Bab 1

19.2K 715 3
                                    

Aku sibuk memilih-milih gaun pesta yang akan aku kenakan keacara prom  nanti malam.
*
Ibuku bahkan sudah jengah menungguku dilantai bawah. Sedari tadi dia bahkan sudah berteriak memanggilku untuk segera turun.

Kedua temanku Rasty dan Risty sudah menantiku.
Eits kalian tangan mengira mereka anak kembar, tidak sama sekali. Mereka bahkan beda bapak beda ibu, hanya kebetulan nama mereka  saja yang agak- agak mirip.

Mereka sudah menjemputku dan sekarang mereka sedang menungguku berdandan.

Pintu kamarku terbuka dan munculah dua anak tuyul tukang berisik.

" buset lo dandan apa beranak sih Nan, lama banget , lo liat nih sih Risty sampe kurus kering begini" teriak Rasty, yang dihadiahi plototan tak senang Risty

" kok Lo bawa- bawa gue sih Nyet, gak ada hubungannya keles , body gue sama dandanannya si Kinan , " balas Risty tak terima dikatai kurus kering, dan Rasty pun tidak kalah kesal dipanggil Nyet, yang menunjukan panggilan monyet.

Mereka berdua ribut, saling mengejek satu sama lain. Setelah mendengar dehemanku perhatian mereka teralihkan padaku.

" Gila lo mau ke prom apa mau ngeclub, menor banget muka lo" komentar Risty yang matanya sedang menelitiku dari ujung rambut sampe ujung kuku. Sedangkan. Rasty hanya manggut- manggut setuju dengan ucapan Risty.

" udahlah yuk berangkat, lo berdua kalo mau ribut mendingan dipending aja , keburu acaranya kelar " kataku akhirnya

Dan kami pun berangkat keacara prom sekolah kami.

****

Acara prom berlangsung meriah banyak orang yang datang bahkan bukan hanya siswa dari sekolahku.

Kedua anak Tuyul yang tadi berangkat denganku hanyut pada euforia pesona  anggota band tanah air yang khusus di datangkan untuk memeriahkan acara malam ini.

Mereka berdua pergi meninggalkanku sendiri hanya untuk berburu foto dan tanda tangan idola mereka .

" sendirian aja Nak Kinan " sapa Pak Dika, guru fisikaku sekaligus  wali kelasku.

" iya Pak " kataku menimpali

" kalo tidak keberatan ,Nak Kinan bisa bantu saya?" Tanyanya

" bantu apa pak? Kalo saya bisa bantu , insyaAllah saya gak keberatan membantu bapak" 

" begini nak Kinan , kamu bisa tolong saya, bawakan nampan  ini, tangan saya penuh membawa tas- tas ini, tadinya saya mau nyuruh pak dumo tapi tadi dia lagi disuruh Bu Siti,  kamu ikuti saya yaa " perintahnya

" pak ini buat siapa?" Tanyaku penasaran

Pak Dika menyuruhku membawa nampan berisi dua cake kecil dan dua gelas minuman jus orange

" oh itu buat pak Joko "

Pak Joko itu nama kepala sekolahku sedangkan pak Dumo itu tukang kebun disekolahku.

Aku mengikuti pak Dika sesuai dengan intruksinya, kami berjalan menjauhi sekolahan menuju parkiran khusus mobil yang jaraknya lumayan jauh dari bangunan sekolahan,

Tempat ini begitu sepi dan gelap bahkan cahaya lampu penerangan tidak mengjangkau tempat ini, Diparkiran ini juga tidak terdapat CCTVnya.

Entahlah kenapa pak Dika memarkirkan mobilnya ditempat semengerikan ini.

Pak Dika membuka pintu mobilnya dan meletakan tas- tas yang tadi dia tenteng.

Dia beralih mengambil nampan yang tadi aku pegang.

" Nak Kinan terima kasih yaa" katanya

" iya Pak Dika sama- sama, saya pergi dulu yaa pak" kataku pamit
Dan dia mengangguk sambil tersenyum padaku , senyum yang tidak pernah aku lihat selama dia menjabat jadi wali kelasku.

Aku perkirakan usianya tidak jauh berbeda dengan usia ayahku.

*
Baru saja ku beberapa langkah aku pergi dari parkiran uji nyali itu, aku merasa ada yang mengikutiku, membuatku  semakin bergidik ngeri, kukencangan jalanku menjauhi tempat itu dan tiba-tiba saja ada yang membekapku ,

Brukk

Revenge Ex- Boyfriend (Dendam Mantan Pacar )Donde viven las historias. Descúbrelo ahora