13

27.8K 3K 174
                                    

V O T E

Selain diri kita sendiri, biasanya ada orang yang jauh lebih paham seperti apa sosok kita yang sebenarnya. Bukan keluarga, karna kita pasti menutupi serapat-rapatnya segala keburukan yang kita punya. Namun sahabat.

Meski Baekhyun baru mengenal Chanyeol 4 tahun belakangan, ia cukup paham segala hal tentang artisnya itu. Semua omongan dan masukan yang ia beri kepada Chanyeol selalu berarti, dan Chanyeol harusnya ingat.

Ia harusnya menuruti Baekhyun untuk tidak berkunjung ke apartment Lea. Ia harusnya tetap diam di kamar menikmati servis para wanita yang sudah ia sewa. Ia harusnya tidak menawarkan diri untuk datang saat Lea mengirmkannya pesan.

Namun rasa inginnya bersama Lea mengalahkan semuanya. Dan sekarang ia harus menelan pil pahit karna berada dengan jarak sedekat ini dengan wanita yang ia sayang dan si wanita menggunakan kaos se paha, membuat pikirannya liar.

"Sini," titah Chanyeol saat gadis itu selesai menceritakan mimpi buruknya. Entah bagaimana bisa Chanyeol terbaring di atas ranjang Lea. Mereka hanya bercerita di ruang tamu tadi.

Wanita itu tetap menurut, ia juga sudah lelah untuk mengusir Chanyeol yang tiba-tiba mengajaknya ke kamar. Bukannya tidak takut, namun tubuhnya sudah tak bertenaga. Ini pertama kalinya Lea merasa ngantuk setelah mimpi itu terjadi.

Apalagi kalau bukan efek Chanyeol yang ketika ia bercerita, tubuhnya mengamankan Lea

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Apalagi kalau bukan efek Chanyeol yang ketika ia bercerita, tubuhnya mengamankan Lea.

Ia langsung mendekap Lea, seolah sesuatu dalam dirinya tak bangkit saat merasakan benda kenyal yang Chanyeol yakin tak dilapisi bra menempel di dadanya.

Udara semakin panas, itu yang Chanyeol rasakan. Terlebih saat Lea mulai nyaman dan menggusal lebih dalam. Serba salah sekali, menghindar sayang, tidak menghindar takut kebablasan.

Tangan Chanyeol mengusap rambut Lea, lalu turun ke punggung yang tanpa ia sadari pergerakannya berubah menjadi sangat sensual. "Apa kau masih takut?" tanya Chanyeol berusaha membuang pikiran kotornya.

Permasalahannya, kaos yang Lea gunakan sangat pendek dan si bodoh ini tak menggunakan celana pendek lagi. Apa dia sudah gila? Chanyeol tak habis pikir, bagaimana kalau yang tadi datang bukan dirinya?

Ya, Chanyeol berbahaya, sih, tapi ia akan bertanggung jawab. Ah sudahlah pembicaraan otaknya mulai melantur tak jelas.

Lea mendongak, membuat dada Chanyeol semakin sesak. Jarak mereka begitu dekat, sekali maju saja pemuda itu bisa langsung merasakan bibir polos Lea. "Tidak terlalu, terimakasih, ya."

"Otak ku akhir-akhir ini penuh sekali dengan mimpi-mimpi itu," keluh Lea kembali ke dada Chanyeol.

"Kau ingin melupakan itu?" oh, tidak, Chanyeol, jangan dilanjutkan pembicaraannya.

YOUWhere stories live. Discover now