[Br] Seoul Drift (E) Last Race

690 115 146
                                    

Note :


Yakali mulmednya nyambung sama story kalo di setel. Haha

Racers! AU!

🔰🔰🔰


Tangannya terulur. Memaparkan layar datarnya pada kedua pemuda yang lain. Ada dua foto disana.

Hanya satu detik terlewat dan suasana kembali mengeruh.

"KEPARAT!"

Daniel menggeram di ujung tenggorokannya. Emosinya kembali naik ke ujung langit.Jonghyun menarik lengannya untuk berjalan mengikuti dengan beberapa kalimat sederhana sebagai pengekang amarah Daniel.

Ia sama-sama geram tapi rentetan kutukan dan kalimat kotor saja tak akan berguna.

Samuel ikut geram melihat foto yang dikirim ke ponselnya. Salah satunya adalah foto Jihoon dengan luka di punggungnya seperti cambukan dan satu foto lain adalah foto Minhyun dan Seongwoo dengan kondisi mobil yang rusak berat.

Mereka beranjak pergi. Jonghyun berniat mengajak keduanya ke tempat tersembunyi milik Woojin. Samuel bilang ia punya mobil cadangan di salah satu rumah rekannya, tak jauh dari posisi mereka saat ini.

Waktu yang tersisa semakin menipis dan mereka kehilangan seluruh mobil dan perlengkapan yang telah Samuel siapkan.

Donghan pasti sedang tertawa terbahak di atas kursi putar kebanggaannya.

Daniel mendecih muak. Ia berharap banyak pada Jonghyun dan rekannya yang lain.

Selama perjalanan mereka diam tanpa banyak percakapan. Jonghyun beberapa kali membuat sambungan telepon dengan orang yang berbeda menggunakan ponsel milik Samuel.

Rumah kecil Park Woojin mulai terlihat. Samuel berbelok tajam ke dalam garasi yang terbuka.

Ia sudah menghubungi Woojin sebelum datang. Pemuda bergingsul itu menuntun mereka menuju sebuah ruang bawah tanah yang sederhana, berbeda dengan milik Jonghyun.

Sempat pula bertemu dengan Hyungseob yang baru saja keluar dari dapur dengan semangkuk popcorn. Ia memberanikan diri bergabung tapi memilih berada di titik terjauh dari Samuel.

"Aku sudah mendengar dari Samuel. Jadi, apa yang bisa kubantu?" tutur Woojin memecah keheningan. Ia hanya memiliki beberapa kaleng bir tersisa sebagai jamuan sederhana.

"Aku butuh beberapa mobil, perlengkapan dari pasar gelap sesuai kebutuhan Samuel dan beberapa senjata." tutur Jonghyun. Daniel mengernyit heran dengan kalimat terakhir. Ia bahkan belum pernah menggunakan pistol dan semacamnya. Mungkin sekedar untuk berjaga-jaga.

Balapan macam apa hingga melibatkan senjata tajam.

"Aku butuh tiga hari untuk mencari jalan paling aman. Namaku terlalu banyak membuat masalah. Bagaimana?" tambah Jonghyun. Ia harus tetap berlaku seperti anak baik hingga tenggat waktu pengawasan dihentikan.

Woojin menyeringai, mengangkat bahunya acuh. "Itu mudah." sahutnya.

"Aku butuh besok siang." timpal Samuel.

"Tidak masalah."

Daniel bergerak sedikit dari posisi duduknya ketika sebuah gagasan hinggap di kepalanya. "Tunggu, apa aturan utama dalam balapan ini?" tanya Daniel. Setiap orang tertuju padanya dalam tatapan serius.

"Tidak ada aturan." jawab Samuel singkat. "Bisakah kau carikan aku kertas dan sebuah pena." pintanya pada Hyungseob, kemudian pemuda kecil itu sedikit terkesiap dan berlari mencari apa yang diinginkan Samuel lalu menyerahkannya dengan sedikit ragu.

MANEUVER (DANIEL, JIHOON)Where stories live. Discover now