TERJEBAK BANYANGAN MASA LALU

989 27 2
                                    

Krining...

Suara bel sekolah berbunyi, menandakan waktu istirahat telah tiba.

"Ya, kita lanjutkan materinya minggu depan!" Ucap seorang wanita berpakaian pegawai negeri mengakhiri materinya.

"Iya Bu!" Serentak semua murid kelas itu secara berbarengan.
Sang guru pun menutup buku yang sedang dipegangnya, beliau membereskan buku dan alat tulisnya. Detik berikutnya, beliau berlalu pergi meninggalkan ruangan kelas.

"Rah!"

Sebuah suara memanggil nama gadis yang duduk dibangku barisan kedua jajaran ketiga. Gadis itu memutar kepalanya menoleh ke arah gadis blasteran Arab-Indonesia yang duduk disebalah Rahma yang sedang menatapnya.

"Iya?" Sahut Rahma sambil meresletingkan tasnya.

"Gue duluan ya?" Izin gadis itu sambil keluar dari dalam bangku.

"Emangnya kamu mau ke mana?"

"Biasalah!" Gadis itu memberikan senyuman dan cengiran ke Rahma.

"Dasar bucin!" Sindir Rahma.

"Biarin. Emangnya elo yang jomblo." Balas gadis itu berlalu pergi meninggalkan Rahma.

"Dasar Pricilla!"

🍑🍑🍑

Kantin sekolah selalu menjadi tempat favorit nomor satu untuk kalangan anak sekolah. Tempat itu selalu ramai pengunjung dikala istirahat tiba.

"Bu, aku pesan satu mangkuk bakso seperti biasa ya?" Rahma memesan makanan ke Bu kantin yang kebetulan habis melayani seorang siswi.

"Baik Neng Rahma, tunggu sebentar Ibu buatin dulu!" Sahut Bu kantin.

"Iya!"

Sambil menunggu pesanannya datang, Rahma mengambil minuman berbotol dengan merek teh Sosro dari dalam kulkas. Dia sempat mengedarkan pandangannya mencari meja kosong.

"Nih Neng, pesanan Neng Rahma." Bu kantin menaruh mangkuk bakso pesanan Rahma ke atas Etalase.
Rahma yang sedang mencari tempat duduk pun menoleh ke belakang.

"Makasih!" Ucap Rahma mengambil pesanannya langsung pergi menuju meja kosong.

Rahma menaruh mangkuknya di atas meja dan mendaratkan bopongnya ke kursi. Dia sempat melamun. Aku kangen sama ayah! Rahma membatin. Dia merindukan ayahnya yang sudah meninggal dunia satu tahun yang lalu.

Flashback on ¤¤¤¤

Satu Tahun Yang Lalu ¤¤¤¤

Gadis cantik yang mempunyai wajah tirus dan mata sipit itu melihat sebuah mobil Silver berwarna putih terparkir di depan gedung sekolah. Di samping mobil itu berdiri seorang lelaki paruh baya, berwajah rupawan, dan memakai jas kantoran. Lelaki itu melemparkan senyuman hangat ke arah Rahma, Rahma pun membalasnya.

"AYAH!" Panggil Rahma tampak berbinar-binar. Gadis itu segera menghampiri lelaki itu. "Ayah menjemputku?" Tanyanya begitu Rahma sampai di hadapan lelaki yang dipanggil ayah.

"Iya sayang, Ayah ingin mengajakmu makan di restoran!" Jawab sang ayah.

"Emangnya Ayah nggak sibuk?"

"Enggak sayang? Makanya Ayah bisa datang kemari!"

"Berarti Ayah akan mentraktirku dong?" Tebakan Rahma antusias.

MATAKU untuk ADIKKU (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang