Chapter 7

16.1K 1K 150
                                    

.

.

.

Mereka berlibur di Shanghai hanya 4 hari. Sesampai di Seoul, malam harinya Soojung dihubungi manager untuk bersiap berangkat keluar Negeri untuk melakukan syuting projeknya.

Luhan langsung membersihkan kamarnya, dan juga kamar Sehun. Sehun yang memintanya, karena Soojung tidak sempat membersihkan kamar mereka, atau Soojung tidak pernah melakukan pekerjaan rumah, apalagi membersihkan kamar mereka. Kadang, Sehun melakukannya sendiri.

Luhan kembali mengurus Oh Sehun, menyiapkan pakaian kantornya, menyiapkan sarapan dan makan malam Sehun. Oh Sehun tidak memperkerjakan petugas rumah setiap hari lagi, petugas rumah hanya datang dua kali seminggu untuk membantunya mencuci pakaian dan menyetrika. Luhan yang memintanya. Mereka tidak membutuhkan petugas rumah untuk memasak dan membersihkan apartemen, sementara dia bisa melakukannya sendiri.

Luhan mengangkat kemeja-kemeja kerja kotor Oh Sehun dari keranjang di ruang ganti, dan membawanya ke kamar mandi. Dia keluar dari kamar mandi, dan pergi ke balkon untuk menjemur pakaiannya yang baru dicuci.

Oh Sehun pulang cepat hari ini.

Luhan meletakkan keranjangnya di lantai, dia berjalan menghampiri Sehun. "Kau sudah pulang?"

"Ya, pekerjaanku tidak terlalu banyak di kantor."

Sehun mencium dahi Luhan. "Biar kubantu." Luhan membantu Sehun membuka jasnya.

"Apa kau akan langsung mandi? Aku akan menyiapkan air mandimu." Luhan menggantung jas Sehun dilengannya

"Hm...." angguk Sehun melonggarkan dasinya. Sebelum pergi Sehun menahan pergelangan tangan Luhan.

"Aku belum menyapa anakku."

Luhan tersenyum memandang tangan Sehun yang mengusap perutnya. Kandungannya sudah berusia tujuh bulan.

"Apa dia bertingkah hari ini?" Sehun bertanya, dia tidak menghentikan usapannya.

Bibir Luhan sedikit menyeringai, Luhan menyukai dimana dia bisa merepotkan Sehun.

"Hm, Bibinya menginginkan pizza acar." Dia kaku ketika menyebut 'Bibi' padanya. Sehun selalu menegaskan padanya, Soojunglah- Ibunya. Apa tujuan Sehun melakukannya? untuk mencegah ikatan yang lahir antara Luhan dengan calon anaknya. Dia tahu di masa depan, Luhan akan kehilangan mereka berdua, dia tidak ingin Luhan mengikat perasaannya pada anak dikandungnya. Dia mengantisipasi untuk tidak membuat beban pada Luhan.

"Kau ingin makan Pizza acar." Sehun mengangka alisnya.

"Bukan aku tapi anak-mu." Senyum Luhan kalem.

"Baiklah.. aku akan pesan. Tapi dimana aku mendapatkan pizza acarmu. Aku baru tahu ada rasa itu." Sehun membuka kancing kemejanya.

"Kau harus mencari sendiri, Sehun." Luhan tidak peduli, dia telah menyulitkan Sehun, dia sering melakukannya. Merepotkan Sehun selama kehamilannya, dia pernah meminta pada Sehun memasak mie hitam di pukul dua dini hari, dan dia tidak memakannya, karena rasanya tidak lezat. Ini bukan masalah, karena Sehun tidak pernah mencoba memask mie intans untuknya. Luhan membuang makanannya dan menyuruh Sehun keluar untuk mencarinya. Sehun mematuhinya, dia ingin menjaga suasana hati Luhan, atau Luhan akan marah padanya dan menyuruhnya ke mall untuk belanja bahan dapur.

Luhan hanya menggunakan kesempatannya memiliki Sehun selama kehamilannya. Dia hanya meminta Sehun selama kesepakatan mereka.

.

.

.

Luhan memilah pakaian pakaian yang sudah dia angkat dari penjemuran untuk di strika oleh petugas rumah di minggu sore, hari ini Oh Sehun pergi ke hotel karena memiliki janji dengan teman bisnisnya. Sayang sekali, Luhan ingin mengajak Sehun pergi ke warung mie pangsit yang berada di dekat kafe tempatnya berkerja dulu. Dia merindukan makan mie pangsit yang terkenal dengan kuah ayamnya yang begitu gurih. Oh Sehun sebenarnya mengajaknya pergi dengannya, dan bergabung dengan rekan bisnisnya. Luhan menolak karena dia tidak akan nyaman bergabung dengan orang orang hebat. Mereka hanya berbicara tentang proyek yang akan mereka kerjakan, sementara dia akan resah sendiri ketika berada diantara mereka. Luhan tidak pernah berpikir ini adalah kesempatan bagus untuknya mengenal teman-teman bisnis Oh Sehun. Dia tidak mempertimbangkan pilihan untuk itu, meskipun Oh Sehun memiliki tujuan baik untuk memperkenalkan pada teman temannya. Tapi, Oh Sehun memperkenalkan sebagai siapa disaat kondisinya mengandung?

Need A Baby || New VersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang