Part 1

3.9K 87 3
                                    

Pemuda hitam manis ini sedang duduk di ruang tunggu sebuah bandara HLP. Sedari tadi yang dilakukan pemuda ini hanya menghela nafas kesal. Bagaimana tidak kesal jika sudah dua jam pemuda ini hanya duduk di ruang tunggu ini dan orang yang dicarinya tidak muncul muncul. Berdasarkan informasi yang ia dapat, pesawat sedang mengalami masalah dan mengakibatkan pesawat landing menjadi lama.

Tapi pemuda ini berhasil mengusir rasa bosan itu dengan BBM'an bersama dengan kekasihnya. Tanpa memperdulikan orang orang yang lalu lalang di hadapannya dan sebuah papan yang ia taruh di kursi sebelahnya. Papan yang berisi orang yang ingin dicarinya, yakni orang yang katanya akan menjadi calon tunangannya.

Beberapa saat kemudian, seorang gadis cantik sedang berjalan kearah ruang tunggu guna mencari sosok yang menjemputnya sekarang. Matanya tak pernah lepas memandang orang orang yang duduk di bangku tunggu. Tapi gerakannya terhenti karena melihat pemuda yang sedang asyik memainkan handphone'nya. Gadis ini melangkah mendekat kearah pemuda itu.

"Hey." Sapa'nya sopan seraya menepuk bahu pemuda itu dengan pelan.

Sedangkan sang korban yang mendapat tepukan itu hanya mendongakan kepalanya dan kembali menyibukkan dirinya dengan handphone kesayangannya. Gadis cantik ini yang mendapat perlakuan seperti itu menjadi kesal. Akhirnya dia ikut duduk di sebelah pemuda itu dan mengangkat papan itu untuk diperlihatkan ke pemuda yang sekarang berada di sebelah kirinya.

"Loe cari orang yang namanya ada di papan ini kan ???" Tanya gadis itu berharap akan mendapat respon dari pemuda di sampingnya.

Pemuda itu menoleh ke samping kanan'nya dengan malas. "Loe siapa sih. Gak nyadar, kelakuan loe itu mengganggu gue."

"Ish, gue Cuma Tanya. Soalnya, nama gue itu sama kaya nama yang ada di papan ini."

"Gue gak percaya."

"Loe Mario Stevano kan ??? Anak dari tante Manda dan Om Zeth. Punya adik satu namanya Raynald. Bener kan ??"

"Kok loe bisa tahu ??" Tanya Pemuda itu - yang ternyata bernama Mario - heran.

"Karena gue adalah orang yang loe tunggu dari tadi. CALON TUNANGAN LOE." Jawab gadis itu dengan menekankan kalimat bagian belakang.

"Gak ada calon tunangan. Jangan mimpi loe. Gue udah punya cewe, dan cewe gue yang akan jadi calon tunangan gue. Bukan loe."

"Whatever. Sekarang anterin gue ke rumah loe. Gue cape'. Mau tidur."

"Siapa elo nyuruh nyuruh gue."

"Gue kan udah bilang, gue calon tunangan loe. Nama gue Allyssa Saufika Umari."

"Gue gak nanya."

"Tadi kan loe nanya gue siapa. Yaudah gue jawab. Loe lama lama rese banget yah."

"Emang. Makanya loe bujukkin nyokap bokap gue dong supaya loe jangan di tunangin sama gue. Gue juga gak mau kali di tunangin sama loe."

"Kita ngomongin ini di rumah loe. Gue bener bener cape'. Dan gue udah pengin tidur."

"Kalau mau tidur kenapa mesti ke rumah gue dulu. Langsung ke rumah loe kan bisa."

"Mario Stevano. Please jangan buat gue kesel. Ini hari pertama gue menginjakkan kaki gue di Indonesia. Jadi, jangan buat gue mikir kalau orang Indonesia semuanya rese kaya loe."

"Orang Indonesia itu ganteng ganteng kaya gue."

"Gak jelas banget sih loe. Nih bawain barang barang gue. Cape' ngurusin loe." Ucap Allyssa seraya berjalan terlebih dahulu kearah parkiran mobil setelah sebelumnya menyerahkan barang barangnya kearah Rio.

Journey of Love (COMPLETED)Onde as histórias ganham vida. Descobre agora