Bab 10

13K 603 17
                                    

Dengan diapit oleh Pak Dika disisi kanan dan diapit oleh pria berstelan hitam disisi kiriku , aku duduk dimobil, yang entah aku tidak tahu, akan membawaku kemana. 

Setelah beberapa lamanya, sampailah kami disebuah mansion yang baru pertama kali aku lihat , semenjak mengenal Pak Dika.

" Turun " katanya menyuruhku turun dari mobilnya, setelah si Pria berstelan hitam disisi kiriku turun, bukan Pak Dika namanya kalo akan berkata lembut padaku saat ini , yaa meskipun benci, harus aku akui dulu, saat sandiwaranya belum terbongkar, dia bisa bersikap lembut padaku malah kadang bersikap manis sebagai seorang guru padaku, aku jadi menyesal, dulu pernah diam- diam mengaguminya. 

Berhubung aku tidak ingin membuat pria monopause ini semakin murka padaku , aku turuti saja keinginannya, meskipun rasanya, jantungku berhenti berdetak , dan seperti ada  sekat diantara rongga dadaku. Aku butuh pasokan oksigen sebanyak- banyaknya.

Aku  dibuat kagum dengan gaya bangunan  dan pemandangan disekitar mansion , yang aku datangi ini, gaya bangunan khas  rumah eropa dengan menghadap ke arah perbukitan, pemandangan yang akan membuat hati kita teduh dan damai , kalo seandainya kalian datang bersama orang yang kalian sayangi. Tapi sepertinya pendapatanku tadi tidak berlaku sama sekali untukku saat ini.

" kenapa kamu diam disitu, ayo jalan" bentaknya , yang sontak membuatku kaget. Specless?? tentu saja.

" kamu tuli yaa???, apa perlu saya seret kamu" ancamnya

Gila, galak buanget , sebelum dia menyeretku, lebih baik aku ikuti maunya saja.

Dia membawaku kesebuah kamar, dengan dinding bercat perpaduan warna putih dan abu- abu , ranjang ukuran king size , sofa berwarna hitam dan daun jendela besar yang langsung menghadap hijaunya perbukitan.

" duduk"

Setelah mendaratkan bokongku disofa milik pak Tua ini, dia melemparkan koran bisnis ke arahku, dan menyuruhku membacanya dengan teliti, dua berita di koran itu, memberikanku kejutan yang tidak pernah sedikit pun, ingin aku mimpikan.

" Perusahaan ayah kamu hampir bangkrut, karena kekurangan modal dan harga sahamnya juga merosot jauh dari harga sebelumnya."

Yaa seperti itulah berita pertama, yang barusan aku baca dari koran bisnis itu.berita kepailitan perusahaan ayahku.

" Saya bisa bantu ayah kamu , kalau kamu mau"

" tetapi dengan satu syarat , kamu tahu sendiri, bukan, didunia  ini ada hukum memberi dan menerima" tawarnya padaku

" syarat apa yang bapak  inginkan " tanyaku ,

siapa yang tidak tergiur dengan tawarannya, yaa berita kedua yang barusan aku baca dari koran bisnis tadi, ialah Pak Dika seorang investor yang sukses di dunia perbisnisan , dia orang yang sangat diharapkan  bantuanya oleh para pengusaha- pengusaha.

" Be a my Bitch,  satu malam ini Kinan" seringainya

Yang benar saja, tidak mungkin aku mau, menyodorkan tubuhku secara suka rela untuk dinikmati oleh pria Tua ini, melihatnya saja aku tidak sudi, apa lagi harus jadi budak pelampiasan nafsu setannya.

" saya hanya akan memberi satu kesempatan, pikirkan Arman ayah kamu dan Ratna ibuka kamu , apa kamu sanggup membiarkan orang tua kamu jatuh miskin ??, satu- satunya orang yang bisa menolong mereka itu kamu " katanya mempengaruhiku.

Sial dari mana dia tahu nama kedua orang tuaku, dan tadi dia bertanya " apa aku sanggup membiarkan orang tuaku jatuh miskin ?", tentu saja tidak , mana ada anak yang menginginkan orang tuanya bangkrut, aku tahu dengan betul, ayahku sangat mencintai perusahaannya , perusahaan yang dia bangun dari saat beliau muda dulu, sedangkan untuk ibuku, mana mungkin aku tega membiarkannya jadi bahan olokan teman - teman arisan sosialitanya, seandainya ayah jatuh miskin.

Setelah memikirkan masak - masak, ini lah keputusanku.

" baiklah saya bersedia , hanya untuk  satu malam ini saja, dan Bapak juga harus menepati janji Bapak  "

" It's okay, itu bukan hal yang sulit untuk saya "  

Bersambung

Sorry Typo , sinetron banget Yaah ini cerita

Revenge Ex- Boyfriend (Dendam Mantan Pacar )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang