III

1.1K 88 4
                                    

🎀 If You Dont Like Dont Read 🎀
.
.
.
🎀 Dont Copy My Story 🎀
.
.
.
🎀 Present By Rilistia 🎀
.
.
.
🎀 Word: 1149 🎀
.
.
.
🎀Publish: Selasa, 13 Maret 2018 🎀
.
.
.
🎀 Saya Hanya Mengingatkan Jangan Memberi Comment Jika Isi Nya Bertujuan Memercikkan Api Permasalahan 🎀
.
.
.
🎀 Enjoy The Reading 🎀

Aku setengah khawatir besok-besok nya. Kejadian piket hari Senin kemarin, tidak pernah ku ceritakan pada siapa pun, termasuk Ino sahabat ku, tempat ku berkeluh kesah.

Tapi Sasuke memperlakukan ku seperti "biasa". Malah lebih, karna kadang kalau Aku meleng sedikit, dia akan mengacak rambut ku sambil tersenyum congkak. Senyum yang mengatakan.

"Hohoho... Mungil juga ya, kamu? Dasar Cebol! Kurang minum susu ya? Atau faktor genetik? Ya, apa boleh buat, karna kamu kecil, layak ditindas"

Dasar Uciha tidak tahu sopan santun!

Tapi Aku berharap Sasuke tidak akan menyinggung-nyinggung masalah judo dan segala macam. Sesama judoka harus nya saling menghormati, kan? Judo saja artinya gantle way...

Harus nya lemah lembut bukan nya maksa. Tapi kalau kusinggung, nanti dia malah ingat dan menagih pertandingan itu.

Diam-diam Aku berlatih lebih sering dan lebih keras. Siapa tahu, kan? Meski dulu sempat mengalah kan Sasuke dengan mudah, seseorang bisa belajar dari pengalaman.

Aku juga berlari setidak nya lima kilometer setiap hari, menghabiskan satu jam lebih lama di dojo setiap hari, dan meminta para Sensei (termasuk Nii-san ku sendiri) menggambleng ku dengan lebih kuat lagi.

Sekarang hari Sabtu, dan Sasuke masih saja cuek. Aku yang gelisah sendiri dan ingin ngamuk-ngamuk. Sasuke yang memulai tapi tenang-tenang saja! Kenapa malah Aku yang kepikiran?

𝘏𝘢𝘵𝘦 𝘰𝘳 𝘓𝘰𝘷𝘦?Where stories live. Discover now