Part 15 - Malam Minggu

72.1K 4.2K 48
                                    

#Happy Reading!

"Nggak asik lu mah jadi temen," kesal Natasha pada orang yang diteleponnya.

"Ya sorry Nat, kalo gak ada acara keluarga pasti gue nemenin lo,"

"Yo wes lah," ucap Natasha mengakhiri pembicaraannya dengan Resha di telepon.

Dengan jari tangan yang lincah, Natasha memainkan hanphone-nya dengan bosan. Hingga sebuah pesan tiba-tiba muncul membuat cewek berbaju biru itu kaget.

Es Batu
Keluar, pke baju yg sopan, gw tnggu

Seketika itu juga satu alis cewek itu terangkat.

Natasha
Ngapain?

Read.

Natasha mendengus kesal, namun cewek itu menuju ke lemari bajunya lalu dengan asal mengambil baju dari lemari itu.

Seusai mengganti bajunya, Natasha mengambil sling bag-nya lalu meletakkan handphone dan dompet ke dalamnya.

Tanpa berpikir lagi, ia keluar dari kamarnya tak lupa mengunci pintu kamar itu.

******

Natasha menghampiri Nathan yang tengah asyik berbincang dengan kakak perempuannya, ia memutar bola matanya malas. Katanya mau bocan, ni pasti kerjaan si Maura, bodo ah itu kakak gue apa gak, gapapa si ada yang ngajak jalan walaupun disuruh.

"Eh, udah ya Nath, gue mau ke kamar dulu, senang-senang ya kalian berdua!" kata Maura sambil tersenyum lebar dengan tangan kanannya menepuk-nepuk kepala Natasha.

Senang-senang palalu kunang! ucap Natahsa dalam hati.

Sebelum Natasha pergi, Maura sempat membisikkan sesuatu kepadanya, "Udah jalan sana, itung-itung malmingan, kata lo, lo nantang Vera kan? Gue bantu."

Tanpa membalas bisikan kakaknya, Natasha melengos pergi dari hadapan Maura.

******

Canggung.

Hening.

Dingin.

Ketiga itu yang dirasakan oleh Natasha saat ini, di dalam mobil berdua dengan Nathan. Emang ya, kalo deket-deket sama orang dingin auranya ikutan dingin.

Dengan bosan, Natasha memandang jalanan ramai di depannya, cewek itu lalu menatap cowok di sampingnya yang sibuk menyetir dengan pandangan serius. Gantengnya sih gak ketulungan, tapi dinginnya juga gak kalah tuh.

"Why?" tanya Nathan melirik sekilas ke arah Natasha yang sibuk memandangi dirinya.

Dengan refleks, Natasha mengalihkan pandangannya, "Gak kok, gapapa,"

"Kita mau ke mana sih?"

Krik.

Dikacangin.

Anjir! umpat Natasha dalam hati.

Tiga menit berlalu, dan barulah Nathan menjawab, "Apa?"

Ice Prince (OPEN PRE ORDER)Kde žijí příběhy. Začni objevovat