"Bodoh." Suara datar terdengar dari bibir..
Harry
.
.
.
."E-eh?!" Jack tersentak, langsung menoleh ke sumber suara.
Harry menatap Jack dengan pandangan datar, sementara yang ditatap hanya diam, masih bingung dengan apa yang terjadi.
"Tidak usah bingung, aku sudah terbangun sejak tadi." Ucap Harry dengan pandangan datar.
"E-eh?! em-maksudmu ka-kau melihat semuanya?" Tanya Jack gugup.
"Hm, aku melihat semuanya, semua tingkah bodohmu." Kata Harry datar yang memancing emosi Jack.
"Hey apa maksudmu?! Anak kurang ajar!" Bentak Jack emosi.
"Haah... jika kau masih terbawa emosi, kau akan benar-benar kehilangan mom." Ucap Harry tenang membuat Jack bingung.
Melihat Jack yang terlihat bingung membuat Harry mendengus geli.
"Ternyata kau benar-benar bodoh tuan Jameson." Ucap Harry sarkas dengan senyum mencemooh.
Mendengar segala ejekan dari Harry membuat Jack berfikir tentang kepribadian Harry sebenarnya.
'Aneh saat pertama kali bertemu anak ini sangat sopan dan sekarang...' Batin Jack bingung.
"Tenang saja aku tidak memiliki kepribadian ganda, jadi jangan khawatirkan kepribadianku." Jelas Harry dengan nada tenang.
'Apa dia cenayang?! Kenapa dia bisa membaca pikiranku.' Batin Jack kaget.
"Aku bukan cenayang, kau saja yang tidak bisa menjaga isi pikiranmu." Kata Harry membuat Jack semakin bingung.
"Apa maksudmu Har? Aku tidak mengerti?" Tanya Jack sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Maksudku ekspresimu itu yang mengatakan segala pemikiranmu." Ucap Harry menjelaskan.
"Oh." Jawab Jack singkat.
Harry sebenarnya memang orang yang ramah akan tetapi jika ada orang yang mengusiknya dan keluarganya dia akan menjadi orang yang dingin dengan kata-kata yang tajam, berbeda dengan Ben yang akan langsung bertindak jika ada yang mengganggu kehidupan keluarganya.
"Eum jadi Har apa maksudmu dengan aku akan kehilangan Ella jika aku tidak bisa mengendalikan emosiku?" Tanya Jack dengan satu alis terangkat.
"Kau tahu kan-"
"Engg.."
Suara serak khas bangun tidur Ben memotong ucapan Harry."Engg.. kenapa berisik sekali." Ben mulai membuka matanya perlahan, pandangannya kemudian tertuju pada Jack.
"Ck! Kenapa pagi-pagi aku sudah melihat wajah pria brengsek ini" ucap Ben dengan suara seraknya.
"Haah.. sebaiknya kalian segera bersiap, aku akan menunggu dibawah." Kata Jack tidak ingin berdebat, kemudian melangkahkan kakinya kearah pintu.
"Memang kita akan pergi kemana?" Tanya Ben bingung.
Setelah mendengar pertanyaan Ben, Jack menghentikan langkahnya, kemudian berbalik.
"Tentu saja liburan keluarga son." Ucapnya dengan senyumman lebar, lalu melangkah keluar kamar meninggalkan si kembar.
Setelah kepergian Jack, Ben memandang Harry dengan pandangan menyelidik.
"Apa yang sebenarnya kau rencanakan Har?" Tanya Ben dingin.
"E-eh kau sudah mengetahuinya ya?" Ucap Harry gugup yang membuat Ben semakin memicingkan matanya."Memang kau pikir kita sudah berapa lama menjadi saudara hah?! aku sudah mengenalmu luar dalam Har."
"Aku hanya mengujinya saja." Jawab Harry sambil tertunduk.
"Lalu apa yang akan kau dapatkan setelahnya?" Tanya Ben dengan aura intimidasi semakin kuat yang membuat Harry membisu.
Memang diantara mereka jika sedang marah Harry lah yang akan berbuat paling kejam, bahkan dia tidak segan-segan membunuh seseorang dan disaat itulah Ben yang akan selalu menenangkannya.
"Hm maaf, aku hanya berfikir jika Jack bisa melepaskan mom dari cengkraman dia." Ucapnya menjelaskan.
"Dia tidak mungkin melepaskan mom begitu saja Har, apa lagi jika dia tahu yang dilakukan Jack pada kita sekarang." Ucap Ben sambil memijat pangkal hidungnya.
"Hm entahlah Ben, aku hanya mulai nyaman dengan keberadaan Jack disekitar kita, aku merasa keluarga kita..... lengkap." Ucap Harry lirih dan terdengar seperti bisikan diakhirnya membuat dada Ben terasa sesak.
"Aku harap dia tidak tahu tentang Jack." Ucap Ben khawatir.
"Hm, Semoga saja." Jawab Harry singkat.
Tbc...
Tolong vomentnya ya...
Baca ceritaku yang lainnya ya....
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Is Not Just A Game!!
RomanceDulu kau yang tidak menginginkan kami dan pergi begitu saja, sekarang kau ingin kembali dalam kehidupan kami seolah tidak terjadi apa-apa, kau sungguh menyedihkan!!! -Gabriella Miller- Aku tidak peduli apa yang kau pikirkan, yang terpenting aku sud...