1

6.7K 265 0
                                    

Cukup sekali saja aku pernah merasa
Betapa menyiksa kehilanganmu
Kau tak terganti kau yang slalu kunanti
Takkan kulepas lagi

Pegang tanganku bersama jatuh cinta
Kali kedua pada yang sama

(Satukan hati, tanpa peduli)
Kedua kali kita bersama lagi

Pegang tanganku bersama jatuh cinta
Kali kedua pada yang sama
Sama Indahnya
Pegang tanganku bersama jatuh cinta
Kali kedua pada yang sama
Sama Indahnya

Alunan piano dan suara merdu seorang wanita mengisi cafe itu. Semua pengunjung seperti tersihir akan suara penyanyi itu hingga suara merdu itu berakhir dan hanya terdengar suara tepuk tangan para pengunjung cafe.

Terlihat Seorang anak kecil dengan baju kemeja biru dan celana jeans yang sangat pas ditubuhnya. Berlari naik keatas panggung yang langsung disambut wanita penyanyi itu.

"vano love mommy so much"seru vano memeluk wanita itu.

"mommy love vano too"balas wanita itu memeluk dan mencium pipi vano. Para pengunjung yang menyaksikan langsung bersorak dan bertepuk tangan melihat ke panggung.

Adara yang merupakan wanita penyanyi tadi mengendong vano dan turun dari panggung tersenyum pada para pengunjung. Adara menuju meja dipojok cafe disana sudah ada pria yang tidak lain rano Abang adara bersama adrian sahabat rano.

"ternyata suara kamu merdu ya dar baru sadar abang" puji rano bangga.

"asli salut abang, kalo gini mending gue lamar lo dek"seru adrian yang langsung mendapakan pelototan tajam dan toyoran dari rano.

Adara hanya terkekeh melihat kelakuan rano dan adrian. "jangan mimpi lo mana mau gue nikahin adara sama pria macam lo ini" kata rano.

"belum juga dilamar udah nggak direstuin aja"gerutu adrian. "iyalah lo sadar diri. Lo playboy gitu mana mau gue restuin lo sama adek gue"ujar reno.

"udah deh kalian ini! perasan ribut terus kapan sih akurnya! Kelamaan aku nikahin juga kalian"kata adara yang langsung mendapat toyoran reno. "kamu ya dek ngomong nggak pake di saring dulu" gerutu rano. Adara hanya mengangkat bahu.

"papa vano mau es krim kayak tante menor itu"kata vano sambil menunjuk meja yang didudukin wanita dengan dandanan menor dengan pria. Adara, rano dan adrian melihat kearah yang ditunjuk vano. Seketika mereka langsung tertawa keras yang membuat para pengunjung melihat dengan tatapan heran.

"buahahaaha ya ampun vano" dengan tawa yang pecah. Tidak menyangka seorang anak kecil menilai wanita. Vano yang melihat mereka tertawa bingung.

"kenapa ketawa vano cuma mau es krim loh" kata vano menatap adara reno dan adrian.

Rano berdehem untuk menormalkan suaranya. "iya papa pesankan es krimnya, vano tunggu sini sama mommy dulu" kata rano lalu pergi.

"lo tumben dar nggak lembur biasanya lembur"

"gue kalo hari minggu nggak bakal lembur. Lagian pak rajendra juga udah paham kalo weekend buat vano full" jelas adara lalu meminum jus di depannya.

"ngomong-ngomong pak rajendra itu punya istri kan, gue takutnya dia baik ada maksud tersendiri lagi" kata adrian serius.

"ya adalah, lagian gue deket juga sama bu deva, lo juga jangan mikir yang nggak-nggak bang" balas adara yang dianggukan adrian. Tidak lama kemudian reno datang dengan es krim pesanan vano yang langsung di sambut senang oleh vano.

"pelan-pelan makannya vano. Nggak ada yang mau ngambil es krim vano nak" ujar adara saat melihat vano yang begitu antusias memakan es krimnya.

"dek abang mau bicara serius sama kamu" kata reno menatap adara dengan wajah seriusnya. Adara langsung melihat ke arah reno begitu juga adrian.

I hate you but I love youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang