disini,aku tahu. Aku dan mom masuk ke dalam mobil. Selama perjalanan aku memandangi jalanan kota seoul seperti orang kampungan. Baru pertama kalinya aku mengunjungi Negara ini. Sulit menggambarkannya. Sibuk, padat, tapi tetap cantik dan elegan.

Mobil kami tiba di depan gerbang yang menjulang tinggi, seperti di drama-drama. Kini,rumah megah mewah berdiri dengan sombongnya di hadapanku. Apa keluarga mom sekaya itu? maksudku, ini tidak terlihat seperti rumah , lebih tepatnya istana. Well, selama di California aku tinggal di rumah biasa. Rumah tua bergaya klasik , vintage, nyaman dan hangat, itu yang paling penting.

Di depan pintu kakek, nenek dan seorang pemuda tampan menyambut kedatanganku dan mom. mereka tersenyum hangat. kakek memelukku erat dan aku membalasnya. untuk kesekian kalinya aku bersyukur kepada tuhan karena memberikanku banyak kebahagiaan meskipun kami selama ini terpisah oleh jarak dan waktu.


***

haiii haiiii nomnom ngepost modal nekat lagiii

hehehehe

debut pertama banyak tipotipo dan kawan-kawannya :)


ALIEN, is mineWhere stories live. Discover now