1. New School

8.1K 753 158
                                    

Aku melihat gedung sekolah yang besar dan luas ini. Sama besarnya dengan sekolahku di Amerika. Sekolah sudah sepi, murid-murid sepertinya sudah belajar di kelas. Aku terlambat bangun hari ini, masih belum menyesuaikan diri dengan waktu Korea, akibatnya kami terlambat sampai di sekolah.

"Ayo Jae, cepatlah! Appa ada rapat pagi ini."

Aku segera mengikuti Appa dan adikku Mark, memasuki gedung ke ruang guru.

"Anyeonghaseyo." Appa menyapa guru-guru yang ada disana.

"Oh Yunho, kau baru datang?" seorang namja yang tingginya sama dengan Appa berdiri menyambut kedatangan kami.

"Iya Max. Ada yang harus kami siapkan jadi yah bisa kau lihat sendiri, kami terlambat."

"It's okey, Jay kau bisa ke kelasmu sekarang. Kelas 11-02 kau keluar dari sini, ada tangga di sebelah kanan, kau naik 2 lantai, kelasmu ada di lantai 3."

"Dan kau Mark, kelasmu 10-08 kelasmu di lantai 4. Ikuti saja Hyungmu!"

Aku dan Mark hanya mengangguk lalu membungkuk pada guru itu dan Appa. Keluar dari ruang guru dengan bingung. Masa tidak ada yang mengantar ke kelas?

Aku melirik Mark, dia nampak tidak bersemangat, siapa yang akan semangat jika gebetanmu terpisah jarak ribuan kilometer.

Ternyata kelasku sangat mudah ditemukan, di depan ruang guru ada tangga, aku naik dua lantai, saat di lantai 3 langsung terlihat papan nama kelasku, 11-02.

Aku menatap Mark, "Mark tersenyum lah!"

Mark hanya menatap datar diriku. Lalu melanjutkan langkahnya naik ke lantai 4. Aku menghela nafas lalu melanjutkan perjalanan ke kelasku.

Aku mengetuk pintu.

"Masuk!"

Aku membuka pintu dan masuk ke kelas. Membungkukkan pada guru yang sedang mengajar.

"Ah kau murid baru dari Amerika itu ya?"

Aku hanya mengangguk. Kelas menjadi ramai, semua menatapku ingin tahu.

TAK TAK TAK

Suara penggaris kayu mengenai papan tulis membuat murid terdiam, kelas kembali sepi.

"Anak-anak, kalian mendapatkan teman baru, dia orang Korea yang tinggal di Amerika, sekarang dia kembali ke Korea."

Kelas menjadi agak gaduh, terdengar bisik-bisik.

"Perkenalkan dirimu!"

"Anyeong haseyo, Jung Jaehyun imnida, bangapsimida." Aku membungkukkan badan lalu tersenyum pada teman-teman baruku.

"Anyeong." murid-murid di kelas baruku kompak menjawab.

"Nah Jaehyun, kau bisa duduk di barisan paling belakang, tapi jangan duduk di pojok dekat jendela!" kata Leeteuk seonsaengnim.

Aku melihat ke deretan kursi di barisan belakang, hanya ada satu kursi yang kosong di deretan kedua, di samping tempat duduk di pojok, kenapa Leeteuk seonsaengnim menyuruhku untuk tidak duduk di pojok? Terlihat dengan jelas ada namja yang duduk di sana.

Mungkin dia bercanda, aku lalu berjalan ke tempat dudukku. Tersenyum pada namja yang duduk tepat di depanku, sepertinya dia bukan orang Korea. Dia juga tersenyum padaku. Senyumnya lebar, menenangkan, healing smile.

Aku duduk di kursiku, meletakkan tasku dan mengeluarkan buku matematika, pelajaran saat ini.

"Johnny, nanti saat istirahat antar Jaehyun mengenal sekolah nde!"

"Baik Saem." namja yang duduk tepat di depan kursi pojok menjawab, dia tersenyum padaku, aku pun membalas senyumnya.

Semua kini berkonsentrasi menerima pelajaran. Mencatat dan mendengarkan penjelasan dalam diam. Sepertinya gurunya killer, semua murid mendengarkan penjelasannya dengan penuh konsentrasi.

Innocent Ghost [END]Where stories live. Discover now