BAB 2

3 0 0
                                    

Ch. 2

31 Desember 2014

Just because you held it in

and choose not let it affect you

does not mean that

everything is fine

**Coffee shop writings**

"Selamat datang usia 30 tahunan........" ucap Lala dari atas tempat tidur kepada Alfi dan Nia.

"Selamat dataaang....tapi kamu yang tua duluan La, aku dan Nia masih di akhir tahun" ucap Alfi terkekeh.

"Sialan....ye ye ye, aku memang yg paling senior diantara kita para anak kelahiran 1985. Ahhh ta terasa sudah berkepala tiga. Apa yaaa yang kulakukan selama aku usia 20am. Hm kuliah, lulus, dan kerja" jawab Lala. Di antara mereka bertiga memang Lala yang tertua. Ia lahir di bulan Februari, Alfi bulan Oktober, dan Nia bulan Desember. Hari ini tanggal 31 Desember 2014, Lala, Alfi, dan Nia berkumpul di kontrakan Lala menghabiskan pergantian tahun 2014. Tidak kemana mana, hanya bersantai di kontrakan Lala sambil makan makan ringan. Kesempatan berkumpul bertiga seperti ini kesempatan langka. Kuliah kemudian kerja menghabiskan waktu mereka. Apalagi mereka bertiga bekerja di kota yang berbeda. Alfi malah luar pulau. Alfi yang meskipun setelah lulus SMA, tingginya tak sampai 150cm itu justru bekerja jauh di Sulawesi. Siapa sangka. Nia bekerja di Jakarta, sedang Lala yang meski di luar kota tapi hanya berjarak 1 jam perjalanan dari kota kelahiran mereka. Padahal dulu Lala yang justru ingin bekerja jauh dari kota kelahiran. Siapa yang tahu rahasia Tuhan kan..hahaha

"Pertanyaan kapan kawin bakal semakin kencang berhembus nih..."celetuk Nia

"Hahaha...iya, haduuuh. " timpal Alfi

"Siapkan jawaban dari sekarang deh. Lebaran tahun ini, huiiiiii....pertanyaan paling wajib di setiap kunjungan rumah...kekekeke" sahut Lala

Ya setelah melewati masa masa kuliah dengan pertanyaan paling menyebalkan adalah "skripsinya sudah bab berapa? Kapan sidangnya?" kemudian dilanjutkan "kapan kerja? Kerja dimana? " maka selanjutnya pertanyaan kapan kawin akan menjadi pertanyaan wajib.

"Arrggghhhh....Bulikku pasti nanya nanya ini...ga perlu nunggu lebaran, tiap kali aku pulang dari Sulawesi pertanyaan seperti itu mampir" sungut Alfi.

"Sabar sabar....." Nia tertawa melihat ekspresi Alfi.

"Orang tuaku juga udah mulai nanya. Di kantor juga sering digodain dengan pertanyaan begini...hampir tiap hari " kata La.

"Jawab apa kamu La?" tanya Nia.

"Jawaban sejuta umat dan teraman dong. Doakan saja ya Pak Buk....nyantai aku mah soal ginian. Belum merasa terganggu yang gimana gimana. Hidup hidup aku...kapan timingnya terserah aku. Eh terserah Tuhan ding...." jawab Lala sambil terkekeh.

Alfi tersenyum kecil. "kita dulu sekolah, kuliah, hingga sekarang kerja ngapain sih yak...kok kayaknya ga ada yang berhasil dapat pacar untuk diajak menikah..."

"Yee kalian udah pernah pacaran setidaknya...aku nih belum pernah pacaran sama sekali. Belum pernah merasakan kisah kasih bersama seorang laki laki "

"Booooo...." teriak Alfi dan Nia sambil melempar bantal ke arah Lala.

"Kebanyakan liat drama korea, jepang, ma artis K-Pop sih...jarang keluar kamu La" kata Alfi.

"Yes, pacaran ma laptopmu aja sanaa...." Nia ikut menggoda Alfi.

"Hahaha....." aku hanya tertawa. "Ini lho salah persepsinya orang sama aku. Hanya karena aku banyak nonton drakor ma liat artis KPOP orang mikirnya aku nih sukanya ma cowo cowo Koreaan sana. Padahal enggak lho...aku nih masih suka sama orang Indonesia asli yang manis manis kalo sudah senyum." Tukas Lala.

Biyan Lala : Keeping My Love Behind My SmileWhere stories live. Discover now