"Harumi?" semua serempak menoleh ke arah pintu ketika mendengar sebuah suara. Shin Woo berjalan memasuki ruangan dengan tenang. Lalu berdiri di depan Harumi sembari mengusap pipi Harumi yang kini membuka matanya. Tangan kanannya mengelus pipi Harumi dengan gerakan pelan, "Nama yang cantik seperti orangnya, aku menyukainya."
"Shin Woo di mana adikmu?" tanya Shin Hye yang merasa cukup aneh dengan aura yang dipancarkan Shin Woo.
"Ada di belakang," beberapa detik kemudian seorang bocah tampan lainnya masuk diantar seorang pria paruh baya yang merupakan supir mereka, "Shin Hwa kalau nanti hyung tidak ada kau harus menjaga Harumi," kata Shin Woo langsung begitu Shin Hwa mendudukkan dirinya di sofa.
"Memangnya kenapa?" Shin Hwa yang masih kecil dan tidak terlalu mengerti hanya bisa bertanya.
"Karena Harumi akan menjadi isteriku dan tugasmu harus memastikan ia baik-baik saja saat aku tidak berada di sisinya. Kau mengerti."
Shin Hwa mengangguk, "Tentu hyung ada appa dan eomma yang akan menjaganya juga serta gomo dan samchon. Bukan begitu eomma?"
Shin Hye yang sejak tadi tertegun melihat kedua anaknya berbicara hanya bisa menganggukkan kepalanya, tidak sanggup mengatakan apa pun. Ia begitu terkejut mendengar perintah Shin Woo pada adiknya. Lagi pula Shin Woo masih terlalu kecil untuk memikirkan tentang pernikahan bukan? Apa hal ini tidak terlalu berlebihan?
Shin Hye menatap Shin Woo yang kini tengah memperhatikan Harumi. Ia melirik ke arah Aiko yang terlihat hanya tersenyum seolah apa yang dikatakan Shin Woo tidak berarti. Mungkin menurut Aiko apa yang Shin Woo katakan hanyalah ucapan anak kecil semata. Tapi bagi Shin Hye yang sudah sangat mengenal anaknya, ia tahu persis bahwa apa yang saat ini dikatakan Shin Woo bukanlah hal yang patut untuk diacuhkan.
Bisakah ia mengatakan Shin Woo sudah mencintai Harumi bahkan sebelum gadis itu dilahirkan? Aneh memang, tapi begitulah kenyataannya. Shin Woo mencintai Harumi. Bahkan sebelum gadis itu dilahirkan Shin Woo sudah sering mengatakan akan menikahi Harumi. Shin Hye tahu ketika anaknya sudah menginginkan sesuatu maka hal itu sudah tentu akan terjadi.
"Harumi Lee," suara Shin Woo, "Keharuman musim dingin. Aku menyukainya," ucap Shin Woo.
Terdengar biasa tapi bagi Shin Hye ibu yang mengandung dan membesarkannya ucapan Shin Woo, anak yang baru berusia delapan tahun itu jauh dari kesan biasa. Ia sadar ada penekanan akan kepemilikan yang begitu kentara dari apa yang diucapkan Shin Woo terhadap Harumi.
Sebuah klaim kepemilikan jauh sebelum gadis kecil dalam pangkuannya mengerti akan arti ucapan Shin Woo padanya.
(050418)
KAMU SEDANG MEMBACA
Thief of My Heart (Sequel #2 GMAB) (Complete)
RomanceHighest rank : #741 in romance (100518) #13 in sakit hati (100518) #186 in mature (100518) #10 in jerk (100518) #19 in kesetiaan (100518) Dewasa, Ini adalah...