22. Nostalgia

1.5K 105 3
                                    

#happyreading

Yuki's POV

Hari ini, kami.. Lebih tepatnya aku, reina dan ire akan pergi belanja.
Aku tidak mau terlalu lama merenung dikamar.
Aku tidak ingin merepotkan keluarga Shiro.
Jadi aku memutuskan untuk membantu.
"Reina keren, padahal Shiro punya banyak pelayan.
Tapi reina malah belanja bahan makanan sendiri, masak sendiri.... kau sangat mandiri..  itu hebat !" Ucapku antusias.
"Haha terimakasih.. aku sudah biasa mengerjakan semuanya sendiri. Didikan orang tuaku memang sedikit keras." Kata reina sedikit malu.

Kami masih terus berbincang selama di perjalanan.
Selama perjalanan ire hanya berdiam diri.
Semenjak kami tiba dirumah Shiro.
Sikapnya jadi sangat berubah.
Yah mau bagaimana lagi.. patah hati memang menyakitkan bukan ? Kami telah tiba ditujuan.
Reina membagi kami tugas.
Aku pergi untuk mencari beberapa sayuran.
Ire ditugaskan mencari daging.
Dan reina sendiri membeli beberapa buah-buahan.
Tanpa basa basi, kami langsung berpencar.
Aku telah sampai di toko penjual sayur.
Cukup banyak jenis sayur disini, sedikit membuatku bingung.
Tapi aku bukan tipekal orang yang lama berpikir, jadi aku putuskan untuk mengambil beberapa sayuran dan langsung membayarnya.
Setelah selesai, aku langsung menuju ke mobil yang tadi kami naiki. Untunglah supirnya masih ada disana. Jadi aku langsung meletakkan belanjaanku di mobil.

jam 10.00 ? Lirikku kearah jam tangan. Hm.. apa aku terlalu cepat belanja? Mereka masih belum kembali.

"Ano.. tolong beritahu reina kalau aku pergi sebentar, katakan kepadanya untuk menghubungiku jika dia sudah tiba" pesanku pada supir tersebut.

"Baik nona" kata supir yang mengangguk pelan.
Aku memutuskan untuk pergi berjalan-jalan sebentar.
Yah sudah lama aku tidak disini, jadi aku ingin sedikit bernostalgia ? Aku rindu dengan kampusku, walaupun baru satu tahun disana,  banyak kenangan indah yangsudah terjadi..

"Ya ampun!" Aku baru mengingatnya! Aku belum mengabari kei !Dengan cepat, aku langsung mengambil handphoneku dari saku.
.
.
.
From : Yuki♡

To : Kei-chan~

Subject :
aku pulang !
Kei!!!
Aku pulang!
Bisakah kita bertemu?
Aku sangat merindukanmu!! ...

Aku tidak sabar untuk menerima balasan dari Kei.
Aku berharap dia tidak marah. Karena sebelum pergi aku sama sekali tidak memberitahunya.

Aku jahat ?
Mungkin.
Tapi jujur saja aku tidak mau Kei ikut terseret dalam masalahku.

Kalian ingatkan banyak orang yang ingin membunuhku ?

Hpku bergetar.
Dengan cepat aku langsung membukanya.
Tapi bukan e-mail dari Kei. Tetapi dari ire.
Dia menanyakan keberadaanku, yah sepertinya mereka sudah mau pulang. .
.
.

From : Yuki

To : ire☆

Subject :
aku baik-baik saja ^-^Ire, tolong katakan pada reina untuk pulang duluan.
Aku akan bertemu teman.
Jadi aku akan pulang telat~
aku baik-baik saja, kau tidak perlu khawatir ^0^
.
.
.
Aku mengirim pesanku pada ire,
aku yakin pasti sekarang ire marah karena aku tidak mengajaknya.

Hpku bergetar.
Saat ku cek, aku mendapatkan dua e-mail.
Ire hanya membalas dengan emoticon ( -,- )Dan e-mail yang satunya dari Kei !!!
.
.
.
From : kei-chan~

To : Yuki♡

Subject :
bodoh!!!!
Yuki!!!!
Kau kejam sekali meninggalkanku begitu saja!!
Aku tunggu diperpustakaan kesukaanmu!
.
.
.
Sudah kuduga dia marah..Aku langsung bergegas menuju tempat itu. Belum sempat aku berjalan jauh.
Aku merasa seperti di ikuti dari tadi. Saat menengok kebelakang hanya ada orang yang berlalu lalang.

'Apa cuman perasaanku saja?'
Tanpa menghiraukannya, aku langsung melanjutkan perjalanan.


-skiptime-

Akhirnya aku sampai di perpustakaan kota, tempat ini adalah tempat favoritku.
Dulu aku sering kemari bersama Kei.
Aku jalan kaki cukup jauh ? Itu sudah biasa bagiku, Aku mencoba melihat sekeliling, tapi aku tak melihat Kei.
Aku berjalan memasuki perpustakaan. Berharap Kei sudah berada didalam.
Dan harapanku terkabul.
Kei sedang duduk disalah satu kursi disana.
Aku berjalan mendekat kearahnya. Kami hanya diam satu sama lain. Ingat, disini perpustakaan.
Jadi dilarang ribut.
Kei langsung menarikku keluar dari perpustakaan.
Aku hanya mengikutinya.Setelah keluar, kei langsung memelukku sambil berteriak.

"Huaaaaa Yukiiii!!!
Aku sangat merindukanmuu!!! Huaaa!!"
Karin memang terlalu berlebihan. Dan,, aku juga sama saja.

"Huuaaaa keiiiii!!
Maafkan akuu!!
Aku juga merindukanmu!!!" Hampir semua orang yang berjalan menatap kami heran.

"Kau harus ceritakan se-mu-a-nyaaaa!!!" Kata Kei yang masih memelukku Akhirnya kami memtuskan untuk pergi ke cafe.
Dan disana aku menceritakan semuanya.
Masalah keluargaku, dan hubunganku dengan Haise.

"Ya ampun nasibmu malang sekali Yuki" kata Kei

"Yah, mau bagaimana lagi. O iya, selama tiga tahun. Apa yang terjadi pada Haise? " tanyaku penasaran.

"Heh.. kau masih menanyakan kabar orang yang hampir membunuhmu?!" Kata kei hampir tak percaya.

"I-itu kan hanya salah paham Kei. Lagipula memang seperti itulah sifatnya"

"Hem.. sejak kau dikabarkan keluar dari kampus.
Aku dengar dia dikeluarkan karena hampir membunuh seorang mahasiswa kampus lain"
"Sepertinya Haise makin mengerikan." "Yah.. karena kau sudah kembali, sebaiknya kau berhati-hati. Bisa saja kan Haise akan menyakitimu lagi"

"Um ntahlah.. aku malah ingin bertemu dengannya."

"Kau gila eh?! Ingin bertemu dengan orang yang cinta mati seperti itu ! Ya ampun... " kata Kei heran.

"Sudahlah.. karena aku sudah kembali bagaimana jika kita jalan-jalan" usulku
"Ide bagus" Aku dan Kei menghabiskan waktu seharian ini.
Dan sekarang sudah hampir jam delapan malam?!
waktu memang berjalan dengan cepat tanpa kita sadari..
Akhirnya kami memutuskan untuk pulang.
Aku pun berjalan untuk pulang.
Tapi sekarang firasatku tidak enak. Sedari tadi aku memang merasa diawasi.
Bahkan saat bersama Kei..

Tunggu

'Kei'??!

Aku langsung mencoba menghubunginya.
Aku takut terjadi sesuatu padanya.

"Moshi moshi..Ada apa Yuki?"

Aku menghela napas bersyukur Kei terdengar baik-baik saja..

"Kei kau harus berhati-hati oke,jauhi tempat sepi"

"Eh.. sebegitu khawatirnya kau padaku.. hahaha iya.. iya.. ak---- tuutt" Keringat dingin mulai bercucuran di dahiku..

Kei?!
Apa yang terjadi padanya.
Aku langsung berbalik arah dan berlari sembari terus berusaha menghubunginya.
Tapi gagal.
Aku mencoba menusuri jalan yang dilewati Kei.
Tapi tak ada hasil.
Aku mencoba bertanya pada orang-orang, tapi tak ada yang tahu.
Wajahku mulai pucat.

Aku takut...Aku melihat sekeliling. Berusaha mencari jejak Kei.
Dan Aku melihat keanehan dilorong tepi jalan. 
Aku mencoba berjalan kearah sana. Saat aku berusaha menusuri jalan sepi itu, aku mencium bau darah disana. Dengan cepat aku langsung berlari menusuri jalan itu.
Dan saat tiba diujung lorong.
Aku melihat sesuatu yang membuatku terkejut bukan main.
Darah ada dimana-mana.
Isi perutnya seakan ingin keluar.
Salah satu Bola matanya telah terlepas. Jarinya terpotong potong.
Tubuhnya sudah tidak lagi utuh. Dan Potongan tubuhnya berserakan disekitarnya.
Darah segar masih terus mengalir.
Pemandangan yang amat mengerikan! Air mataku langsung berjatuhan saat mengetahui identitas mayat itu.
Aku langsung berteriak bukan main.. membuat orang-orang berjalan mendekat kearahku. "Keiiii!!!!!!"
.
.
.
Apa kau tau? Kau satu-satunya sahabatku,Jangan tinggalkan aku sendirian
Jangan pernah menjauhiku tanpa sebab
.
.

Karena kau sangat penting bagiku

#tbc (bukan tuberkulosis ya :v)
#makin gaje ya :v
#22post
#Futaba_chan^^

My Contract BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang