Dua Puluh Tiga

3K 114 3
                                    

Sudah seminggu Daniel belum sadar, Daniel masih dengan tempat yang sama dan keadaan yang sama yaitu di Ruang ICU, Daniel selalu di temani oleh salsa, Gladis, dan sama bundanya. Salsa masih menemani Daniel di rumah sakit. Salsa duduk di kursi yang berada di lorong rumah sakit.

Salsa sambil memainkan handphone nya, Gladis menghampiri salsa.

" Kapan Daniel sadar ?" Ucap Gladis

" Eh , dari tadi dis ?" Tanya Gladis

" Engga, baru ko. Lo pacarnya Daniel ?" Tanya Gladis dengan menatap wajah salsa

" Iya, kamu siapa nya Daniel ?"

" Yaelah ga usah canggung kali! Gue masa lalu nya Daniel "

Hah? Salsa langsung tersentak untuk berdiri, ia kaget mendengar perkataan Gladis ?

" Gue harap lo bisa jaga Daniel nanti nya, karena sekarang yang jadi masa depan nya lo bukan gue " ucap Gladis dengan meneteskan air mata nya sedikit

" Jangan nangis " ucap salsa dengan melihat wajah Gladis

Salsa kaget, tiba - tiba Gladis memeluk dirinya. Salsa harap ia bisa akrab dengan Gladis.

" Sal, gue takut kalo Daniel ga sadar, udah seminggu, Daniel masih berada di Ruang yang bahaya banget"

" Gue juga pikirnya gitu, tapi gue yakin Daniel bisa sadar "

" Sal gue pulang dulu ya, Salamin ke tante Rina" pamit Gladis

" Iya hati - hati dis "

Gladis berjalan menuju pintu keluar

Tring...Tring...Tring..!

Handphone salsa berdering, tertera nama Devan di layar handphonenya

Percakapan telepon

" Halo Sal " - Devan

" Iya, kenapa van ?" - Salsa

" Lo sampe kapan di Indonesia ?" - Devan

" Ga tau, Daniel belum sadar sampe sekarang " - Salsa

" Belum sadar? Skripsi Lo gimana Sal ?" - Devan

" Emang di tanyain gue?" - Salsa

" Iya, Dospem lo" - Devan

" Yaudah nanti gue buru - buru ke Australia " - Salsa

Salsa mematikan sambungan teleponnya dengan devan.

" Siapa Sal?" Tanya Gladis

" Temen gue"

Rina keluar dari ruang ICU.

" Tolong dok ! Tolong !"

" Kenapa tante?" Tanya Salsa

" Panggilkan dokter tolong!"

Salsa pun berlari mencari dokter,

" Sus tolong !"

" Kenapa mba ?"

" Pacar saya! Di ruang ICU, tolong panggilkan dokter "

" Baik mba "

Suster pun segera memanggilkan dokter, dokter berjalan menuju ruang ICU.

" Sus tolong periksa detak jantung nya!"

Suster mengambil sebuah alat medis yang untuk memeriksa detak jantung pasien

" Detak jantungnya berhenti dok! "

IPA & IPSOnde histórias criam vida. Descubra agora