DREAM 12(1)

547 98 16
                                    

Yoongi sedari tadi mengoceh dia merutuki Jungkook karena anak itu amat keras kepala. Sekarang ini, Yoongi sedang mencari-cari keponakannya itu. Dia amat khawatir karena Jungkook belum pulih benar dan tadi saat dia pergi jauh darinya, Jungkook melajukan kursi rodanya dengan cepat.

Yoongi hanya takut keponakannya kembali terluka karena bagaimanapun Jungkook hanyalah anak remaja yang ceroboh.

Untung saat sedang mencari, Yoongi melihat Taehyung dan Jimin. Segera saja Yoongi menghampiri keduanya. Siapa tau keduanya melihat Jungkook.

"Apakah kalian melihat Jungkook?"

"Oh ssaem, iya kami melihatnya. Dia tadi bersama kami. Sekarang dia ada di ruangan Sohyun."

"Di mana ruangannya?"

Jimin pun memberitahukan kamar Sohyun kepada Yoongi. Sementara Taehyung hanya diam saja, mungkin dia masih kesal dan tidak mau mendengar nama Jungkook yang beberapa waktu lalu membuatnya kesal.

"Oke ,terima kasih."



Yoongi sudah ada di depan kamar Sohyun. Dia tidak langsung masuk justru terdiam seperti memikirkan sesuatu.

***

"Yoongi hyung, Yoongi hyung. Bantu Hosiki tidulkan dedek yaa,"ucap seorang anak yang tiba-tiba berlari menghampiri Yoongi kecil yang baru saja datang bersama sopirnya.

"Loh bibi sama paman, kemana?"

"Ada di rumah sakit. Eomma sakit. Hanya ada bibi Suk yang menemani tapi sedang sibuk di dapur. Hosiki tidak mau ganggu,"jelas Hoseok.

Yoongi mengangguk. Ya dia mengerti karena biasanya Yoongi walaupun gurunya pergi ke rumah sakit untuk memeriksakan tubuhnya. Yoongi akan tetap datang ke rumah. Biasanya dia akan berlatih sendiri atau sekedar bermain dengan Hoseok dan adik bayinya.

"Yasudah. Ayok!"Ajak Yoongi sambil mengandeng tangan mungil Hoseok.

Yoongi kini menepuk-nepuk Sohyun yang akhirnya tertidur dengan nyaman. Walau sebelumnnya, bayi itu menangis sangat kencang pada saat Yoongi dan Hoseok datang.

"Adik sudah bobok,"ucap Hoseok, memekik senang karena adiknya sudah tidur dengan pulas.

"Ssst... jangan ribut Hosiki!" Perintah Yoongi sambil meletakkan jari telunjuknya ke bibir.

Hosok pun mengangguk lucu.

"Hosiki juga tidur. Ini waktunya kamu bobo siang kan?"

Hoseok kecil menggeleng.

"Hosiki nggak bisa bobo."

"Kenapa?Apa perlu hyung tepuk pantatnya juga agar Hosiki tidur?"

Hoseok tertawa cekikikan.
"Hihihi..tidak pelu hyung. Hyung mainkan sebuah lagu saja. Eomma biasanya akan belmain piano agal Hosiki tidul. Hosiki kalau dengal suala musik akan cepat tidul kok."

"Oke, baiklah."

Yoongi beranjak turun dari tempat tidur lalu menuju ke piano dan mulai memainkan sebuah lagu somewhere over the rainbow. Mendengar lantunan musik yang merdu, Hoseok kecil pun tertidur.

Keeseokan harinya, Yoongi tentu saja kembali datang namun hari itu menjadi hari yang buruk. Yoongi melihat gurunya tergeletak tak berdaya di dekat piano dengan darah di hidung dan mulutnya. Yoongi terkejut, itu mengingatkannya pada ibunya.

"Tidaaaaaaak!"Teriak Yoongi lalu jatuh tersungkur dan menutupi telinganya dengan kedua tangannya dan matanya yang terpejam dan tak lupa ekspresinya yang sangat ketakutan.

"Eomma, eomma. Hiks...bibi,"ucapnya.

***

Yoongi mengepalkan tangannya.

"Bibi, kau yang menyembuhkan segala ketakutanku tapi kau juga yang mengembalikannya. Aku sangat merindukanmu,"ucap Yoongi di dalam hati.

Matanya terlihat berkaca-kaca sekarang.

Yoongi masuk ke dalam ruangan Sohyun tapi pemandangan yang dia dapat mengejutkannya. Yoongi melihat Sohyun dan Jungkook sedang berpelukan.

"Jungkook,maaf tapi kau sangat berat. Aku tidak tahan,"ucap Sohyun di sela-sela kegiatan pelukan tidak sengaja itu.

"Maaf Sohyun tapi aku tidak bisa bangun untuk berdiri. Kakiku sakit sekali,"ucap Jungkook yang menahan perih.

Mendengar itu, Yoongi yang awalnya mulai cemburu melihat mereka justru sekarang malah ingin tertawa. Tak butuh waktu lama, Yoongi segera menghampiri mereka.

Sohyun yang melihat ada seseorang yang menghampiri mereka pun berucap.

"Eh, nuguya?"Tanyanya, ingatkan jika mata Sohyun sedang tidak melihat dengan baik.

Jungkook segera menoleh melihat orang itu.

"Oh, Yoongi samchon!"Pekiknya.

"Ssaem!"Pekik Sohyun yang tampak terkejut, dia ingin mendorong Jungkook karena bagaimanapun mereka sudah tertangkap basah alias terciduk oleh Yoongi yang melihat mereka sedang berpelukan. Takutnya idolanya itu bakalan salah paham. Tapi dia tidak tega juga untuk mendorong Jungkook. Nanti namja itu malah jatuh dan terluka.

"Ssaem, ini tidak seperti yang kau pikirkan,"ucap Sohyun.

Yoongi menaikkan kedua alisnya.

"Memikirkan apa maksudmu?"

Sohyun bernapas lega sepertinya Yoongi tidak berpikir yang tidak-tidak.

"Ssaem, bisakah kau bantu aku. Jungkook sangat berat. Aku tidak tahan lagi menopang tubuhnya. Dia amat bandel sudah tau kakinya terluka eh dia malah mencoba berdiri. Lihatkan akibatnya,"ucap Sohyun meminta bantuan pada Yoongi sekaligus melapor padanya. Jungkook melihat Sohyun dan mendelik padanya. Tidak disangka Sohyun akan berbicara secerewet itu. Oh lihatlah sekarang, Sohyun mengerucutkan bibirnya dan jangan lupa cara bicaranya tadi yang ada kesan manjanya. Oke, bertepuk tanganlah untuk kedua kakak kembarnya Jimin dan Taehyung yang mengajarkannya aegyo.
Jungkook mendecih kesal.

Yoongi pun segera menarik Jungkook dari Sohyun dan mendudukkannya kembali di kursi roda.

"Bagaimana keadaanmu?"Tanya Yoongi pada sohyun kemudian.

Sohyun tidak langsung menjawab. Dia masih sibuk merenggangkan badannya karena pegal telah menopang tubuh Jungkook yang lebih besar darinya.

"Tidak begitu baik,"ucapnya kemudian.

DREAM✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang