12. First Date

3.2K 286 32
                                    


"Jaehyunie, ramai sekali ya."

Taeyong nampak manis dengan Hoodie merah marunnya. Senyum tak pernah surut dari bibirnya.

Aku hanya mengangguk.

Kawasan Namsan tower memang ramai saat weekend. Banyak pasangan yang berkencan disini, selain wisatawan yang datang.

Hari ini kami ngedate untuk yang pertama kali. Namsan tower menjadi tujuan kami. Sebuah tempat wajib untuk berkencan bagi remaja Seoul seperti kami.

Taeyong menuliskan namaku di gembok cinta, aku sudah menulis namanya tadi. Banyak gambar hati yang Taeyong gambar di sekitar nama kami, lalu dia menulis, love forever.

"Sudah selesai, ayo kita pasang jaehyunie!"

Aku mengangguk, kita berdua memasang gembok cinta itu di pagar dan.

Klik

Terkuncilah gembok cinta itu.

Taeyong tersenyum.

"Semoga cinta kita abadi ya Taeyongie." Kataku sambil mengecup kening Taeyong.

Taeyong hanya tersenyum malu, wajahnya memerah, buru-buru dia memotret gembok cinta yang sudah terkunci di pagar yang penuh dengan gembok cinta milik pasangan yang lain.

Taeyong meletakkan kunci gembok di telapak tanganku lalu memotretnya dengan ponselnya.

"Ayo kita buang sama-sama kuncinya." Ujarku.

Taeyong mengangguk lalu kita membuang kunci itu bersama.

"Cepat sekali hilangnya." Kata Taeyong sambil mencari-cari kunci yang jatuh entah kemana.

"Iya, agar tidak ada yang bisa membuka gembok cinta kita yang sudah bersatu."

Taeyong mengangguk.

"Semoga ga ada pelakor dan pebinor yang ganggu kita ya jaehyunie."

Aku mengangguk saja.

Taeyong memotret lagi gembok cinta kami dengan ponselnya.

Kruuuk

Aku menoleh pada Taeyong. Dia tersenyum malu.

"Maaf membuat kamu kelaparan, ayo kita makan." Ajakku.

Aku mengandeng tangan Taeyong mengajaknya ke kafe di kawasan Namsan tower ini.

Antrian di kasir sangat panjang. Aku mengedarkan pandanganku ke sekeliling, mencari tempat duduk sambil mengantri.
Di sampingku Taeyong, asyik bermain ponsel. Sepertinya dia bermain game.

Kafe di Namsan tower ini sangat ramai, hampir semua kursi terisi.

Aku melihat seperti ada orang yang aku kenal yang sedang duduk, dulu rambutnya biru, tetapi rambutnya kini pirang.

Dia, si Jisung. anak yang memiliki kemampuan membaca masa depan. Jisung terlihat tertawa bersama temannya yang kulitnya terlihat sangat putih.

Mereka berdua terlihat asyik makan. tiba-tiba Jisung mengambil botol minuman disampingnya lalu membuka tutup botol dan memberikan pada temannya. Temannya terlihat agak terkejut, dia lalu menerima botol itu dan meminumnya. Jisung juga mengambilkan beberapa lembar tisu untuk temannya itu.

Perhatian sekali si Jisung ini.

Setelah memesan dan membayar makanan, dengan nampan makanan di tangannya, Taeyong terlihat bingung mau duduk dimana.

"Ayo ikuti aku!" Bisikku.

Aku berjalan kearah tempat duduk Jisung dan temannya, ada dua kursi di meja mereka yang masih kosong.

Innocent Ghost [END]Where stories live. Discover now