"Bang... Aneska bolehkan tinggal sama aku lagi?" tanya Devano
Bastian menatap wajah Devano intens, ia berpikir selama ini Bastian juga terlalu sibuk dengan urusan kuliahnya, ia juga yakin kalau Devano bisa menjaga adiknya dan juga Devano telah berkorban menolong adiknya itu
"Jaga Aneska baik-baik ya! jangan lupa buat jaga diri kamu juga." ujar Bastian
Devano dan Aneska tersenyum begitupula dengan Bastian "baik Bang! aku bakalan jaga Aneska kok hehe."
Bastian mengangguk kemudian ia kembali menatap layar laptopnya
Aneska masuk ke dalam kamarnya untuk berganti pakaian santai serta membereskan barang-barangnya yang akan ia bawa ke apartemen Devano
Aneska turun ke bawah menghampiri Devano, "Dev mau ke apart kapan?"
"Bentaran lagi habis maghrib ya."
"Lah kamu mandi dulu sana nanti pake baju bang Bastian dulu."
Devano mengangguk kemudian ia berjalan ke arah kamar mandi
Setelah beberapa menit menunggu akhirnya Devano sudah selesai mandi dan sudah tidak memakai seragam sekolahnya lagi melainkan sudah berganti kaos putih polos milik Bastian
"Sekarang kuy!" Aneska mengangguk
"Pamit dulu sama Abang." kata Aneska menarik tangan Devano
Mereka berdua memasuki ruang kamar milik Bastian, Bastian masih saja sibuk dengan laptopnya "Bang kita pamit dulu ya." ucap Devano
Bastian mendongak kemudian menatap Aneska dan Devano bergantian "iya hati-hati ya jaga Aneska baik-baik."
Aneska mendekat ke arah Bastian kemudian memeluk kakak tercintanya dengan erat, Bastian pun membalas pelukan adiknya itu
"Jaga diri ya, jangan ngerepotin Devano."ujar Bastian
Aneska mengangguk "ehemmm..." Devano berdehem sontak Bastian menguraikan pelukannya dari Aneska
Aneska terkekeh geli melihat Devano yang cemburu melihat Aneska dan Bastuan "udah sana entar ke buru malem, cowo kamu noh cembokur."
Sesampainya di apartemen Devano, Aneska membereskan barang-barangnya di bantu oleh Devano
"Kamu capek ga?" tanya Devano menatap wajah Aneska yang tampak lesu
Aneska mengangguk "emm... Iya sedikit."
"Yaudah duduk di sini dulu, istirahat bentar." Devano menepuk bagian sofa yang kosong di sampingnya
Aneska berjalan ke arah Devano kemudian duduk di sampingnya, Devano memeluk Aneska erat
Ia tidak merasa terusik dengan pelukan Devano karena ia sangat merindukan pelukan hangat itu, ia sangat merindukan Devano
"Nes tau ga?" Devano sengaja menggantung ucapannya untuk menggoda Aneska
"Tau apaan emang? aku kan belom kamu kasih tau gimana sih." Aneska mengerucutkan bibirnya kesal
KAMU SEDANG MEMBACA
You're my heart ✔
Teen Fiction[FINISHED] Beberapa part di private acak jadi harap follow dulu untuk membaca! ❝Ditinggalkan bukan akhir dari segalanya bukan?❞ [PLEASE DONT COPY MY STORY]