2. Pertengkaran

4.6K 196 8
                                    

"Entar gue stalker namanya," kata Nata sambil berdiri.

Melihat akan hal ini keempat kawannya melihat Nata dengan aneh dan bingung.

Nata berjalan ke arah meja paling ujung, itu adalah meja anak perempuan yang ngetumpahin air ke rompi Gazala.

"Hai, gue boleh duduk gak?" kata Nata dengan sopan dan lembut.

"Eh, bo-boleh kok kak," kata Della dengan terbatas bata dan senyuman kecil yang sangat terpaksa.

Della dan yang lainnya bingung kenapa kakak kelasnya berada disini. Della agak risih dengan orang yang baru dikenalnya.

"Jangan tegang gitu dong dek kayak apa aja gue disini," kata Nata sambil mengeluarkan cengiran khasnya.

"Eh eng-enggak kok, si-siapa yang tegang," jawab Della bohong.

Disana keempat kawan Nata sudah menebak aksi modusnya itu.

"Ngomong ngomong ngapain kakak disini?" tanya Dira membuka pertanyaan.

"Oh itu, gue cuman mau nanya," kata Nata sambil menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal.

"Sama siapa kak?" tanya Vanya.

"Gue mau nanya sama lo," kata Nata sambil menunjuk Della.

Della langsung mengelap keringatnya yang sudah keluar sedikit demi sedikit.

"Gue mau nanya sama lo, tapi lo harus jawab," kata Nata.

"I-iya kak,"

"Nama lo siapa?"

"Nama gue Del--"

Brukk!

Pembicaraan mereka terpotong karena melihat orang sedang berkerumunan dan bersorai sorai.

Melihat akan hal ini Nata langsung berdiri dan langsung menghampiri orang orang yang berkerumunan itu.

"lo gak usah cari muka deh," kata cowok itu dengan suara keras dan lantang.

"Siapa yang cari muka? Ngacak dong!" kata Oji tidak mau kalah.

"Gue gak ada urusannya sama lo njing," kata Dendi.

"Kenapa lo cari mukak terus disekolah ini? Enggak bosan?" kata Dendi dan tersenyum sinis kepada musuhnya itu. Dan Dendi berhasil memberi satu pukulan ke Gazala.

"Bangsat lo," kata Gazala yang emosinya sudah memuncak. Dengan sigap cowok itu langsung memberi satu pukulan ke arah cowok itu.

"Anjing lo," kata Dendi dan memberikan satu pukulan ke Gazala, sehingga di sudut bibir Gazala keluar darah segar.

Dendi ingin memberi satu pukulan lagi kepada Gazala. Tapi hal itu tidak jadi.

"Eh ada apa ini rame rame?" kata laki laki tua.

Mereka sangat mengenal suara ini. Ini adalah suara Pak Leo, pembina kesiswaan di sekolah ini.

"Ooh kalian udah berani berkelahi? Udah jagoan? Udah kayak preman kalian yah!" kata Pak Leo dengan lantang dan keras.

"Sekarang kalian ikut bapak ke BK!" kata Pak Leo.

"Sekarang pak?" kata Harves dengan polos.

"Iya iyalah sekarang, masa tahun depan?" kata Pak Leo dan menatap Harves dengan mata elangnya.

🌸🌸🌸

"Kalian gak capek yah kelahi terus? Bapak aja capek ngelihat mukak kalian terus." kata Pak Leo.

"Tapi saya gak capek kok Pak setiap hari ngelihat Bapak terus," kata Ginda dan mengedip ngedipkan matanya.

"Berani melawan kamu?" kata Pak leo.

"Saya gak ngelawan kok pak," kata Ginda polos.

"Sudah lupakan, kenapa kalian berkelahi?" kata Pak leo menatap muridnya yang nakal yang setiap hari masuk BK terus.

Mereka hanya diam. Tidak ada yang berani bicara.


"Kok diam? Jawab!!" bentak pak Leo.

"Kok bapak nanyak sih, kan kata bapak lupaiin aja tadi, bener gak Nda?" kata Oji.

"Iya pak, bener tuh," ucap Ginda semangat.

"OJI, GINDA KELUAR KALIAN SEKARANG! HORMAT BENDERA SANA!" kata Pak Leo dengan keras.

Hal ini yang diinginkan oleh Oji dan Ginda. Karena mereka lebih mending hormat bendera dari pada mendengarkan ceramah Pak leo tersayang.

"Bye semua," kata Oji sambil melambaikan tangannya.

"OJI KELUAR KAMU SEKARANG," kata Pak leo keras.

"Iya pak ini mau keluar." kata Oji.

"ADA YANG MAU IKUT OJI SAMA GINDA?" kata pak leo.

"Saya mau pak," kata Nata dan Harves bersamaan.

"Kok kalian malah mau keluar semua sih?" kata Pak leo.

"Iya pak mereka mau cari muka tuh," kata Dendi.

"Bising lo," kata Gazala.

"Suka suka gue lah," ucap Dendi.

Gazala tidak membalas omongan Dendi. Karna itu hanya membuang buang waktu saja.

Ciee yang up😍😍
Semoga suka yah ❤❤
Sorry agak lama karena baru dapat ide.

Semoga suka😍😍

GAZALATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang