My Lovely Bad Boy-17

29.8K 1.5K 3
                                    

Typo bertebaran gaesss....

Happy Reading!♡

¤¤¤¤¤¤¤

Shafaa melangkah berjalan dikoridor dengan santai, entah kenapa keadaan koridor saat ini sangat sepi padahal saat ini adalah jam istirahat. Shafaa berbelok ke kanan dan dia merasa tangannya ditarik secara kasar. Tubuhnya yang mungil ini terpental kebelakang. Shafaa mengaduh kesakitan karna punggungnya dengan kasar terbentur.

"Lo!!" Ucapnya menunjuk tepat diwajah Shafaa. Wajah wanita dihadapannya ini memerah, seperti menahan emosinya.

"Ada apa ya?" Tanya Shafaa tenang walaupun dihatinya dag dig dug.

"Lo udah mulai berani ya sama gue?! Lo itu baru anak baru disekolah ini, jangan so-soan deh!! Gue peringatin jangan pernah deketin Aziz lagi!! Sampe lo deketin dia lagi gue gak akan segan-segan celakain lo!!" Ucapnya berapi-api. Ingin rasanya Shafaa menangis saat itu juga tapi sebisa mungkin ia pertahankan air matanya.

"Gue gak deketin Aziz, kak." Bela Shafaa. Wanita itu tersenyum miring."Jangan lo pikir gue bodoh!! Kemaren lo berduan ditaman Indah sama Aziz. Gue muak ngeliat lo ketawa bareng sama Aziz!!... Guys keluar.." wanita itu memanggil temannya yang lain. Muncul lah kedua temannya yang membawa ember ditangannya. Shafaa menggelengkan kepalanya pelan, ia sudah tahu akan terjadi apa setelahnya.

"Nih Mikha, pesenan lo." Ucap wanita berambut hitam. Mikha menerimanya dan mengeluarkan senyuman miringnya.

Byurrr..

Betapa terkejutnya Shafaa dilempar air yang sangat bau ini. Tubuhnya mulai bergetar, isakkan kecil sudah keluar dari bibirnya. Kedua wanita dihadapannya tertawa terbahak-bahak melihat Shafaa yang sudah seperti Monster.

"Hahahaha.. bau banget tubuh lo, hahaha." Tawa Mikha menggelegar dan disusul wanita berambut hitam.

"Mikha, Gita. Lo apa-apaan sih. Gak seharusnya lo berbuat ini!! Lo berdua pada punya hati gak sih." Protes wanita yang diikat setengah. Wanita itu mendekati Shafaa dan mengelapkan wajah Shafaa dengan kain ditangannya.

"Maya!!." Mikha menarik tangan Maya."Lo gausah bantuin dia. Kenapa lo belain dia sih, hah?" Geram Mikha. Maya menepis tangan Mikha, ia menatap Mikha kesal.

"Dia itu gak salah apa-apa. Lo juga liat kan kemaren dia sama Aziz gak sengaja ketemu di taman Indah itu." Mikha diam, ia juga menatap Maya kesal."Serah lo!! Git, cabut gue muak disini." Mikha yang berlalu begitu saja, dibelakang Gita menyusul Mikha.

Maya menatap Shafaa yang sudah sesenggukkan. Dia merasa iba terhadapnya. Dia paling tidak suka melihat Mikha-temannya yang selalu membully orang, terlebih orang tersebut sampe dekat dengan Aziz. Dan saat ini Shafaa menjadi korban bully-annya.

Maya membuang nafas berat, dia mendekat kearah Shafaa. Maya menepuk bahu Shafaa dengan pelan."Maafin temen gue ya. Dia emang gitu selalu membully orang, apalagi orang itu sampe deket sama Aziz. Ayo ikut gue kita ke toilet bersihin tubuh lo." Ajaknya. Shafaa sangat ragu terhadapnya tapi melihat senyumannya yang tulus membuat Shafaa memberanikan dirinya. Maya dan Shafaa mulai berjalan beriringan, pandangan mata menatap mereka heran melihat keadaan Shafaa yang begitu berantakan dan sangat bau juga.

"Bersihin yang bersih, gue tunggu diluar." Ucap Maya. Shafaa mengangguk dan masuk ke toilet.

Butuh waktu 20 menit Shafaa membersihkan tubuhnya. Dia keluar menemui Maya yang sedang melamun."Udah." Ucap Shafaa. Lamunan Maya buyar, dia menolah menatap Shafaa sambil tersenyum.

My Lovely Bad Boy ✔Where stories live. Discover now