11. LieV

522 40 111
                                    


Halooooooooo, saya kembali setelah sekian lama. Ada yang kangen sama saya? Eheheh...

Happy reading~~

***

Summary : Jonghyun dan Minhyun mendapatkan jatah siaran LieV berdua. Dan Jonghyun takut.

***

Jonghyun menatap sang manajer yang sedang tersenyum di depannya dengan perasaan dongkol. Ingin rasanya tangan Jonghyun mencekik leher seseorang, leher Minhyun lebih tepatnya. Mengalihkan pandangannya dari sang manajer ke kertas di tangannya, Jonghyun hanya bisa menghela napas panjang melihat tulisan yang tertera di sana, pada jadwal yang harus dilakoninya minggu depan.

"LieV?" sang manajer mengangguk. "Aku dan Minhyun?" sang manajer mengangguk lagi, dengan penuh semangat kali ini. "Berdua saja?" Jonghyun menolak mengakui bahwa suaranya terdengar seperti sedang menahan tangis dan amarah sekaligus. "Haruskah? Kenapa tidak berlima?"

"Apa salahnya melakukan siaran LieV berdua denganku, Jju-ya?" Jonghyun mengepalkan tangannya kuat-kuat sebelum tangannya bergerak sendiri dan mencekik leher Minhyun.

Jonghyun mendengus. Matanya memincing. "Kau masih bertanya apa salahnya dengan siaran LieV berdua denganmu, Hwang Minhyun? Coba tanyakan pada dirimu, apa salahnya."

"Yah, kupikir tidak ada salahnya. Lagipula kita sudah lama tidak siaran berdua, Jjuya. Aku sangat senang, Jjuya."

Tangan Jonghyun refleks memukul belakang kepala Minhyun. "Tentu saja kau sangat senang, Hwang Minhyun! Apalagi dengan setting kau dan aku berada di bawah satu selimut. Kau dan otak mesummu pasti sudah merencanakan hal yang tidak-tidak," Minhyun membelalakkan matanya. "Jangan pura-pura terkejut, Hwang Minhyun. Aku mengenalmu, terlalu mengenalmu, tidak mungkin aku tidak mengetahui bagaimana cara otak mesummu bekerja."

Minhyun hanya balas menyeringai. Jonghyun makin ingin mencekiknya.

"Jadi? Kau setuju, Jonghyun-ah?" sang manajer bertanya.

Jonghyun mendesah, "Aku tidak setuju pun, kalau kalian berdua sudah menyetujuinya, aku bisa apa selain menerimanya?" Menoleh pada Minhyun, "Dan kau, Hwang Minhyun-ssi," Jonghyun menekan dada Minhyun dengan telunjuknya, "Jika kau berani berbuat yang tidak-tidak pada saat siaran nanti, tidak ada jatah untukmu hingga tiga bulan ke depan."

Jonghyun meninggalkan ruang meeting disertai dengan suara protes Minhyun.

———

Jonghyun mendesah tidak suka melihat setting ruang siaran LieV-nya dengan Minhyun. Lebih mirip setting siaran LieV-nya dengan Aron hyung dibanding dengan setting siaran LieV NU'EST W, dengan sentuhan yang terasa lebih intim. Jonghyun mengutuk Minhyun dalam hati. Kekasih mesumnya itu pasti punya andil.

("Kesempatan untuk grepe-grepe Jonghyun saat siaran tidak datang dua kali, kau tahu," Hwang-Mesum-Minhyun.)

Jonghyun hanya berharap, ia takkan hilang kendali dan mulai melayangkan pukulan pada Minhyun saat siaran berlangsung. Jonghyun ingat bagaimana terkejutnya ia saat kepala Minhyun tiba-tiba nyusruk ke area selangkangannya saat siaran tahun baru beberapa tahun yang lalu. Duduk saja Minhyun berani melakukan hal itu, Jonghyun takut bagaimana beraninya Minhyun saat siaran sambil berbaring di bawah selimut.

(Semoga saja, siaran LieV mereka tidak berubah menjadi live porn.)

"Memikirkan apa?" suara Minhyun mengagetkannya.

"Memikirkan bagaimana cara membunuhmu nanti jika kau mulai berani macam-macam saat siaran."

Minhyun mendengus. "Lucu sekali. Kau berkoar-koar seolah-olah hanya aku saja yang mesum. Kau juga mesum, Jju-ya." Jonghyun mendelik. "Oh, iya, kau juga mesum, Sayang. Bagaimana mungkin kau bisa bertahan bersamaku yang mesum ini sampai selama ini jika kau sendiri tidak mesum. Aku tidak bisa kau bohongi, Jju-ya. Aku mengenalmu, sangat mengenalmu," Minhyun menyeringai.

#년북 : Nyeonbug Oneshot CollectionsWhere stories live. Discover now