" gue kagak nyangka sumpah, kok lo bisa bisanya segitunya sama dia? Dia yah, udah baik, keren, walau tua dikit sih, kaya juga!"
Aku hanya mendengus mendengar penuturannya, iya dia teman ter-ngeselin yang pernah ada, walaupun begitu, aku benar benar menyayanginya.
"yaelah cha, lo kayak nggak kenal gue aja, lo tau gue gampang bosen kan? Slow wae atuh"
"tapi ya enggak segitunya juga kali, kasian anak orang lu gtuin, sumpah."
Yayaya aku tau aku salah, tapi aku harus apa? Aku entah kenapa malas dengan dia, karna dia yang lebih memilih sekolah dengan teman baiknya kebanding aku, atau tentang diriku memang sudah tidak terlalu mencintainya, aku tak yakin, tapi yasudahlah.
Disebuah kafe, di tengah kota
Aku duduk diam, menyaksikan muda mudi yang tengah menjalin kasih, merasakan bahwa dunianya hanya milik mereka, tanpa tau, bahwa ada seonggok manusia yang sedang galau, memikirkan bapak bapak dengan jongkrak motor terbuka, ataupun kupu kupu yang terlihat terbang.
Beginilah keseharianku, dengan lagu yang dia donwloadkan, aku mengisi hari hari panjangku, mencoba menjadi manusia berguna dengan membuat pr, malah berakhir dengan drama korea yang sudah setengah aku tonton.
Drtt, hp ku berbunyi, aku mulai mencari, karna sifatku yang pelupa, aku sering sekali mengira hp ku disadel,ternyata dikantong. " ah! Itu dia! Pekik ku tertahan," aku sedang menulikan telinga dan menutup mata dengan orang orang yang melihatku dengan aneh, sungguh, aku tak suka, risih rasannya.
Ternyata, chacha mengajakku pergi dari cafe, aku abaikan, karna aku akan berakhir dengan laptop, atau hp, karna ia, dengan pd nya mengajak pacarnya ikut serta, huh! Membosankan!
"sumpah, abis ini, gue nggak mau ngajak lo kemana pun!"
"yaudahlah cha, males juga gue pergi, mending dirumah,"
"nggak seru lo, sumpah!"
"udah deh cha, diem."
"eh kes liat deh, bukannya itu si risma?"
"oh iya. Hey risma! Hay! Weeee!"
Ia mendengus, namun tersenyum
Sedang aku? Bahagia.
YOU ARE READING
too easy to love
RomanceKali ini senja benar, bahwa kebahagiaan hanya sebentar, keindahan hanya sebentar datangnya, tergantung kita menghadapi, tergantung kita menyikapi. Hari ini, selang sehari kita pisah, aku telah menambatkan hatiku kepada pria lain, hanya sehari. Hal...