CHAPTER O3

3.6K 179 89
                                    

"Mungkin rasa sakit tidak akan pernah bisa dihindari, namun penderitaan adalah sebuah pilihan."

Pagi ini Aurora bangun tidur lebih lambat dari biasanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi ini Aurora bangun tidur lebih lambat dari biasanya. Sebenarnya ia bisa saja bangun lebih awal, namun niat baiknya itu ia urungkan karena ia malas mengikuti upacara pagi yang menyita waktu cukup lama.

Ia berangkat ke sekolah dengan santai, padahal ia tau bahwa ia sudah terlambat untuk masuk ke kelas. Tapi bukan Aurora namanya bila tidak mempunyai ide untuk masuk ke sekolah tanpa diketahui guru dan penjaga sekolah.

Kini ia sudah berada tepat di belakang tembok sekolah. Seperti biasa, Aurora selalu melintasi jalan itu untuk masuk ke sekolah ketika gerbang depan sudah ditutup. Walaupun caranya tergolong berbeda dengan siswa lainnya, tapi baginya itu adalah pilihan terbaik untuk menghindari hukuman.

Ia bergegas untuk melancarkan aksinya. Lalu ia mengambil sesuatu yang sekiranya bisa ia jadikan pijakan untuk dinaiki. Ia sedikit melangkah mundur dan mengambil ancang-ancang untuk melewati pijakan awal, lalu melompat dan mengeratkan tangannya pada bagian atas tembok. Ia langsung mengangkat kakinya sehingga ia sampai pada puncak tembok. Setelah berhasil duduk di atas tembok, sejenak ia melihat-lihat sekeliling halaman belakang sekolah. Ini adalah moment yang tepat bagi Aurora untuk melompat karena suasananya sedang sepi. Ia langsung melompat dan akhirnya mendarat dengan selamat di atas tanah.

"Woi!" Teriak seseorang dari kejauhan.

Aurora menoleh ke sumber suara. Ia mendapati seseorang laki-laki yang sedang berjalan ke arahnya. Dan ternyata laki-laki itu adalah Putra.

Hari ini adalah hari pertama Putra sekolah di Light High School. Karena ia bosan sekolah di Amerika, jadi ia meminta kepada orang tuanya untuk membiarkan Putra sekolah di Indonesia lagi. Akhirnya Putra memutuskan untuk sekolah di sekolah menengah atas terfavorit di Jakarta itu. Dan tanpa ia duga, ternyata Aurora sekolah di tempat yang sama dengannya.

"Jadi lo sekolah disini, kebetulan kalau gitu gue jadi gampang buat nyuruh-nyuruh lo." Ujar Putra.

"Lo kok bisa disini? Kemarin di Arena, sekarang disini. Jangan-jangan lo beneran ngikutin gue." Tuding Aurora.

"Gue nyari toilet, terus iseng aja liat-liat sekolah ini. Eh ketemu lo yang telat masuk, gue laporin BK ah."

"Lo stalker ya?" Aurora tak henti-hentinys menuduh Putra.

"Gue? Stalking lo? Cih, Pede banget lo." Decih Putra, lalu ia berlalu begitu saja meninggalkan Aurora sendirian.

Tak tinggal diam, Aurora juga pergi dari sana. Dengan rasa kesal ia menelusuri koridor dengan gusar sambil menunggu waktu pergantian jam belajar untuk masuk ke kelas, alhasil Aurora memilih pergi ke UKS. Karena UKS adalah tempat yang sangat bagus untuk dijadikan alasan bila ia sampai diketahui dan ditanyai oleh guru. Jika tidak seperti itu Aurora akan mendengar ocehan guru yang ada di kelasnya. Walaupun sudah biasa tapi kali ini ia benar-benar sangat malas dan moodnya sudah sangat hancur karena ulah Putra tadi.

Secret Choices《Revisi》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang