Penghantuan Kedua

236 20 0
                                    

Naruto belongs only to Masashi Kishimoto
...
Naruhina
...

Sore ini Konan terlihat begitu cemas, sedari tadi ia hanya memikirkan kejadian siang tadi, saat Hinata memegang lengannya. Sepertinya Hinata tahu tentang apa yang Konan lihat waktu itu.

Tap tap tap

Seseorang datang menghampirinya. "Konan, hari ini kau boleh pulang lebih awal dan kau tidak perlu kembali kemari malam nanti." Ujarnya.

Ternyata itu adalah tuan mudanya, yang sangat tumben sekali menyuruhnya untuk pulang lebih awal hari ini. "Ma-Maaf, tapi tuan muda bagaimana? Saya tidak bisa meninggalkan Naruto-sama sendirian di rumah ini," jawab Konan sedikit merasa aneh dengan sikap tuan mudanya.

"Tenang saja, kau tidak perlu khawatir. Kemungkinan hari ini aku dan Hinata-san akan kembali ke Nagano."

"Jadi nona Hinata-san sudah selesai membersihkan rumah ini dari arwah itu, Naruto-sama!"

"Ya, begitulah. Dan besok kau bisa kembali lagi kemari kalau aku sudah meneleponmu." Kata Naruto dengan memberikan amplop berwarna coklat pada Konan yang sepertinya itu adalah gajinya.

"Ha'i. Arigatou Naruto-sama." Konan membungkuk dan melihat tuan mudanya berjalan menjauh.

Mendengar perkataan Naruto barusan, membuatnya semakin merasa aneh dengan tuan mudanya hari ini. Tidak seperti biasanya ia menyuruh Konan untuk pulang lebih awal, apa lagi biasanya sebelum Naruto meninggalkan rumah ini, pasti Konan sudah terlebih dahulu di suruhnya untuk membersihkan seluruh bagian rumah dengan di awasi sendiri olehnya.

.
.

Malam ini Hinata begitu cemas, ia sedari tadi sama sekali tidak bisa duduk tenang atau pun terlelap meski hanya sebentar, setelah melihat sesuatu yang sama sekali tidak ia duga dan meski penglihatan itu tidak terlalu jelas. Tapi ia mengetahui bahwa Naruto adalah seorang pembunuh yang telah menghabisi nyawa kekasihnya sendiri, sungguh saat ini dirinya begitu takut dengan sosok pemuda itu.

"Apa yang harus aku lakukan! Apa ... apa ... apa ...," Hinata terus bergumam sambil berjalan mondar-mandir ke sana dan kemari.

Sreett

Tiba-tiba kursi yang berada di bawah meja rias bergerak sendiri, membuat Hinata terkejut tapi ia tetap tenang saat ini. Walaupun sebenarnya ia sedikit takut dengan arwah Shion yang mengeluarkan aura negatif, karena dendam yang begitu dalam yang ia rasakan saat Naruto membantai dirinya.

"Keluarlah, aku tahu itu pasti kau Shion." Hinata menajamkan penglihatannya sambil mencari keberadaan Shion.

Puk Puk Puk

Hinata terkejut saat merasakan tiga kali tepukan tepat di bahu sebelah kanan, perlahan ia memutar tubuh mungilnya yang serasa begitu bergetar. Hinata tidak tahu perasaan apa ini, karena selama ini ia tidak pernah menghadapi hantu atau arwah yang sampai mengeluarkan energi sebesar ini.

Terus memutar perlahan tubuhnya dan benar saja, saat ini arwah Shion berdiri tepat di hadapannya dengan mata yang merah menyala dan mulut menganga lebar, 'Tolong aku ....' Suaranya melengking dan menjerit begitu keras, hingga membuat Hinata tidak bisa bergerak dan ikut berteriak sekencang-kencangnya, kemudian pandangannya menjadi kosong seketika. Ternyata arwah Shion merasuki tubuh Hinata dan membawanya di waktu kejadian tragis itu berlangsung. Hinata merasa dirinya berada di sana, ia melihat kejadian itu begitu jelas di depan mata.

..

( Alam bawah sadar )

Setelah kepergian Konan, keduanya melanjutkan aktivitas mereka.
"Naruto-kun aku ingin mandi."

Supranatural (Completed)Where stories live. Discover now