Chapter 10

14.4K 656 45
                                    


.


.

.

"Kau selalu tidak melepaskan kesempatan. Kau melakukannya seperti aku adalah istrimu."

Itu lebih baik daripada Luhan menganggapnya sebagai penyedia. "Kau merasa itu salah dan terganggu? Baiklah, kalau kau keberatan dengan itu. Aku bisa menjadikanmu sebagai kekasihku." Oh Sehun berkata ringan soalah itu adalah ide yang cukup masuk akal. Mata Luhan berkedip, dia tidak menyangka dengan mudah Oh Sehun mengatakan itu padanya. Luhan meraih tangan Oh Sehun, dan menarik ke arahnya. Oh Sehun menunggu apa yang dilakukan Luhan padanya. Apakah dia akan membalas tindakan intimnya barusan?

Luhan menggigit pergelangan tangannya, dan Oh Sehun terkejut langsung menarik tangannya. Dia meringis melihat bekas gigitan Luhan di lengannya.

"Kau selalu bersungguh sungguh jika melukaiku." Oh Sehun meniup tangannya yang memerah, kemudian menatap Luhan yang tidak berekspresi apapun setelah melukainya.

Luhan tidak peduli selian menarik selimut untuk mereka. "Aku benar benar mengantuk." Luhan memejamkan matanya sementara Oh Sehun memperhatikannya. Kulit wajahnya seputih mutiara. Sehun bergerak ke alisnya, ini indah. Begitu sempurna.

Apakah sesuatu di antara mereka akan benar benar terjadi? Dia mencintainya tapi dia tidak tahu caranya untuk memilikinya.

Cinta apa yang menyakitkan seperti ini?

.

.

.

Oh Sehun mencium parfum dari tubuh Luhan, aromanya pasif, tapi sangat menggoda gairahnya.

Oh Sehun memiringkan kepalanya dan menempelkan hidungnya di bahu Luhan, sesekali Sehun melepas kecupannya di sana. Luhan memakai dress yang mengekspose bahu.

Luhan menggeliat tidak nyaman dan berusaha tenang memasang dasi Oh Sehun. Oh Sehun meraih pinggang Luhan, dan memeluknya, kemudian menekan pelukan mereka, sementara Oh Sehun memperhatikannya dalam-dalam pada Luhan. Bulu mata Luhan bergetar, bahkan melihat dengan jelas bagiamana bibir Oh Sehun melengkung tipis padanya.

"Kenapa? Kenapa kau memperhatikan wajahku?" bulu mata Luhan berkibar-kibar, dia juga gugup. Ini terjadi mengenai mereka sekarang. Dia merasakan tubuhnya menjadi lebih gemetar.

"Aku hanya ingin melihat apa kau benar benar cantik setelah kehamilanmu, tetapi tidak ada yang menarik." Oh Sehun ternyata menggodanya.

Luhan mengatup bibirnya, dan memukul bahu Oh Sehun untuk melepas pelukannya. Oh Sehun melepas pelukannya dan pergi ke meja rias, dia mengambil sisir, kemudian menyisir rambutnya.

"Jangan bandingkan aku dengan kecantikan isterimu. Aku tahu isterimu jauh lebih cantik." Luhan pergi ke ranjang dan merapikan tempat tidur.

"Kau sadar akan hal itu." senyum Oh Sehun mengejek.

"Jangan memancing emosi wanita yang sedang hamil!!" teriak Luhan.

Oh Sehun terbahak, dan segera keluar dari kamar.

.

"Apa tidak apa apa?" suaranya gugup dan ragu untuk keluar dari mobil.

Oh Sehun berdiri di samping dan membuka pintu mobil untuknya.

Oh Sehun mengulurkan tangannya. "Turunlah Luhan, tidak apa apa."

Luhan mendongak, kemudian tersenyum memaksa.

Need A Baby || New VersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang