My Lovely Bad Boy- 51

23K 1.2K 20
                                    

Update🎈

100 vote+50 coment bisa?
Lebih juga nggak papa, saya malah senang😊 apalagi ini detik-detiknya ending😄💪

"Diantara kita udah gak ada apa-apa lagi, Elle. Lebih baik lo jauhin kita, masih banyak pria diluar sana." ucap Aziz menatap Ellena tidak percaya. Ellena tertunduk, tangannya menggepal sangat kuat.

"Tapi gue pengen hubungam kita kaya dulu, gue pengen ngabisin waktu bersama lagi, Ziz. Bukannya lo udah tau alesan gue dulu ninggalin lo? Gue mohon gue pengen balik lagi sama lo." ucapnya jeda dua menit."Ya semua ini rencana gue buat ngehancurin hubungan kalian, dan gue ngelakuin itu hanya demi lo Ziz."

Mendengar ucapannya membuat Aziz jengah terhadapnya, dia tidak habis fikir Ellena adalah dalang dari masalahnya. Aziz mendesah berat, dia merasa pusing menghadapi ini.

"Lebih baik lo jauhin kita, gue kecewa sama lo!!" tekan Aziz menatapnya tajam. Setelahnya Aziz melenggang pergi dengan wajah yang kusut. Shafaa masih berdiri dihadapannya, saat hendak pergi tangannya dicekal olehnya. Shafaa segera menoleh dan menepis tangannya.

"Shaf, maafin gue." ucap Ellena tulus. Shafaa memincingkan kedua matanya mencari kebohongan tapi yang dia dapatkan sebuah ketulusan yang mendalam. Dia berpikir sejenak, walaupun dia marah dengannya, dilubuk hatinya Shafaa merasa kasian dengannya.

"Gue janji gak bakal ngehancurin hubungan kalian lagi, pegang janji gue." lanjutnya dengan suara bergetar, sungguh dibalik itu Ellena ingin berteriak sekencang-kencangnya bahwa dia tidak ingin melakukannya.

Shafaa memghembuskam nafasnya berat,"Gue maafin lo."

Ellena menatapnya dengan terkejut, dia pikir Shafaa tidak akan memaafkannya."Really? Secepat itu lo maafin gue, Shaf."

Shafaa mengangguk,"Buat apa gue maafin lo lama-lama? Gue berharap lo gak akan ngelakuin hal yang sama, Elle."

Ellena mengangguk antusias,"Insyaallah, gue gak akan ngelakuin itu lagi, gue kapok."

Shafaa tersenyum padanya."Gue balik ke kelas dulu ya." pamitnya yang dibalas anggukkan. Ellena sangat kagum padanya yang memiliki hati yang mulia, tidak seperti dirinya. Bagaimana Aziz tidak menyukainya? kepribadian Shafaa sangat baik, walaupun dia marah padanya, Shafaa masih mau memaafkannya.

*****

Saat ini moodnya sangat hancur, dia butuh ketenangan. Dia ingin berada ditempat yang sepi, Aziz berniat cabut dari sekolah, dia sudah bersiap memanjat tembok yang sudah terhubung dengan jalan raya. Tapi saat kakinya hendak naik, Aziz memekik kaget karna telinganya ada yang menariknya. Dia menoleh menatap Bu Anita yang sedang melotot padanya.

"Kamu ini berniat membolos, hah?! Ubahlah sikap kamu itu, Aziz. Kamu itu sudah kelas 12 seharusnya kamu tekunin belajar." serunya, Aziz menggosok-gosokkam telinganya, akibat jeweran Bu Anita telinganya menjadi memerah dan terasa sangat panas.

"Lagi gak mood sekolah, Bu." sahut Aziz santai. Bu Anita berkacak pinggang padanya, matanya dia pelototkan.

"Balik ke kelas atau..."

"Atau apa?" sela Aziz.

"Ibu akan melaporkan kamu ke guru BK agar kamu di DO, apa kamu mau, hah?!"

"Iya iya. Bawel banget sih." cibirnya langsung melenggang pergi. Bu Anita menatap kepergian dengan gelengan, mengurus satu murid yang bandel sudah membuat semua guru kewalahan. Cukup Aziz saja yang membuat semua guru harus merendamkan amarahnya, Beliau membayangkan keturunan Aziz akan mewarisi sifatnya atau tidak.

....

Aziz memasuki kelas dengan rambut yang berantakan, wajahnya sangat kusut. Suasana kelas sangat berisik, untuk hari ini semua kelas 12 diberi free class. Dia berjalan menghampiri kekasihnya, Aziz segera duduk karna memang disampingnya kursi tersebut kosong, entah kemana perginya Ferlyta.

My Lovely Bad Boy ✔Where stories live. Discover now