Part V (Jalan Menuju Ruang Bawah Tanah)

110 9 0
                                    

Ceritaku tanpa pembaca seperti sayur tanpa garam.
Terima kasih yang sudah mau membaca karyaku.
Love you guys 😉

***

Aku senang bisa berbicara dengan pemuda itu lagi. Aku tidak sabar menanti hari esok.

Aku bersenandung pelan sambil terus berjalan menuju rumah. Aku tersenyum memikirkan obrolan bersama pemuda itu.

"Lean. Namaku Lean," suaranya masih terngiang di telingaku walaupun itu sudah beberapa hari yang lalu.

Langit berganti warna menjadi jingga menandakan malam akan segera datang. Aku melewati alun-alun desa dan berhenti di depan pohon besar di tengah alun-alun.

"Ya Dewa, aku menarik kata-kataku. Kau masih sangat baik padaku sampai Kau kirimkan seseorang untuk bisa berbicara denganku."

Pohon besar ini adalah tempat beribadah para penduduk. Kami biasanya memanjatkan doa dengan membawa beberapa persembahan. Kali ini aku hanya berdoa sendirian. Rasa sedih kembali menghampiri perasaanku.

Aku ingin beranjak namun tak sengaja aku tersandung akar pohon besar itu. Sepertinya aku yang sekarang lebih sial daripada aku yang dulu.

Lambat laun aku mendengar suara asing. Entah suara apa. Aku menoleh ke segala arah. Mencari asal suara asing tersebut.

Tak kusangka tanah bergetar hebat. Tanah yang kupijak tiba-tiba bergeser membuka suatu jalan. Sepertinya jalan rahasia.

Aku menggerutu dalam hati. Kemarin semua orang menghilang secara misterius. Muncul pohon-pohon aneh. Lalu suara-suara aneh. Kemudian muncul seorang pemuda. Dan sekarang sebuah jalan rahasia. Di umur yang baru menginjak 17 tahun, aku mengalami begitu banyak kejadian tak terduga. Apa lagi setelah ini?

Sebuah jalan rahasia telah di depan mata. Apa lagi yang kutunggu. Kalau dewa sudah memberikan takdir seperti ini, untuk apa dihindari.

Dengan hati-hati kulangkahkan kaki menuju tangga yang terbuat dari tanah itu. Jalan rahasia itu mengarah ke ruang bawah tanah. Sepertinya gelap sekali di bawah sana.

Setelah menuruni tangga, terdapat lorong yang panjang dan gelap. Bagaimana caranya aku melewatinya. Apa yang ada di ujung lorong ini. Apakah aku akan bertemu monster yang terkurung di ruang bawah tanah ini?

Kuberanikan diri untuk tetap melangkah maju. Apapun itu akan aku hadapi. Bukannya aku tidak sayang dengan nyawaku. Tapi hidupku seperti sudah tidak ada gunanya lagi.

Mageia : Sihir TumbuhanWhere stories live. Discover now