2. Lee Taeyong

4K 612 85
                                    

Saat Istirahat pun tiba, Johnny dan Yuta pergi ke ruang dewan siswa, ada rapat katanya untuk membahas olimpiade sekolah, Johnny sebagai ketua klub basket dan Yuta ketua klub sepak bola harus datang. Terpaksa aku harus menghadapi Taeyong sendiri.

Aku tidak takut karena dia hantu tetapi aku tidak dapat mengendalikan detak jantungku saat menatap wajah cantiknya.


"Jaehyun, ayo ke kantin."

"Iya, ayo, kita bisa bercakap disana."

Tiba-tiba di sekeliling mejaku ada empat yeoja cantik mengajak makan di kantin. Name tag nya sekilas aku baca Lisa, Jenny, Jisso, dan Rose.

"Maaf aku harus menelpon." aku menunjukkan ponselku.

"Kau tidak lapar?"

"Tidak, tapi aku harus menelpon Appaku." aku mencari alasan agar tidak pergi bersama mereka, kalau ada Johnny, pasti mereka sudah diusir dari tadi, karena Johnny tidak ada, terpaksa aku harus memutar otakku.

"Baiklah."

"Bye Jay."

Mereka lalu pergi sambil melambaikan tangan dan tersenyum genit padaku dan aku hanya bisa tersenyum kecut melihatnya.

"Jae..."

Taeyong tiba-tiba berjongkok di samping kiri mejaku, dagunya menempel di mejaku, bibirnya manyun, wajahnya imut sekali. Menggemaskan.

"Namamu Jaehyun kan?"

Aku segera memakai earphoneku, pura-pura menelpon. Aku tidak mau disangka gila karena berbicara sendiri, karena di kelas masih ada siswa yang sedang makan bekal dan mengerjakan tugas.

"Iya, dan kamu Lee Taeyong?" aku menempelkan pipi kananku ke meja, wajah kami berhadapan sekarang, wajahnya terlihat makin cantik jika dilihat dalam jarak sedekat ini.

"Yup." Taeyong menjawab dengan nada menggemaskan, aku ingin sekali mencubit pipinya.

"Tae, tidak kah kau sadar dirimu itu siapa?"

"Maksudnya?" wajahnya penuh tanya, polos sekali.

"Apakah kau merasakan hal yang berbeda, tidak seperti biasanya."

Taeyong lalu berdiri lalu mengangguk, dia lalu duduk di bangkunya. Aku memindahkan posisi dudukku hingga menghadap dia.

"Bagaimana?" tanyaku lagi.

"Mmm, aku sekarang tidak bisa pulang ke rumah, aku tidak merasa lapar, aku juga bisa melihat hantu yang mengerikan di sekolah ini, dan... Aku tidak bisa pergi dari sini, seperti ada tembok yang mengelilingiku."

"Hantu? Mereka mengganggu kamu?"

"Kalau malam mereka mendatangiku, tetapi sampai di dekat meja Yuta saja. Saat mereka mendekat, mereka langsung mental. Aku seperti dikelilingi tembok yang tidak terlihat."

"Kamu itu roh gentayangan Tae."

"Yak, aku bukan roh. aku bisa menyentuh benda-benda."

Gosh, dia ini bodoh apa polos?

"Tetapi tidak ada yang bisa melihatmu, hanya aku yang bisa melihatmu."

"Iya juga ya?" telunjuknya menepuk-nepuk pipinya sambil berpikir, Taeyong terlihat begitu menggemaskan.

"Apakah kau bisa menyentuhku?" dia menatapku dengan puppy eyesnya.

"Entahlah." Aku menjulurkan tanganku untuk menyentuh dia, dan ajaibnya, aku bisa menyentuhnya.

Kulit lengannya sangat halus, dan... dingin.

"Waaa kau bisa menyentuhku." katanya lalu berdiri dan melompat-lompat seperti anak kecil.

Innocent Ghost [END]Where stories live. Discover now