15; Ungkapan

485 105 27
                                    




Hojung nggak benar-benar nolak ajakan Jun yang ingin bertemu dengannya. Nyatanya sekarang dia tengah berdiri di tengah-tengah GOR kampus yang bisa dibilang nggak terlalu besar itu, bahkan Jun belum menampakan batang hidung dia.

"Mau ngerjain gue rupanya" Ucap Hojung menyeringai karena menunggu Jun yang tidak kunjung datang

Nggak menunggu lama, pintu GOR terbuka menandakan seseorang masuk ke dalamnya

"Ternyata lo dateng, gue kira ajakan gue lo anggep gak penting"

"Gak usah banyak bacot, mau apa lo sama gue"

"Santai bos, duduk dulu" Jun berjalan menuju kursi penonton yang ada di ruangan itu. Disusul Hojung dibelakangnya

"Yebin apa kabar?" Tanya Jun setelah mereka duduk. Tidak berdampingan, tidak juga berjauhan. Hanya menyisahkan 2 kursi saja

"Lo gak ada hak nanyain kabar Yebin"

"Kaku banget sih lo, santai... gue gak bakal rebut Yebin. Asal lo bisa jaga dia dengan baik"

"Baik, sangat baik"

"Dia tuh terlalu polos, dia juga cengeng, hatinya mudah rapuh, dia juga terlalu berharga buat nangisin lo karena cemburu sama mantan lo itu"

"Lo gak usah ikut campur urusan gue"

"Jika itu menyangkut Yebin, gue harus ikut campur"

"Lo mau gue tonjok lagi?"

"Haha, silahkan. Kalo lo mau Yebin marah lagi dan gak mau lihat lo gara-gara lo nonjok malaikat dia"

Hojung hanya mendecih tidak suka dengan apa yang barusan Jun katakan

"Yebin cinta pertama gue asal lo tau" jelas Jun kemudian mengabil nafas sejenak sebelum melanjutkan ceritanya

"Gue bisa jatuh cinta sama dia gara-gara senyumnya waktu itu. Ah manis banget" ujar Jun sambil membayangkan waktu pertama bertemu dengan Yebin

"Gue emang dikira orang gak waras yang terus ganggu dia, tiap hari gue ngechat tapi cuma dibaca doang. Gue coba ganggu dia di kampus, dia selalu ngehindar, sampai akhirnya dia nyamperin gue minta tolong gue buat nganter dia, gue gak tau dia mau nemuin siapa di apartemen itu tapi dilihat dari raut wajahnya dia bener-bener khawatir sama orang di dalemnya. Gue ikut masuk dan ternyata pacarnya lagi sakit. Dia lupa masih ada gue yang ngeliat semuanya.  Anjing sakit banget hati gue.." Umpat Jun sambil memukul-mukul dada dia

"Lo tau, gue gak peduli kalo dia punya pacar. Apapun rintangannya gue bakal dapetin dia. Tapi dia terlalu sayang sama pacarnya, jadi gue lebih pilih buat mundur perlahan lahan" Jun menghel nafasnya berat

"Sesakit ini ya patah hati. Anjir nyeri banget" Jun terus memukul-mukul dadanya sebagai simbol dia sedang sakit hati

"Thanks" Ucap tiba-tiba Hojung

" lo barusan makasih sama gue?"

"Sorry"

"Yaelah ini orang, panjangan dikit kek kalo lo mau makasih sama minta maaf ke gue"

"Yebin bakal bahagia sama gue, gue janji"

Keduanya terdiam beberapa saat

"Janji lo gue pegang. Kalau suatu saat gue denger dia nangis gara-gara lo lagi. Gak cuma bonyok yang lo dapet, gue bakal bikin lo opname"

Kemudian keduanya tertawa tanpa mereka sadari

[1] KANEBO KERING [REVISI]Where stories live. Discover now