6. Secret Date

737 60 73
                                    

Summary : "Apakah yang terjadi pada tanggal 30 Desember 2017? Tanyakan pada Minhyun, maka kau akan mendapatkan jawabannya."

***

Jadiiii, cerita ini dibuat karena tersebarnya foto 'kencan' makan malam 2hyun pada tanggal 30 Desember 2017 kemarin. Foto yang bikin geger seantero dunia persilatan, hahahah...

Ini fiksi, ya. Mohon jadi reader yang smart yang bisa membedakan mana yang fiksi dan mana yang kejadian yang sebenarnya. Terima kasih.

Happy reading~

***

Minhyun menatap sekelilingnya, saat ini Wanna One sedang berada di ruang tunggu acara SBS Entertainment Awards, dengan perasaan tidak suka. Mood Minhyun jelek sekali akhir-akhir ini. Apalagi jika mengingat percakapannya dengan sang kekasih beberapa hari yang lalu. Minhyun ingin sekali memukul seseorang —dan seorang lainnya— yang masih saja mengharapkan kekasihnya. Bahkan, Minhyun mendengar jika Ong Seongwoo, akan sekali lagi menyatakan perasaannya, ditambah dengan sebuah hadiah mahal untuk kekasihnya.

Kekasihnya yang akan pergi ke Chile beberapa hari lagi juga semakin membuatnya uring-uringan. Minhyun sendiri sebenarnya punya setumpuk jadwal yang harus dijalaninya. Akan tetapi, berpisah dengan sang kekasih dengan perbedaan waktu yang berbeda jauh jelas membuatnya menderita. Ia tak bisa dengan mudah menghubungi sang kekasih semaunya. Minhyun bahkan tidak yakin jika Jonghyun punya waktu —dan mungkin, sinyal— untuk menerima panggilannya.

Minhyun merasakan ruang kosong di sebelahnya diduduki oleh seseorang. Mata Minhyun mendelik melihat siapa yang baru saja duduk di sampingnya. Jika Minhyun tidak ingat sedang berada di tempat umum sekarang, mungkin Minhyun akan langsung beranjak dari tempatnya duduk.

"Kau kenapa? Tampangmu jelek akhir-akhir ini," Seongwoo, satu dari dua orang yang sangat ingin ditonjoknya, bertanya.

Minhyun mendengus.

"Kau ini bodoh atau pura-pura bodoh? Tidak mengerti atau pura-pura tidak mengerti?"

"Hei! Aku benar-benar mengkhawatirkanmu, tahu! Jika aku tahu kau kenapa, aku tidak akan bertanya."

Minhyun lebih memilih untuk diam. Meladeni Seongwoo malah akan semakin memperburuk suasana hatinya.

"Minhyun-ah, kau, kan, punya selera yang bagus, bantu aku memilih barang?" Seongwoo menunjukkan ponselnya pada Minhyun. Di layar terpampang deretan jam tangan TAG Heuer. Perasaan Minhyun buruk. "Seusai acara nanti aku ingin membelinya. Atau mungkin besok saja? Menurutmu mana yang cocok untuk Jonghyun?"

Tangan Minhyun otomatis mengebrak meja yang berada di samping kursi yang didudukinya. Menarik perhatian semua pasang mata yang berada di ruang tunggu. Mengabaikan pandangan khawatir Kuanlin, Minhyun lebih memilih untuk pergi dari ruang tunggu daripada ia lepas kendali dan memukuli Seongwoo.

"Berani sekali Seongwoo memintaku memilihkan hadiah untuk Jonghyun! Harus ditolak berapa kali lagi agar ia tahu Jonghyun sama sekali tidak tertarik padanya?! Dan harus berapa kali lagi kukatakan jika Jonghyun itu kekasihku sebelum ia benar-benar kupukuli?!"

Kesabaran Minhyun semakin hari semakin menipis. Entah berapa lama lagi ia bisa bertahan untuk tidak memukuli Seongwoo atau Daniel. Minhyun ingat bagaimana marahnya ia saat Jonghyun mendapatkan kiriman PC gaming dari Daniel. Hampir saja Minhyun memukul kurir pengantar barang jika tidak dicegah oleh Minki. Minhyun bersyukur ada Minki saat itu yang bahkan langsung 'menyita' PC gaming pemberian Daniel.

(Minhyun curiga jika Minki sepertinya hanya ingin mendapatkan barang gratis, bukan untuk membantu meredakan emosi Minhyun.)

Memikirkan tingkah Minki mau tak mau membuat Minhyun tersenyum. Saudaranya itu memang antik. Minhyun berharap Haejin hyungnim tidak akan mati muda mempunyai kekasih seperti Choi Minki.

#년북 : Nyeonbug Oneshot CollectionsOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz