32. Rasa Bersalah

1.3K 91 1
                                    

Flasback on

Hasei's POV

"Ayah, kumohon. Jangan libatkan Haise dalam permasalahan ini" ucapku pada seorang lelaki tua berumur sekitar 40 tahun.

Ya, dia ayahku.
Direktur utama perusahaan keluarga Sasaki.
Jujur saja.
Aku membencinya.
Ada banyak alasan kenapa aku membencinya.

Yang pertama, dia menggelapkan sebagian dana perusahaan.

Yang kedua, uang haram itu digunakannya untuk'bermain-main' dengan para jalang.

Dan yang ketiga, dia selalu menyeret-nyeret keluargaku kedalam masalahnya.

Aku sangat sangat membencinya. Jangan terkejut, umurku memang baru 15 tahun.
Tapi aku telah mengawasi gerak-gerik ayahku,dan bahkan aku sudah dinobatkan sebagai direktur muda disalah satu cabang perusahaan ini.

Dan hari ini.
Presentase kebencianku bertambah 12%.

Bagaimana tidak?
Dia, ayahku..
Mencoba melibatkan adik tersayangku yang baru berumur 8 tahun untuk terlibat kedalam perusahaan gelap ini. Aku tidak mau Haise ikut terlibat dalam dunia gelap ini.

"Jadi, apa yang akan kau korbankan 'lagi' untuk melindungi adik tercintamu, huh?" Tanya ayahku.

"Apapun. Tapi kumohon jangan libatkan Haise. Dia masih kecil."

"Oh ayolah Hasei. Adikmu itu sangat cerdas. Kita tidak boleh menyianyiakan bakatnya itu"

"Tidak! Haise tidak boleh ayah, kumohon. Akan kutanggung semuanya. Apapun yang ayah inginkan. Tapi kumohon. Jangan libatkan Haise"

"Kalau begitu, aku ingin kau menjadi pimpinan sementara valcon.
ada banyak pesaing perusahaan ayah. Aku ingin kau yang memegang kendali falcon dan hancurkan orang-orang penting yang ada diperusahaan pengganggu itu" ucap ayahku seraya mengeluarkan smirk nya.

"Baik. Tapi berjanjilah, jangan libatkan Haise" aku langsung berbalik.
Dan meninggalkan ruangan terkutuk ini.

Bagaimana tidak terkutuk.
Ruangan ini penuh dengan 'obat-obatan', minuman keras, dan tempat dia 'bermain' dengan para jalangnya.

Kalau bukan ada urusan penting, aku tak akan pernah mau menginjakkan kakiku ke tempat menjijikkan ini.

Saat aku keluar dari ruangan terkutuk ini, tiba-tiba aku berpapasan dengan seorang wanita.
Yap.. dia salah seorang bitch ayahku. Dan sekarang dia masuk kedalam.
Oke aku tidak akan peduli lagi.
Yang terpenting sekarang aku harus pulang dan bertemu adik tercintaku.



Aku sampai dirumah.
Ya.. tempat favoriteku diseluruh dunia ini.

"Kakak!!" Teriak anak kecil.
Dia adalah Haise.
Orang yang paling kucintai dijagat raya ini.
Jangan tanya alasan kenapa aku sangat sangat menyayanginya.

"Ada apa Haise-chan?" Tanyaku dengan nada manja.

"Cih. Jangan panggil aku dengan embel-embel menjijikkan itu kak!"

"Hahahah.. itu terserahku, neh dimana ibu?" Tanyaku.

"Ibu bilang akan pergi ketempat ayah. Sepertinya akan ada bencana lagi. Ibu terlihat sangat marah tadi" jawab Haise.

Aku langsung tersentak kaget mendengar jawaban Haise.
Jika ibu ketempat ayah.
Akan ada bencana besar.
Selama ini, ibu tidak pernah mengetahui ayah telah berselingkuh.
.
.
.
.
.
.

Tapi akhir-akhir ini. Ibu sudah merasa curiga.

"Neh Haise-chan. Pokoknya nanti malam jangan keluar kamar yah.. lagipula sebentar lagi akan turun hujan"

My Contract BoyfriendWo Geschichten leben. Entdecke jetzt