Part 19 - Flashback

69.1K 4.3K 69
                                    

#Happy Reading!

"Benci bisa jadi cinta, inget."

Kedua kelopak mata seorang gadis berumur tujuh belas tahunan bergerak, lalu terbuka. Selang pernapasan masih terpasang dihidungnya beserta selang infus tertancap di tangan kirinya.

Ia melirik ke kanan dan ke kiri lalu ke atas dengan bingung, ruangan yang di tempatinya itu terasa asing baginya. Ia merasakan jari tangan kirinya dipegang oleh tangan lain dan ketika ia melirik ke tangannya itu nampak seorang wanita berumur empat puluh tahunan yang sangat dikenalnya, tengah tertidur dengan nyenyak di samping tangan kirinya.

"Ma-ma?" panggil Natasha, gadis itu.

Wanita yang dipanggil Natasha mama itu membuka matanya, terlihat matanya sembab seperti orang habis menangis, dan lingkar hitam terlihat sangat jelas di mata itu.

"Natasha? Kamu udah sadar? Alhamdulillah, bentar ya mama panggilin dokter." kata Naya, mama Natasha.

Segera Naya memencet tombol di samping ranjang Natasha, lalu tak lama lagi seorang dokter wanita beserta seorang suster muncul dari pintu kamar inap Natasha.

Dokter itu memeriksa Natasha lalu menyuruh Natasha untuk melepas selang pernapasannya jika ia merasa pernapasannya sudah teratur.

Dokter itu tersenyum menatap Natasha, "Istirahat yang banyak ya, biar cepat sembuh dan keluar dari rumah sakit lalu kembali ke aktivitas semula."

Natasha hanya menganggukkan kepalanya dan tersenyum menanggapi.

"Kondisi anak anda sudah stabil, suruh istirahat saja, jangan izinkan dia banyak bergerak terlebih dahulu, saya permisi." pamit Dokter itu kepada Naya dan dijawab dengan anggukan dan senyuman oleh Naya, lalu dokter itu pergi dan menghilang dari pintu kamar inap Natasha.

Naya menghampiri ranjang Natasha, "Istirahat ya, ini jam delapan pagi, nanti jam satu mama bangunin buat makan siang."

Dengan anggukan Natasha menanggapi perkataan mamanya, lalu cewek itu memejamkan kembali matanya.

******

Suara grusak-grusuk sangat mengusik telinga Natasha hingga ia membuka matanya yang awalnya tertutup.

Resha yang melihat Natasha terbangun dari tidurnya langsung berlari menghampiri sahabatnya itu sambil tersenyum lebar, "Aaaakkk! Natasha ku!!!"

"Ya ampun Nat, gue khawatir banget sama lo, gue juga kangen banget sama lo, udah seminggu loh lo pingsan," Resha berucap dengan senang, ia sangat senang sahabatnya tidak apa-apa.

Natasha mengernyit, "Seminggu?"

Resha mengangguk, "Iya."

"Gimana Nat? Udah mendingan?" tanya Maura sambil mendekati ranjang Natasha.

"Udah kok kak," jawab Natasha.

"Oh ya udah, makan loh ya! Lo kudu mau makan makanan rumah sakit! Biar cepet sembuh!" Maura mulai menceramahi Natasha yang membuat ia memutar bola matanya.

"Iya-iya, siap bu bos," Natasha menjawab malas.

"Ya udah, kalo gitu gue mau balik dulu, ganti baju trus nanti kayaknya mau ke sini lagi sama bebep. Mah, Maura pulang dulu ya," pamit Maura lalu mencium pipi Naya yang sibuk memainkan handphone-nya.

Ice Prince (OPEN PRE ORDER)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora