34 (++)

68.1K 2K 60
                                    

Sesuai persetujuan, akhirnya part panasnya di update guys :D

Uuuuh kipas-kipas, author butuh kipas buat ngademin :D

Yang dibawah umur tolong minggat jauh-jauh sono :D

Yang baper, cenyum-cenyum sendiri tanggung sendiri yeee.

Yuk sebelum dibaca, klik VOTE-nya dulu ya.

Selamat membaca.

***

Melihat tingkah Reyhan, Nina sedikit bingung. Pasalnya tadi mereka masih baik-baik saja, dan sekarang tiba-tiba mood Reyhan berubah drastis.

"Sayang." Nina mencoba memulai pembicaraan. Sejak berangkat dari parkiran hotel, hanya ada keheningan diantara keduanya.

"Hhm." Hanya deheman yang terdengar.

"Kenapa?"

Pertanyaan itu yang selanjutnya diucapkan Nina. Alih-alih akan menjawab, Reyhan malah bungkam rapat-rapat.

Nina melirik Reyhan diam-diam. Meneliti apa yang yang sebenarnya terjadi. Ia bertanya-tanya apakah dirinya membuat kesalahan? Namun setelah dipikir-pikir lagi tidak. Karena sejak tadi ia tidak bersama dengan Reyhan.

Nina kembali diam, tidak ingin mengambil resiko jika terus mengotot untuk bertanya. Ia sibuk memikirkan apa yang sebenarnya telah menimpa suaminya itu hingga mood-nya membuatnya bungkam seribu bahasa.

**

"Bik Isah." Teriak Nina begitu sudah memasuki rumah.

Nina berjalan menuju dapur mencari keberadaan bik Isah.

"Bik, bik Isah mana?"

"Bik Isah lagi keluar sebentar mbak."

"Hmmm, minta tolong buatin susu hangat ya bik." Pinta Nina.

"Iya mbak." Bik Har (ART) meluruskan pandangannya "Mas Reyhan juga mau dibuatin susu hangat?" tawarnya begitu melihat keberadaan Reyhan di ambang pintu.

Ucapan bik Har membuat Nina melirik Reyhan dari sudut matanya.

Reyhan mengangguk mengiyakan. Bukannya langsung pergi, ia malah tetap menempel di ambang pintu.

Nina yang rencananya ingin menghindari suaminya itu memilih diam. Menunggu Reyhan pergi terlebih dahulu.

Namun bukannya pergi sesuai harapan Nina, Reyhan masih stay menunggunya.

Begitu Nina dirasa akan bergerak melangkah maju, dengan cepat pula Reyhan melangkah kearah Nina. Ia mencekal lengan Nina. Menariknya kasar. Lalu membawanya meninggalkan dapur.

Sebelum benar-benar pergi, Reyhan berucap tanpa membalik tubuhnya "Susunya antar kekamar ya bik."

**

"Reyhan sakit." Keluh Nina.

Reyhan melepas cengkramannya begitu mereka sudah didalam kamar. Ia mengunci pintu. Entah apa yang akan dilakukan Reyhan kepada Nina, apakah Reyhan akan khilaf?

(Wuhoooo, pingin ngegantung, tapi masak iya aku ngegantung ceritanya di tengah-tengah gini :D. Ahhh gak seru, aku pingin buat kalian yang baca jadi penasaran. Hhmmm, ya udah deh aku lanjutin aja).

Reyhan berjalan mendekati Nina. Dengan kasar ia membalik tubuh Nina agar menghadapnya. Nina yang diperlakukan seperti itu hanya mampu mengeluh dan meringis.

Perlahan Nina mencoba melepaskan diri dari Reyhan. Jujur Nina tidak suka melihat Reyhan seperti ini. Reyhan yang merasakan pemberontakan istrinya itu menjadi geram. Apakah Nina menolaknya? Itu pertanyaan yang nampak di otak Reyhan.

My Teacher My Husband (Revisi)Where stories live. Discover now