Part 16

162 14 0
                                    

"Karena gue cemburu liat itu."

"Apa? Lo ngomong apaan?" ujar Rachel yang kurang mendengar dengan jelas ucapan Richard.

"Enggak jadi, lupain aja." ucap Richard.

"Lo kesini cuman mau nanyain gituan doang?" tanya Rachel.

"Tadi gue mau ngajak lo makan siang bareng, tapi ternyata lo udah makan siang sama si Rey itu." ucap Richard.

"Chard, lo kenapa sih sensi banget kalau gue jalan bareng sama si Rey." tanya Rachel yang penasaran. Karena semenjak Rachel bertemu dengan Rey dan sering jalan bareng, Richard jadi sensian dan emosi kalau tau Rachel jalan dengan Rey.

"Gue gak suka aja." acuh Richard, sambil membuka majalah yang berada di atas meja.

"Ya gak suka kenapa? Emang Rey punya salah sama lo?" tanya Rachel lagi yang masih sangat penasaran.

"Kok lo jadi ngurusin si Rey sih?" tanya Richard yang terlihat kesal.
"Kok lo malah jadi nanya balik?" tanya Rachel.

"Terserah gue lah, jangan-jangan lo suka lagi sama si Rey?" tuduh Richard.

"Ya kan gue pacarnya." ujar Rachel tanpa sadar. Richard yang mendengar itu langsung terdiam. Pikiran Richard langsung berkecamuk, hati Richard seperti retak.

"Pacaran?" ulang Richard.

"Oh iya, gue belum bilang ke lo ya, kalau gue udah jadian sama Rey." ujar Rachel yang baru mengingat kalau Rachel belum cerita ke siapa-siapa tentang statusnya saat ini.

"Jadi lo beneran pacaran sama Rey?" tanya Richard, yang mencoba mengatur nada bicaranya agar tidak terdengar sangat kecewa dan sedih.

"Iya."

"Udah berapa lama?" tanya Richard lagi.

"Baru kok." Richard hanya mengangguknya paham. Semakin Richard berada di sekitar Rachel, membuat rasa cinta dan sayang itu semakin besar.

"Chel, gue balik dulu ya." pamit Richard tiba-tiba.

"Kok tumben cepet banget, lo gak mau minum dulu?" bingung Rachel, karena biasanya kalau Richard datang ke kantornya pasti Richard akan menghabiskan waktunya disini.

"Iya, gue mau ada  meeting lagi." bohong Richard. Sebenarnya Richard mempunyai waktu senggang.

"Oh, oke hati-hati ya." ujar Rachel.

"Iyaa. Byee." lalu Richard keluar dari ruangan Rachel dengan segala macam pikiran dan perasaannya yang hancur berantakkan hanya karena satu pernyataan, yang membuat dirinya seperti ini.

"Jo, saya pamit dulu ya." pamit Richard ke Johan yang sedang sibuk menatap layar laptop.

"Mau saya antar ke depan?" tanya Johan.

"Tidak usah, saya bisa sendiri."

"Baik, hati-hati Mr. Richard." lalu Richard berjalan menuju lift petinggi perusahaan.

***

"ARGHHH!?!" teriak Richard.

"KENAPA GUE HARUS MERASAKAN INI LAGI?!?"

"PERSETAN DENGAN HUBUNGAN PERSAUDARAAN, GUE CINTA SAMA LO RACHEL."

Disini lah Richard, di rooftoop kantornya. Meneriakkan semua keluh kesahnya, kesedihannya, kemarahannya, kekecewaannya.

"Kenapa?" lirih Richard frustasi.

Sudah dua kali, Richard merasakan ini. Pertama dengan cinta pertamanya saat SMA. Sekarang dengan Rachel yang adik sepupunya. Kenapa cintanya selalu bertepuk sebelah tangan terus?

Cerita sedikit tentang cinta pertama SMAnya. Waktu SMA, Richard jatuh cinta kepada adik kelasnya, yang waktu itu masih kelas 11, sedangkan Richard waktu itu kelas 12.

Richard akui, dulu Richard termasuk most wanted di sekolahnya. Dan Richard dulu terkenal dengan anak hits Bandung. Berbanding terbalik dengan adik kelasnya itu. Perempuan yang ditaksirnya itu sangat pendiam dan lembut.

Kenapa Richard bisa tau? Karena selama masa pendekatan, perempuan itu sangat menjaga jarak dengannya. Mungkin karena waktu itu Richard anak yang cukup famous pada saat itu.
Terus pada akhirnya, saat Richard menembak perempuan itu, perempuan itu menolak Richard. Dan itu membuat Richard sangat patah hati. Apalagi mendengar alasan perempuan itu menolak Richard sangat tidak masuk akal.

Alasannya adalah perempuan itu tidak bisa menerima Richard, karena perempuan itu tidak menyukai Richard. Padahal selama pendekatan, Richard dapat melihat, kalau perempuan itu juga menyukai Richard. Entahlah Richard juga tidak mengerti kenapa perempuan itu menolak dirinya padahal perempuan itu juga menyukainya.

Lalu masuk semester 2, perempuan itu pindah ke Jakarta dan putuslah komunikasi di antara mereka. Sampai sekarang Richard tidak mengetahui keadaan perempuan itu.

Kemudian, datanglah Rachel dengan membawa segala warna dalam hidupnya. Richard kembali merasakan perasaan sayang dan cinta saat bertemu dengan Rachel.

Selama 4 tahun, Richard menyimpan perasaan untuk Rachel. Sebenarnya ingin sekali, Richard menembak Rachel untuk menjadi kekasihnya. Tapi kenyataan selalu membayangi Richard, Rachel itu adalah adik sepupunya.

Dan pada akhirnya, Rachel mengungkapkan kalau Rachel sudah memiliki pendamping dalam hidupnya. Richard senang mendengar itu, tapi disisi lain Richard sangat terpukul.

"Kenapa mencintai itu selalu menyakitkan?"

***

Kringg kringg.

Rachel melihat id name yang tertera di ponselnya.

Amel.

"Kenapa nih si Amel?" lalu Rachel mengangkat teleponnya.

"Hallo?"

"Hai Chel."

"Hai Mel, ada apa?"

"Gak berubah lo ya dari dulu, selalu to the point."

"Hehehe."

"Oh iya, gue ganggu gak nih?"

"Enggak kok, tenang aja. Lagian kan gue bosnya."

"Sombong juga lo hahaha."

"Hahaha bercanda kok."

"Iya, gue tau."

"Oh iya, ada apa?"

"Gini, minggu depan panitia angkatan ngadain reunian gitu."

"Oh reunian ya?"

"Iya. Lo bisa kan Chel?"

"Umm, gue pikirin dulu deh."

"Yah, bisain dong Chel. Udah 6 tahun kita gak ketemu. Lo gak kangen apa sama kita-kita?"

"Ya kangen lah Mel, siapa yang gak kangen kepisah selama 6 tahun?"

"Ya udah kalau gitu, lo bisa dateng kan ke acara reunian kita?"

"Gue usahin deh."

"Kita pada kangen banget nih sama lo."

"Iya. Gue juga kangen."

"Lo kan orang yang paling sibuk. Mana jauh banget lagi tinggalnya."

"Gue harap lo bisa dateng."

"Iya, nanti gue kosongin jadwal gue."

"Gue yakin 'dia' juga pengen lo dateng ke acara ini."

***

JANGAN LUPA VOTE YAA.

Ready For It?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang