DUA

518 96 9
                                    

Hal yang paling Eomma Kim tidak sukai dari anak semata-wayangnya adalah; Taehyung suka sekali gelap-gelapan. Kamar anaknya itu hampir setiap saat gelap gulita. Lampu utama kamar sering dimatikan, lalu yang dihidupkan hanyalah lampu tidur atau lampu baca di atas meja belajarnya. Cahaya matahari? Boro-boro, gorden kamar pun jarang sekali ia buka.

Sebenarnya Taehyung tinggal di kota atau di goa, sih?

Lalu tugas eomma Kim setiap hari adalah membangunkan anak itu juga membuka gorden kamarnya. Kalau tidak begitu, kamar Taehyung akan terus-terusan tertutup dan tidak mengenal sinar matahari sama sekali. Terkadang sang ibu khawatir anaknya ini terlalu sering membaca novel atau komik tentang vampir, sehingga hidupnya jauh dari yang namanya sinar matahari. Bahkan sudah ribuan kali eomma Kim mengatakan seperti ini,





Taehyungie, kamar itu tidak boleh terus-terusan gelap. Coba itu gorden kamarmu kamu buka, nyalakan juga lampu kam—nah kan sudah eomma beri tahu, jangan membaca dengan cahaya minim. Taetae tidak mendengarkan eomma, eoh?




Namun tetap saja semua itu masuk telinga kiri lalu langsung keluar telinga kanan. Kebiasaan buruk yang sulit Taehyung ubah. Apalagi mood membaca komiknya itu seringnya datang pada malam hari. Kalau ketahuan Appa bisa-bisa disita semua koleksi komiknya. Maka dari itu, Taehyung membacanya dengan lampu baca, tanpa menghidupkan lampu kamarnya.


"Taehyungie, ada yang mencari." Kata ibunya,

Pandangan mata Taehyung masih sepenuhnya tertuju pada komik yang sedang ia baca. Bahkan saat sang ibu berada di depan pintu kamarnya pun anak itu tidak bergerak dari posisinya yang sedang ena—ena baca komik guys.


"Taetae tidak dengar eomma bicara, eoh? Ada yang mencari di depan."

Ah,
Kalau dihampiri baru deh anak itu bisa berpaling dari komik yang ia baca. Ditutup komik yang berada di tangannya, lalu ia buka kacamata yang terpasang di wajahnya. Kakinya melangkah ke arah pintu—tempat sang ibu berdiri—walau pun dengan malas-malasan, ibunya hanya bisa menggeleng melihat tingkah anak manisnya itu.

"Ada siapa sih, eomma?" Taehyung bertanya malas, tangannya memeluk sang eomma dengan manja. Ya, memang bocah itu manja sekali ke ibunya, terkadang dia lupa sudah berapa umurnya.

"Ada temanmu, coba ditemui dulu."

Taehyung memasang wajah malasnya lalu menuruni anak tangga rumahnya hati-hati.
Fun facts; sudah ribuan kali Taehyung terpleset di tangga rumahnya. Taehyungie yang manis adalah anak ceroboh, apa lagi saat terlambat berangkat ke kampusnya.

"Taehyung-ah, annyeong?"

Dia,
Pria itu,
Seseorang yang tidak ingin Taehyung temui lagi sejak kejadian beberapa hari lalu,
Tetangganya,
Anak paman dan bibi Jeon,
Dia Jeon Jungkook, sedang tersenyum sambil melambaikan tangannya tepat saat Taehyung menginjakkan kakinya ke ruang tamu.

Pria itu segera berdiri dan tersenyum lebar seolah-olah menyambut kehadiran Taehyung di hadapannya. Berani jamin kalau itu senyuman terlebar yang pernah Jungkook berikan kepada orang lain. Namun senyuman tampannya itu malah menakutkan untuk Taehyung.

Taehyung langsung berlari kabur tanpa pikir panjang lagi. Kakinya berlari secepat kilat menaiki tangga rumahnya sambil berteriak memanggil-manggil sang eomma. Entah kenapa anak itu begitu histeris saat melihat Jungkook, wajah tampan Jungkook bukannya membuat Taehyung terpesona malah membuat anak itu lari terbirit-birit.

Begitulah suasana rumah keluarga Kim satu—nomor dua adalah keluarga Kim Namjoon—dihebohkan oleh teriakan Taehyung yang memanggil eomma Kim.




SPECIAL | KOOKVWhere stories live. Discover now