Step 3

73 7 0
                                    


Jihoon POV


Akupun membuka mataku dan melihat kesamping ketika merasakan ada seseorang yang menemaniku, akupun melihat guanlin tertidur disampingku dan aku hanya bisa tersenyum. Perlahan kuangkat tanganku dan mengelus rambutnya yang benar-benar halus.

"Kau benar-benar baik dan juga tampan, kau adalah pria yang sangat memperhatikanku dengan baik. Aku benar-benar bersyukur kau ada disini dan menjagaku dengan baik." ucapku pelan, akupun menurunkan kembali tanganku dan menyampingkan tubuhku memandangnya.

"Tampan." ucapku dengan tersenyum kecil, akupun membelalakan mataku ketika dia mengalihkan wajahnya sampai saling menghadap kearahku dan beberapa senti saja bibir kami akan bersentuhan. Akupun hanya terdiam dan memandang bulu matanya yang panjang dan lentik dengan bibirnya yang tebal dan juga wajahnya yang mulus, akupun hanya terdiam.

"Apa aku... jatuh cinta padanya?" pikirku ketika merasakan jantungku berdebar terus menerus.

.

.

.

"Kau yakin itu jawabannya?" tanya guanlin ketika kami mengerjakan tugas kami.

"Jangan remehkan dia, otaknya benar-benar penuh dengan ilmu yang bahkan dia harus pelajari disebuah perguruan tinggi." ucap hyungseob, akupun hanya memandang mereka bergantian.

"Lalu bagaimana dengan yang ini?" tunjuk guanlin dengan menunjuk rumus lainnya, akupun menarik bukunya dan mengerjakannya.

"Woah, jika seperti ini terus dia yang akan mengerjakan semua tugasnya."

"Presentasikan saja apa yang kalian tahu." ucapku tersenyum dan mengembalikan catatan guanlin, akupun memandang kearah pintu dan berdiri.

"Aku akan kerja, sebentar." ucapku, akupun membungkuk kearah pelanggan itu.

"Selamat datang, anda akan pesan apa?" tanyaku, namun dia memandangku diam.

"Tuan..."

"Bawakan saja aku coffee ice cream."

"Oh baik, anda bisa duduk terlebih dahulu." ucapku dengan memberikannya alarm, akupun memandangnya yang tiba-tiba duduk disamping guanlin dan guanlin terlihat sangat terkejut.

"Apa dia teman sekolah lama guanlin? Dia juga masih sekolah." ucapku heran, akupun mengendikan bahu dan masuk kedapur.


Jinyoung POV

"Apa yang kau lakukan disini?" tanya guanlin ketika aku duduk disampingnya, akupun memandangnya.

"Kenapa? Kau tak merindukanku? Kita sudah lama tak bertemu."

"Kau bercanda? Untuk apa aku merindukan seseorang sepertimu?" ucapnya, akupun memandang pria lain didepan kami yang memandang kami heran.

"Ah apa dia kekasihmu?"

"Apa? Ah kau salah paham, aku hanya teman kelasnya dan kami sedang mengerjakan tugas kami." ucap pria itu, akupun hanya menyeringai.

"Teman, kau berteman dengan seorang pria dikelasmu. Tidak biasanya." ucapku meremehkan, diapun hanya memandangku jengah.

"Pergilah!" ucapnya, diapun memandang kearah gelas yang diantarkan oleh pelayan tadi yang menyambutku dan dia membungkuk kearahku.

"Silahkan dinikmati." ucapnya, diapun memandang guanlin.

"Temanmu, guan?" tanya pelayan itu.

"Bukan." jawab guanlin tegas, diapun memandangku.

For Life / PanwinkWhere stories live. Discover now